Raayan adalah film drama aksi neo-noir berbahasa Tamil India tahun 2024 yang disutradarai oleh Dhanush, dalam usaha penyutradaraan keduanya, dan diproduksi oleh Kalanithi Maran di bawah Sun Pictures . Film ini dibintangi oleh Dhanush dalam peran tituler, bersama dengan pemain ansambel yang meliputi Sundeep Kishan, Kalidas Jayaram, Dushara Vijayan, SJ Suryah, Selvaraghavan, Prakash Raj, Aparna Balamurali, Varalaxmi Sarathkumar, Saravanan, Dileepan, Divya Pillai dan lainnya. Dalam film tersebut, seorang pemilik hotel cepat saji di Chennai Utara berjuang untuk melindungi keluarganya ketika mereka secara tidak sengaja terlibat dalam perang antara dua geng yang bermusuhan yang mengakibatkan keadaan yang tidak terduga.
Sejak awal saya menduga-duga bagian-bagian yang nantinya akan menjadi plot twist dari film. Mulai dari penghianatan Muthu dan Manickam akibat kesal kepada sang Raayan. Dua beradik ini awalnya menjalankan rencana untuk mencari pekerjaan yang cepat mendatangkan uang. Gangster adalah jalan tepat untuk mereka lakukan dan itu semua berjalan mulus setelah semuanya terbongkar ketika malam penikaman sang kakak. Cukup berkelindan, bagaimana kehancuran sang kakak mengetahui kedua adik yang ia rawat sejak kecil bergantian menikamnya. Saya berpikir, kejutan setelahnya adalah Sethu seorang Gangster yang berseteru dengan mereka sedang dalam jebakan atau sandiwara beradik kakak ini. Tapi semua itu dipatahkan setelah Sekar, seorang ayah angkat yang menampung mereka semasa kecil dalam pelarian diancam oleh Mithu dan Manickam. Mungkin saja ini masih dalam rencana mereka agar Sekar tidak curiga bahwa skenario sudah dibuat. Kemudian asumsi itu dipatahkan lagi.
Pada bagian selanjutnya, barangkali bagian penting dalam film ini. Setelah Sekar digantung (membalas Raayan pasca tiga orang anak buah Sethu dilakukan serupa). Pada bagian ini saya masih mengira, Sekar hanya korban dalam skenario yang dibuat Raayan dan adiknya. Nyatanya tidak, Durga adik perempuan dari 3 orang saudara laki-laki begitu marah. Raayan dalam film ini memang tidak banyak bicara, dia menjadi sosok yang dingin, namun mematikan.
Dugaan demi dugaan masih saya tarok dalam pikiran saat film berlangsung. Lagi, dugaan itu dipatahkan. Saya berpikir Sethu akan terkejut ketika mengetahui Raayan dan adik-adiknya memang sedang memainkan sandiwara. Ternyata tidak. Setelah skenario kompromi dibuat polisi, ternyata ada kesepakatan lain dibalik itu semua. Di daerah kekuasaan Sethu, mereka merayakan pesta perdamaian. Dalam tarian yang begitu meriah, Durga menikam sang kakak yang berhianat. Betapa perempuan muda itu begitu bringas ingin membalaskan dendam Raayan kakak tertuanya.
Kemudian Raayan menyelesaikan pekerjaan akhir. Menghabisi semua anak buah Sethu dan sang adik Muthu. Saya hanya bisa termenung mengingat-ingat bagaimana rangkaian cerita yang renggang itu, namun memainkan karakter yang kuat seperti Raayan. Dia benar-benar nampak seperti pembunuh berdarah dingin. Nyaris sama dengan film Kaala yang juga bercerita hampir sama tentang dunia Gangster. Atau Gangswasepur yang menegaskan bahwa kehidupan gangster ujungnya berakhir tragis, serupa yang disampaikan Raayan kepada Muthu ketika ia mengajak sang kakak untuk menguasai wilayah, setelah menghabisi Durai seorang ketua gangster di daerahnya gara-gara skenario Polisi dan Sethu. Muthu membunuh anak Durai, dan Raayan yang sudah tobat akhirnya dengan plot twist yang mencengangkan hadir di rumah duka bersama kedua adik laki-lakinya dan membantai Durai beserta anak buahnya.
Ini film yang nampak rumit, namun setelah dipertengahan, film ini semakin ramping dan semakin mudah dimengerti. Meski ada bagian-bagian yang sekiranya terkesan lambat dan sia-sia. Sinematografi yang ditayangkan cukup menyampaikan bagaimana situasi pada adegan-adegan dalam film. Tidak terlalu menegangkan, tetapi lumayan mendebarkan. Betapa ironis, pada akhirnya mereka saling bunuh sesama saudara. Agaknya film dengan alur serupa ini tidak asing lagi di perfilman Tamil. Mereka sungguh menampilkan alur cerita realistis seolah menegaskan kultur yang berkembang memang demikian. Tidak banyak drama saling memaafkan, atau kilas balik yang menguras air mata. Seolah mengantarkan penonton, bahwa kematian kedua adiknya itu adalah bagian paling ironis, tapi bertabrakan dengan keinginan lain. Selebihnya, film ini sangat layak ditonton. Seperti biasa, bagi saya film Tamil selalu menghadirkan dialog-dialog yang menarik, bahkan sukar untuk dilewatkan meski hitungan detik. Waw.
Discussion about this post