• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Senin, Mei 12, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Warisan Budaya: UNESCO Tetapkan Pantun Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
18 Desember 2020
in Budaya
1.2k 38
0
Home Budaya
BagikanBagikanBagikanBagikan

Padang, Marewai – UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) resmi  menentukan status pantun di jajaran warisan budaya dunia. UNESCO menetapkan pantun sebagai warisan budaya tak benda. Pengumuman pantun sebagai warisan budaya tak benda diumumkan UNESCO lewat akun Twitter mereka, @UNESCO, Jumat (18/12/2020) kemarin.

Mereka sekaligus memberikan selamat kepada Indonesia dan Malaysia.
“Pantun, sebuah syair Melayu yang berima dalam lagu dan tulisan, baru saja ditorehkan ke dalam daftar #WarisanTakbenda,” tulis UNESCO.

Adapun ciri-ciri pantun terdiri dari 4 baris, setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. Pantun memuat sampiran dan isi dengan rima a-b-a-b.

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “penuntun”. Pantun memiliki nama lain dalam bahasa-bahasa daerah, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan parikan dalam bahasa Sunda pantun disebut paparikan dan dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan sebutan umpasa. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tapi sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak memberi nama penggubahnya. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan. Sementara itu, dalam kebudayaan suku Minangkabau, pantun digunakan dalam berbagai acara adat. Misalnya dalam acara manjapuik marapulai (menjemput mempelai pria), batagak gala (upacara penobatan gelar), batagak penghulu (upacara penobatan penghulu), atau dalam pidato upacara adat lainnya. Ada beberapa jenis pantun: Pantun adat, pantun agama, pantun jenaka, pantun budi, pantun kepahlawanan, pantun percintaan, pantun perpisahan, pantun pribahasa dan pantun teka teki.

Berikut salah satu pantun agama yang paling terkenal;
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Berikut daftar warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui di UNESCO:


Keris diakui pada tahun 2008
Pertunjukan wayang 2008
Pendidikan dan pelatihan batik 2009
Batik 2009
Angklung 2010
Tari saman 2011
Noken 2012
Tari tradisional Bali 2015
Pinisi 2017
Pencak silat 2019
Pantun 2020


Semoga tradisi dan budaya bangsa tetap dilestarikan dan dijaga sebaik mungkin. Salamat!

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah Komunitas Independen yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebuah media alternatif untuk para penulis. Kami juga banyak berkegiatan diarsip manuskrip dan video/film dokumenter, mengangkat sejarah dan budaya Minangkabau. Bebebapa dari karya tsb sudah kami tayangkan di Youtube Marewai TV.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Syekh Yahya Al Khalidi, Mursyid Tareqat Naqsabandiyah Al Khalidiyah dari Nagari Panjua Anak (1857 – 1943) - 11 Mei 2025
  • DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR - 10 Mei 2025
  • Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua - 29 April 2025
Tags: CaritoPelesiranPunago RimbunSastra

Related Posts

Syekh Yahya Al Khalidi, Mursyid Tareqat Naqsabandiyah Al Khalidiyah dari Nagari Panjua Anak (1857 – 1943)

Syekh Yahya Al Khalidi, Mursyid Tareqat Naqsabandiyah Al Khalidiyah dari Nagari Panjua Anak (1857 – 1943)

Oleh Redaksi Marewai
11 Mei 2025

Oleh Al Fikri Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang Di balik megahnya Nagari Magek hari ini, tersimpan...

DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR

DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR

Oleh Redaksi Marewai
10 Mei 2025

Pada tanggal 7 Mei 2025, Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT)  menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pekan Nan Tumpah seri...

Telah Tayang! Single kedua Andip berjudul ‘Aku Paham Itulah Jarak’

Telah Tayang! Single kedua Andip berjudul ‘Aku Paham Itulah Jarak’

Oleh Redaksi Marewai
23 April 2025

Andip Merayakan Kesedihan dengan Ceria Lewat Single Terbaru: “Aku Paham Itulah Jarak” Padang, 23 April 2025 - Setelah merilis...

KRITIK SENI PERTUNJUKAN RAPA’I DABOH OLEH Acara HUT Bhayangkara di Banda Aceh

KRITIK SENI PERTUNJUKAN RAPA’I DABOH OLEH Acara HUT Bhayangkara di Banda Aceh

Oleh Redaksi Marewai
23 April 2025

UKHTINISA, SYIFA RAHMITA, DAN SIMEHATE Rapa’i Daboh merupakan salah satu kesenian tradisional Aceh Selatan yang menggabungkan unsur seni, agama,...

Next Post
Puisi-puisi De Eka Putrakha | Ditimpo Galo-galo

Puisi-puisi De Eka Putrakha | Ditimpo Galo-galo

Cerpen: Arika Memeluk Boneka, Minggu Pagi Itu | M. Rifdal Ais Annafis

Cerpen: Arika Memeluk Boneka, Minggu Pagi Itu | M. Rifdal Ais Annafis

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In