
Marewai, Yogyakarta– Senin, (26/07/21), bertepatan dengan hari lahir Chairil Anwar (Penyair Pelopor Angkatan ’45) sekaligus peringatan Hari Puisi Indonesia, Komunitas Pura-Pura Penyair meluncurkan buku (e-book) antologi puisi jilid 2 bertajuk “Doa Wanita Sibuk untuk Kekasih Jauhnya”. Buku digital yang judulnya dipinjam dari salah satu puisi milik Farizsa Putri Karimah ini menghimpun 60 judul puisi dengan tematik umum cinta, dan ditulis oleh 20 anggota Komunitas Pura-Pura Penyair.
Dari 20 anggota tersebut, 18 anggota berasal dari lintas daerah di Indonesia, 2 anggota lainnya berasal dari Malaysia. 18 anggota yang berasal dari Indonesia di antaranya: Tengku Putri (Medan), Tegar Satriani (Grobogan), T. Akbar (Bekasi), Sri Maullasari (Pati), Rumpun Rindu (Banyumas), RA (Banyuwangi), Nanadhyla (Langkat), Mohammad Fajar Eky (Nganjuk), Maylitha Demorezza (Indramayu), J.J. Ehak (Lampung), Farizsa Putri Karimah (Depok), Dian Rijal Asyrof (Brebes), Daffa Randai (Palembang), Arrum Ma’rifah (Yogyakarta), Anis Khoirunnisak (Jombang), Andrianie Lisa (Yogyakarta), Amaliya Khamdanah (Demak), dan Adilla W. Kirana (Kebumen). Sementara 2 anggota yang berasal dari Malaysia yaitu: Izzatimddis (Melaka) dan Ieraasaidin (Kedah).

Halnya dengan buku (e-book) antologi puisi jilid pertama yang berjudul Mengunci Ingatan, Daffa Randai selaku kurator memilih 3 puisi dari total 7 puisi yang dikirim masing-masing penulis.
“Dari 3 judul puisi terpilih, satu di antaranya merupakan puisi yang ditulis berdasar pada mitologi, legenda, sejarah, cerita, lagu, atau hal lain yang masih bersinggungan dengan daerah asal masing-masing penulis.” paparnya.
“Sementara sisanya, merupakan puisi cinta bebas. Maksud saya, bebas tanpa harus berdasar pada hal yang disebutkan sebelumnya.” sambung Presiden Komunitas Pura-Pura Penyair ini.
Daffa ketika ditanyai melalui pesan whatsapp menjelaskan, diluncurkannya buku digital ini bertujuan untuk turut memeringati sekaligus merayakan puisi. “Kita sudah punya satu hari, di mana puisi bebas dirayakan dengan cara kita masing-masing. Dan inilah cara Pura-Pura Penyair merayakan puisi. Meluncurkan e-book kedua sebagai arsip, sebagai bahan bacaan, yang bebas unduh melalui tautan di bio-instagram @purapurapenyair.” tulisnya.

Terkait pemilihan judul buku, ia menjelaskan mengapa Doa Wanita Sibuk untuk Kekasih Jauhnya menjadi tajuk dalam antologi kali ini. “Diakui atau tidak, pandemi covid-19 telah mengubah sebagian besar tatanan kehidupan manusia. Pembatasan aktivitas luar ruangan berdampak pada banyak hal, satu di antaranya ialah sulitnya melakukan interaksi secara langsung tanpa perantara media sosial. Kenyataan inilah yang jadi dasar pertimbangan kenapa Doa Wanita Sibuk untuk Kekasih Jauhnya dipilih sebagai judul utama buku (e-book) antologi puisi jilid 2. Kata kuncinya terletak pada: 1. Wanita Sibuk, 2. Kekasih Jauhnya, dan 3. Doa.” lanjutnya.
“Sesuai imbauan pemerintah, sebagian besar aktivitas dilakukan dari rumah, dan kita diminta untuk sebisa mungkin menjaga jarak demi memutus rantai penyebaran virus covid-19. Berpijak pada realitas ini, maka Wanita Sibuk bisa kita ilustrasikan sebagai kita yang sibuk mengerjakan aktivitas dari rumah, Kekasih Jauhnya sebagai kita yang terpaksa berjarak dengan orang yang kita cintai demi memutus rantai penyebaran virus covid-19, dan Doa sebagai kita yang harus saling mendoakan agar kita senantiasa terpelihara dalam kesehatan, kebaikan, dan terhindar dari segala hal buruk yang disebabkan oleh virus covid-19.” sambung Presiden Pura-Pura Penyair ini.
Terakhir, demi mempertahankan kontinuitas dan konsistensi, tahun 2021 ini, Komunitas Pura-Pura Penyair kembali mempersembahkan buku (e-book) antologi puisi jilid 2. Buku Jilid 2 ini akan diluncurkan pada 26 Juli 2021 dan bisa diunduh secara gratis melalui tautan yang tersedia di bio instagram @purapurapenyair dan di beberapa media online yang berelasi dengan Pura-Pura Penyair.
Berikut link unduh eBook:
https://drive.google.com/folderview?id=1qTVFdpAu35CYUhKAmt50uSGY6wLamLQn
- Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet - 30 September 2023
- Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
- Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
Discussion about this post