
Pasaman Barat, Marewai– Apa hubungan antara kuliner dan konservasi pantai? Jawaban ini dapat ditemukan bila anda datang ke Maligi, sebuah nagari persiapan di Kabupaten Pasaman Barat. Kawasan wisata yang penggiatnya tengah bersemangat mempromosikan pantai hingga rawa tersebut punya satu brand kuliner bernama “Langkok Kuliner”. Betapa mengejutkan, cerita tentang upaya pelestarian pantai oleh Langkok Kuliner ternyata sudah berjalan cukup lama.
“Kami melestarikan pantai dengan mengupayakan penanaman bibit cemara laut. Dari hasil penjualan kami sisihkan sebagiannya untuk penanaman tersebut,” kata Muhammad Icon, owner Langkok Kuliner. Diceritakannya, Langkok Kuliner merupakan usaha makanan kemasan yang produk unggulannya adalah randang lokan. “Randangnya kami masak dengan menggunakan kayu cemara pantai yang sudah lapuk. Dan karena itu pula kami mengupayakan penanamannya terus menerus,” sebutnya.
Diketahuinya dari berbagai sumber, Ikon mengatakan cemara laut memang sangat digandrungi saat ini sebagai tanaman pencegah abrasi pantai, hantaman badai dan mampu pula menetralisir uap laut. “Sekarang di sepanjang pantai Maligi sudah mulai ditanami cemara laut ini. Para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata dan Kelompok Tani Hutan juga sangat intensif melakukan upaya penanaman tersebut,” sebutnya.

Selain cemara laut, di Maligi upaya konservasi juga dilakukan dengan menanam mangrove secara rutin. Bahkan Kelompok Tani Hutan sudah punya lahan pembibitan mangrove sendiri. Beberapa waktu lalu tim Satuan Tenaga Konselor (SANAK) Pariwisata Sumbar yang pernah melakukan pendampingan kepariwisataan di Maligi telah menyimpulkan satu tagline untuk kawasan tersebut. “Kita beri taglinenya The Wild Harmony. Karena di situ kita melihat ada hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan. Keharmonisan itu ditunjukkan lewat upaya konservasi yang serius,” sebut Ajo wayoik, ketua tim SANAK. Ia sangat mengapresiasi segala usaha yang sudah dilakukan saat ini, termasuk oleh Langkok Kuliner. “Ini langka dan ini hebat. Ini juga bisa jadi daya tarik tersendiri. Sekarang, wisata konservasi itu sangat digandrungi pula. Pesannya sederhana saja, jika anda membeli produk Langkok Kuliner, anda tidak hanya membeli makanan, tetapi juga mendanai konservasi,” sebutnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Novrial mengaku sangat tertarik dengan apa yang dilakukan Langkok Kuliner. “Mereka sudah membuktikan bahwa pariwisata memang memiliki dampak positif yang banyak. Kuliner sudah jelas merupakan bagian dari wisata. Dan disamping itu, ada pula kontribusinya untuk konservasi. Ini luar biasa,” pujinya.
- Cerpen Kurnia Gusti Sawiji | Senja di Kampung Jam Pasir - 9 Februari 2025
- Puisi-puisi Fathurrozi Nuril Furqon | Rwanda Pasca 1994 - 8 Februari 2025
- DENGUNG TANAH GOYAH KARYA IYUT FITRA: TENTANG NEGARA, LINGKUNGAN, DAN KEBIJAKSANAAN NUSANTARA - 3 Februari 2025
Discussion about this post