Solok, Marewai.com – Masjid Tuo Kayu Jao merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.
Menurut Jodi (22), selaku warga setempat, mengatakan masjid Tuo Kayu Jao telah berdiri sejak ratusan abad yang lalu, tetapi tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya.
“Berdasarkan catatan sejarah bahwa ada yang mengatakan bangunan ini berdiri sejak tahun 1599. Ada juga yang mengatakan bangunan ini lebih tua daripada tahun tersebut. Namun, di sisi lain ada juga yang mengatakan bangunan ini berdiri sejak abad ke-16.” Ujarnya.
Dalam pembangunan masjid, adapun tokoh masyarakat yang berperan penting pada saat itu, tidak lain itu Angku Masyhur dan Angku Labai. Mereka adalah bagian dari tiga unsur kepimpinan di Minangkabau, yaitu niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai.
Bangunan masjid tua ini memiliki arsitektue yang bercorak Minangkabau. Bangunan masjid memiliki panjang 15 meter dan lebar 10 meter. Bangunan masjid ini terbuat dari kayu Jao yang dicat berwarna coklat kehitaman. Atap masjid terbuat dari ijuk dengan ketebalan lebih kurang 15 cm. Bentuk atap memiliki corak yang berbeda. Pada bagian depan (mihrab) berbentuk gonjong rumah gadang, sedangkan pada bagian tengah terdiri dari tiga tingkatan atap yang berbentuk limas dan dilengkapi mustaka. Kemudian atap disanggah oleh 27 tiang. Di sisi lain, masjid ini juga terdapat keunikan pada jendela masjid yang dibuat berdasarkan banyak rukun salat.
Masjid ini memiliki satu pintu masuk yang terdapat di bagian tengah belakang masjid. Pada sisi ini juga terdapat beduk atau tabuah yang berukuran panjang lebih kurang 8 meter, sedangkan pada sisi kanan masjid terdapat bagunan tua yang tidak dihuni lagi. Dahulu, bangunan ini digunakan masyarakat setempat sebagai Taman Pendidikan Al-Quran dan Madrasah Diniyah Awaliyah. Sementara itu, pada sisi kiri dan depan masjid terdapat tempat wudu dan makam Angku Labai.
Disebut masjid tertua, masjid ini juga merupakan salah satu cagar budaya di Sumatra Barat yang diawasi oleh Pelestarian Cagar Budaya Purbakala. Masjid ini terletak di dataran rendah yang dikelilingi oleh berbagai tumbuhan yang menghijau. Kemudian juga terdapat taman dan tempat pemandian anak-anak, serta makam Angku Masyhur dan beberapa makam lainnya.
Jadi, tidak heran masjid ini menjadi salah satu daya tarik wisata di Sumatra Barat, khusunya di Kabupaten Solok. Selain bersejarah, tempat ini juga menarik dan memiliki udara yang sejuk.
Penulis, Yori Leo Sastra, Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu budaya Universitas Andalas Padang.
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post