
Wisata Alam Kapalo Banda yang ada di Nagari Taram, Kabupaten 50 Kota sedang hits di kalangan wisatawan, khususnya lokal Sumatera Barat. Foto-foto cantik yang diambil di lokasi ini menghiasi banyak akun media sosial. Di tangan fotografer profesional, objek yang juga dikenal dengan singkatan Wakanda ini seakan menjadi ulnocked paradise yang menarik perhatian banyak orang.
Salah satu objek paling menarik di sini adalah rakit. Rakit di Wakanda adalah susunan puluhan bambu yang diikat sedemikian rupa sehingga bisa memuat penumpang di atasnya. Untuk menggerakkan rakit, seorang pengendara harus menggunakan sebilah bambu yang kuat. Bambu tersebut di hunuskan ke dasar sungai Compo (tempat biasa rakit-rakit darungkan-red). Begitu rakit bergerak, para penumpang biasanya akan bersorak karena memang tidak terbiasa menggunakan alat transportasi lama ini.
Yahdi, pengelola Wakanda menceritakan, dulunya rakit di Kapalo Banda hanya digunakan untuk membawa kayu bakar oleh masyarakat. “Kayu bakar di dapatkan dari hutan, lalu harus di bawa ke seberang sungai. Dengan rakit membawa kayu bakar menjadi lebih mudah dan bisa lebih banyak ketimbang di gendong,” sebut pelatih karate ini. Sejak dibuka tahun 2016 silam, Rakit sudah mulai diperkenalkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Wakanda.
“Viralnya cepat sekali. Semua orang yang naik rakit kami pasti berpose untuk dipotret temannya dari pinggir sungai, atau di atas rakit itu,” sebut salah seorang pentolan Satuan Tenaga Konselor (SANAK) pariwisata Sumbar ini. Rakit-rakit ini dikelola secara pribadi. “Yang punya adalah masyarakat di sini. Jumlahnya ada 30 rakit. Hampir 30 orang pula yang mendapatkan manfaat dari menyewakan rakit,” sebutnya. Para pengelola Wakanda hanya menjadi fasilitator untuk memperkenalkan rakit-rakit tersebut kepada wisatawan.
Setiap rakit disewakan seharga 20 ribu, jika memakai pemandu sebagai operatornya dikenakan biaya tambahan Rp 10 ribu lagi. Jadi jika dalam satu hari 1 rakit disewa oleh satu kelompok pengunjung saja, total uang yang dihasilkan oleh susunan bambu bernama rakit ini berhasil mencapai Rp 900 ribu. Sementara kata Gio, Humas Wakanda, untuk hari libur satu rakit bisa disewa lebih dari 5 kali. “Jika dikalkulasikan kembali dengan jumlah minimal penyewaan bisa berjuta-juta rupiah hasilnya,” sebutnya.
Bukan orang biasa saja yang tertarik naik rakit di Wakanda, Artis-artispun tertarik. “Banyak artis lokal yang bikin video klip di sini. Selebgram pun tidak sedikit. Umumnya mereka tertarik untuk mengambil gambar di atas rakit,” cerita Gio. Artis nasional yang pernah mencoba keasyikan berakit ria di Wakanda antara lain Vino G Bastian. Sementara, artis lokal diantaranya Thomas Arya, Kintani dan Ratu Sikumbang.
“Vino suka sekali naik rakit waktu itu. Sampai ngulang 2 kali. Katanya seru ketimbang naik kapal pesiar,” sebut Gio. Rakit juga sangat digemari oleh pasangan yang mau membuat foto atau video preweding. “Katanya sih kesannya lebih romantis kalau pakai rakit,” terang Gio sambil tersenyum.
Wakanda hingga hari ini terus berkembang. Berkat pengelolaan yang baik dan disiplin Standar Operational Prosedure yang diterapkan pengelola, para pemuda lokal yang bekerja disini berhasil meraup penghasilan diatas Upah Minimum Regional tiap bulannya. Ini menggambarkan betapa pariwisata benar-benar berhasil mendatangkan manfaat hebat bagi ekonomi.
- Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet - 30 September 2023
- Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
- Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
Discussion about this post