Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Punago Rimbun

Zera Permana | Kampar dalam Kesatuan Adat Luhak Limapuluh Negeri Alam Minangkabau

Zera Permana Oleh Zera Permana
14 Maret 2022
in Punago Rimbun
4k 124
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Kampar sebuah kawasan yang amat sering disebut-sebut dalam tambo-tambo Minangkabau, baik Tambo Alam, Tambo Adat, dan Tambo Bongka Nan Piawai. Sebuah negeri yang dikenal adalah Rantau Luhak Limapuluah Koto, sedangkan Kampar dikenal oleh masyarakat hulu kampar dengan sebutan kampau. Sekarang Negeri Kampar sebagian besar masuk kepada lingkungan Provinsi Riau dan sebagian kecil masuk kepada Provinsi Sumatera Barat. Sebagaimana penjelasan dalam Tambo Bungka Nan Piawai, Kampar disebut sebagai Rantau Andiko Nan Ampek Puluah Ampek, yang terdiri dari wilayah Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Kampar Kiri terdiri dari 6 (enam) kedudukan “gadang nan baranam“ di Kampar Kiri Anam Koto. Sedangkan Kampar Kanan terdiri dari 38 (tiga puluh delapan) yang terdiri dari 6 (enam) Koto Kampar (Galugua), 12 (dua belas) Koto Kampar, 5 (lima) Koto Kampar, 6 (enam) Koto Pangkalan, dan Kampar 9 (Sembilan). Sedangkan untuk 12 (dua belas) Koto Kampar menjadi tiga belas dengan Muara Takus, sebuah negeri ninik yang berempat dari Luhak Limapuluah Negeri Alam Minangkabau.

Secara adat yang Diadat Yang Dipakai Warih Nan Ditarimo oleh orang-orang hulu sungai kampar. Koto Lamo, Bungo Santangkai Durian Tinggi, Kapur (Muaro Paiti) Sungai Lolo, Kampar itu terdiri dari bebarapa Undang. Undang-Undang berada di Kampar Kiri, Undang Jati di Kampar Kanan dan Talago Undang di Muara Takus, secara adat Muara Takus adalah tempat sumber dari ke Dua Undang di Kampar, begitu juga Andiko yang 40 (empat puluh ) di Kampar dan Ninik/Andiko Nan 4 (empat) di negeri hulu kampar.

Kemudian disebut Datuak Nan Ampek Puluah Ampek, sedang dengan negeri asal Pariangan disebut Bandaro Nan Ampek Puluah Ampek. Datuak/Bandaro yang empat puluh menetap di Negeri Kampar XIII Koto, yang empat lagi menetap di Negeri Kapua. Adapun yang empat itu: Bandaro Kayo, Bandaro Hijau, Bandaro Kuniang, Bandaro Sati. Dalam perjalan ninik empat ini (bandaro) melalui hulu Sungai Kampar melakukan perjalanan ke Muaro Paiti. Datuak Bandaro Hijau berhenti di Koto Gelengan (sebuah tempat tapak candi di negeri Durian tinggi), Bandaro Sati terus melakukan perjalanan hingga sampai ke hulu sungai Paiti (Lolo), Bandaro Kuniang berjalan dari Ulak hingga menetap di Batang Kapua Muaro Paiti, kemudian Bandaro Kayo menelusuri Batang Kapua Gadang.

Bandaro Kayo inilah dalam Tambo Durian Tinggi di ceritakan pergi ke Negeri Tulang Bawang ke tempat saudaranya bernama Datuak Daputiang, yang menjadi raja di sana, negeri itu diberi nama Sribijayo (Sriwijaya) diambil nama dari saudara yang tinggal di Negeri Muara Takus Talago Undang (universitas dan tempat peribadatan) bernama Dt Sibijayo. Merupakan seorang tokoh bersejarah didalam ninik yang berempat di Luhak Limapuluh sebagai mana kutipan Tambo Bungka Nan Piawai;

“Mangko barangkek lah datuak Sibijayo- barangkek jo anak bini – langkok pulo jo pangiriang – laki-laki jo parampuan – barangkek kasubalah timua – urang takajuik kasadonyo – tamasuak rajo didalamnyo. Tipak dek awak Datuak Sibijayo – awak pai kasabalah timua – pai kasahiliran batang kampa – dimudiki sungai nan tun –  mangko tibo di simpang sungai – dicari tanah nan elok – mangko tibo di Muaro Takuih – urang limo puluah lah disano. Mako dek urang dang disanan – ditagakan lah kabasaran – duduak Datuak Sibijayo – manjadi panghulu dang disanan – dek urang Datuak Sibijayo –  dipikia samaso itu – adopun untuak Muaro Takuih – aman santoso rakyatnyo – jikok lai ado panjagonyo – jago sarupo jo Pariangan”.

Dari penjelasan tambo ini seorang Datuak Sibijayo yang bertolak dari Negeri Pariangan pergi kesebelah timur Pulau Paco menghiliri sebuah sungai di batang Kampar, kemudian oleh penduduk yang menetap di sana, dijadikan sebagai pucuk pimpinan dengan martabat seorang “Panghulu”. Beliau ini yang kemudian membuat sebuah sistem yang serupa dengan negeri asalnya Pariangan, diganti pedang dengan undang,  negeri ini tidak penuh dengan pedang. Pedang yang dimaksud itu: tidak ada adat, hukum, dan aturan yang mengikat sehingga orang di Muara Takus sebagai bandar ketika itu hanya mengunakan kekerasan hukum rimba, siapa kuat itu yang akan menjadi raja atau pimpinanya.

Kemudian diubah oleh Datuak Sibijayo dengan sebuah undang (aturan-aturan) dalam pergaulan, aturan jual beli, aturan secara beradat yang berjenjang naik bertangga turun, dan aturan basa dan basi sepanjang adat  yang dikukuhkan dalam Undang. Datuak Sibijayo juga mendirikan sekolah untuk seluruh siswa serta orang yang ingin belajar hukum  adat dan tata negara di Muara Takus, berlandaskan Yang Benar Berdiri Sendirinya Buek Dari Padang Sikulun. Maka dinamailah Muara Takus Negeri Talago, yang arti telaga kumpulan ilmu, ilmu apa? Ilmu Talago Undang.

Dengan kepemimpinan Datuak Sibijayo, untuk menghormati kepiawaian dalam membentuk sebuah wadah tempat pendidikan maka diberinama negeri Tulang Bawang dengan nama Sibijayo (Sriwijaya) oleh Datuk Deputiang.  Maka timbul sebuah pertanyaan apa sama Dapunta Hyang yang dimaksud dalam prasasti kedudukan bukik di Palembang itu dengan Datuk Dapuntiang dalam Tambo Negeri Durian Tinggi hulu Negeri Kampar? Untuk membuktikan apakah itu orang yang sama atau beda, tentu membutukan pengkajian yang mendalam.

Bersambung…

  • About
  • Latest Posts
Zera Permana
ikuti saya
Zera Permana
Redaksi Marewai at Media
Zera Permana Salimbado Buah Tarok (Anggota Pusat Kajian Tradisi Salimbado Buah Tarok) sekarang bekerja di Padang. Berasal Dari Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Suku Malayu. Pengelola dan Penulis Tetap Rubrik "Punago Rimbun".
Zera Permana
ikuti saya
Latest posts by Zera Permana (see all)
  • Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso - 10 Agustus 2022
  • Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun - 1 Agustus 2022
  • Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun - 15 Juli 2022
Tags: KabaMarewaiMinangkabauPunago RimbunSastra

Related Posts

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Gambar hanya ilustrasi Pada tahun 1292 M kedatangan seorang Panglima Kebo Anabrang yang merupakan ekspedisi persahabatan yang lebih dikenal...

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Foto hanya ilustrasi Bangsa Sawo Matang di pedalaman Sumatra sesebut Bangsa Malayu. Di Minangkabau orang bangsa ini dikenal dengan...

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
15 Juli 2022

Sumatra yang lebih dikenal dalam bahasa tradisi Pulau Perca, ujungnya Negeri Aceh pangkal hingga Lampung. Orang yang mendiami Pulau...

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Oleh Zera Permana
8 Juni 2022

Kekuatan pasukan Soak Langik, Ragi Batang, Bingkai Bukik dan Kuciang Lalok membuat Taluek Sinyalai Tambang Papan  bisa dilalui oleh...

Next Post
Zera Permana | Kampar dalam Kesatuan Adat Luhak Limapuluh Negeri Alam Minangkabau #2

Zera Permana | Kampar dalam Kesatuan Adat Luhak Limapuluh Negeri Alam Minangkabau #2

RESENSI: ROMANTIKA KELUARGA BAHAGIA ALA TOLSTOY | Agung Nur Ikhsan

RESENSI: ROMANTIKA KELUARGA BAHAGIA ALA TOLSTOY | Agung Nur Ikhsan

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In