Kitab Salasilah ini hadir ke hadapan para pembaca setelah ratusan tahun tersimpan di atas “pagu” sebuah surau di Guguak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Alih-alih menglorifikasi Islam di Ranah Minang, naskah bertuliskan Arab-Melayu ini justru memuat banyak informasi penting pada masa Hindu-Budha. Terdiri atas delapan pasal, naskah ini diyakini sebagai salinan dari kitab-kitab terdahulu yang pencatatannya telah dimulai sejak era Malayu Kuno berpusat di Kualo Saba (Jambi). Menariknya, kitab ini menggambarkan dua sisi yang berbeda tentang sejarah raja-raja Minangkabau, yang elok sekaligus yang suram pada masanya. Cerita penuh konflik, kudeta dan parang basosoh terjadi silih berganti setelah masa perniagaan yang ramai (emas dan sutera) hingga ke negeri Campa dan Cina pada masa Adityawarman dan anaknya.
Pada akhirnya, naskah ini akan membuka mata kita tentang peradaban Minangkabau yang selama ini belum diketahui. Termasuk tentang bagaimana Islam masuk dan sistem Matrilineal diterapkan. Para peneliti perlu bersiap untuk data-data baru yang mencengangkan. Dan masyarakat Minangkabau bersiaplah untuk membaca sejarah Ranah Minang yang gamblang. Kitab Salasilah ini adalah satu dari empat naskah kuno yang menjelaskan sejarah dan raja-raja di Minangkabau. Ditulis ulang oleh orang kepercayaan Raja Pagaruyung, disimpan secara rahasia pada masa Perang Paderi, hingga akhirnya ditemukan dan digandakan Penulis pada 20 Juli 1989 di Guguak, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Penulis:
Hendri Aldrat, Sultan Kurnia, Zera Permana
Ghio Vani Debrian Soares. Khudri. I.R, Adhiko E.A
Editor dan Proofreader:
Daratullaila Nasri
M. Hasbiansyah Zulfahri
Foto: Pusat Kajian Salimbado Buah Tarok Padang
Andhiko E.A, Sultan Kurnia, Ghio Vani Debrian Soares
Tata Letak: Wendy Junearto
Desain Sampul: Mathilda C.R.P
Jumlah Halaman: 547 hal
Ukuran: 15,5 x 23 cm
Diterbitkan oleh: Yayasan Arsari Djojohadikusomo
- Esai: Syekh Siti Jenar dan Pembangkangan atas Keseragaman | Fatah Anshori - 6 Oktober 2024
- Essay Ketika Seorang Antonio José Bolívar Memilih Masuk ke Hutan | Fatah Anshori - 29 September 2024
- Cerpen Seperti Mama Melakukannya | Putri Oktaviani - 28 September 2024
Discussion about this post