Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Budaya Opini

Opini: Inez Syawalytrie F | Transplantasi Sekolah Modernitas dan Multi-Global Serta Religius Sebagai Landasan Kemajuan Bangsa

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
12 Agustus 2021
in Opini
3.4k 255
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Sekolah merupakan hal yang umum bagi sebagian masyarakat luas, peminatan masyarakat terhadap pendidikan mulai tinggi semenjak meningkatnya pembangunan di sektor-sektor industri maupun informatika. Di tengah Pandemi, dunia pendidikan sedang mengalami krisis berkepanjangan terkait alih fungsi pendidikan online dengan offline.

Wahana yang ramah anak adalah sebutan bagi pembahasan yang satu ini, meskipun banyak kasus-kasus kekerasan yang masih berkutat pada dunia pendidikan yang belum juga terpecahkan seperti kasus bullying yang sering terjadi. Asumsi-asumsi masyarakat mulai berdatangan mengaspirasikan bagaimana sih sebenarnya sekolah masa depan yang mereka damba?


Meskipun sebuah opini satu dengan yang lain berbeda, disini saya ingin membeberkan bagaimana sekolah masa depan yang mungkin dapat tercapai seiring dengan pembangunan bangsa. Menyikapi sikap dan perilaku minus pemuda era digital memang tak bisa disalahkan mereka kurang memahami yang namanya etika. Ditambah dengan kehidupan dunia maya dan tolak ukur trending adalah gaya hidup kebanyakan orang membuat mereka lupa dengan jati dirinya. Dalam masa Pandemi demam tiktok merajalela, munculnya berbagai pandangan sempit masyarakat dan meluasnya budaya yang tak seharusnya ada di hadapan kita. Sebagai masyarakat yang berbudaya, saya pribadi juga mendamba ketika suatu hari pintu-pintu sekolah terbuka, dan para murid sudah tidak sabar untuk belajar.


Sekolah berbasis agama adalah terpenting bagi saya, tak perduli itu sekolah negeri, swasta, madrasah, aliyah dan sebagainya. Melalui pendidikan religi manusia dapat membentuk karakter yang baik dari dalam dirinya. Banyak penyimpangan dalam dunia pendidikan dimana keilmuan hanya berdasar kepada materi pembelajaran umum, namun mereka melupakan bahwa ada lagi hal yang perlu diperhatikan yaitu memperbaiki kualitas pendidikan agama di dalam kurikulum pembelajaran.


Yang kedua adalah sekolah dengan konektor kebudayaan, merupakan wahana dimana para generasi muda dididik untuk menjadi sebagaimana mestinya, kebudayaan tidak hanya meliputi suku, bangsa, agama dan ras saja melainkan lebih dari itu adalah untuk menjaga martabat sebagai manusia dan sebagai seorang pembelajar yang baik adalah sekolah yang benar-benar transparan terhadap sanksi tegas pelanggar, bukan sekolah yang menutupi kesalahan peserta didiknya demi sebuah akreditasi.


Setelah berlangsungnya Pandemi yang melibatkan banyak pengaruh baik maupun buruk, harapannya di suatu hari taman pendidikan dapat menyisipkan sedikit daripadanya hal-hal yang sedang diminati para pemuda misalnya seperti trend tiktok untuk dipadukan kepada materi dan keilmuan dalam pendidikan yang lebih efektif.


Dan yang terakhir pastinya semua orang mendambakan sekolah yang modernitas, istilahnya mengikuti perkembangan zaman. Dimana wahana tersebut dapat menjadi tempat terbaik bagi para peserta didiknya dengan memberikan ekstrakurikuler yang eksis kepada kebudayaan, mempekerjakan pengajar yang terampil, ramah anak, berkompetisi dengan sehat dan terbuka terhadap segala bentuk aduan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah, mendidik siswa-siswinya menjadi pribadi yang berlandas ilmu agama dan beretika, dengan begitu dapat kita lihat bagaimana bentuk pembangunan di bangsa ini dengan majunya sektor pendidikan, maka segala sektor pembangunan juga akan ikut menyertainya.

Aisy, Andi Sitti Rohadatul. “Generasi Muda dalam Kepemimpinan yang Berprestasi, Berbasis Budaya Lokal, dan Berwawasan Global, sebagai Modal Emas Pembangunan Bangsa.”

Sumber Referensi

Tentang Penulis

Inez Syawalytrie F. Aku seorang gadis darah Malang yang kini sedang mengeyam pendidikan di SMA kelas 10.
Usia ku 15 tahun dan aku adalah penikmat proses, prinsip yang selalu aku tanam dalam diri adalah berusaha menjadi seseorang yang ingin menikmati hasil dari kerja keras bukan keberuntungan.
Kunjungi aku di instagram : @syawal311_
Surel : [email protected]

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah sebuah Komunitas Budaya yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebagai media alternatif untuk para penulis.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
  • Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
  • Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang - 9 September 2023
Tags: BudayaEsaiOpiniSastra

Related Posts

Dampak Belajar Daring Pada Siswa | Latifah Naswa

Dampak Belajar Daring Pada Siswa | Latifah Naswa

Oleh Redaksi Marewai
30 Agustus 2021

Saat ini, semua negara di dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19. Semua aktifitas dibatasi untuk mencegah penyebaran virus corona, termasuk...

Pelabuhan Panasahan, Mengaktifkan Kembali Imajinasi Masa Lalu | Irwandi

Pelabuhan Panasahan, Mengaktifkan Kembali Imajinasi Masa Lalu | Irwandi

Oleh Irwandi
21 Mei 2021

Rencana pemerintahan daerah Kabupaten Pesisir Selatan untuk melanjutkan kembali pembangunan Pelabuhan Panasahan yang telah terbengkalai dari 2017 memberi semacam...

Robohnya “Monumen Lope” Painan

Robohnya “Monumen Lope” Painan

Oleh Irwandi
3 Mei 2021

Bila tuan pernah berkunjung ke Pantai Carocok dan menyempatkan diri untuk berkeliling sekitaran Kota Painan, mudah-mudahan ada semacam magnet...

Opini: Diferensiasi Sosial, Benarkah Menjadi Alasan Lambannya Kemajuan Era?| Inez Syawalytrie F

Opini: Diferensiasi Sosial, Benarkah Menjadi Alasan Lambannya Kemajuan Era?| Inez Syawalytrie F

Oleh Redaksi Marewai
2 April 2021

Adat istiadat serta sikap kultural masyarakat kuno dalam menyikapi suatu ekranisasi sebuah zaman ialah salah satu alasan daripadanya faktor...

Next Post
Punago Rimbun: Perselisihan Seorang Anak Muda (Arung Masuba) – Bagian 3 | Zera Permana

Punago Rimbun: Perselisihan Seorang Anak Muda (Arung Masuba) - Bagian 3 | Zera Permana

Puisi-puisi Jamaludin GmSas | Medusa

Puisi-puisi Jamaludin GmSas | Medusa

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In