Padang, Marewai – UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) resmi menentukan status pantun di jajaran warisan budaya dunia. UNESCO menetapkan pantun sebagai warisan budaya tak benda. Pengumuman pantun sebagai warisan budaya tak benda diumumkan UNESCO lewat akun Twitter mereka, @UNESCO, Jumat (18/12/2020) kemarin.
Mereka sekaligus memberikan selamat kepada Indonesia dan Malaysia.
“Pantun, sebuah syair Melayu yang berima dalam lagu dan tulisan, baru saja ditorehkan ke dalam daftar #WarisanTakbenda,” tulis UNESCO.
Adapun ciri-ciri pantun terdiri dari 4 baris, setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. Pantun memuat sampiran dan isi dengan rima a-b-a-b.
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “penuntun”. Pantun memiliki nama lain dalam bahasa-bahasa daerah, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan parikan dalam bahasa Sunda pantun disebut paparikan dan dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan sebutan umpasa. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tapi sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak memberi nama penggubahnya. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan. Sementara itu, dalam kebudayaan suku Minangkabau, pantun digunakan dalam berbagai acara adat. Misalnya dalam acara manjapuik marapulai (menjemput mempelai pria), batagak gala (upacara penobatan gelar), batagak penghulu (upacara penobatan penghulu), atau dalam pidato upacara adat lainnya. Ada beberapa jenis pantun: Pantun adat, pantun agama, pantun jenaka, pantun budi, pantun kepahlawanan, pantun percintaan, pantun perpisahan, pantun pribahasa dan pantun teka teki.
Berikut salah satu pantun agama yang paling terkenal;
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Berikut daftar warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui di UNESCO:
Keris diakui pada tahun 2008
Pertunjukan wayang 2008
Pendidikan dan pelatihan batik 2009
Batik 2009
Angklung 2010
Tari saman 2011
Noken 2012
Tari tradisional Bali 2015
Pinisi 2017
Pencak silat 2019
Pantun 2020
Semoga tradisi dan budaya bangsa tetap dilestarikan dan dijaga sebaik mungkin. Salamat!
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post