Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Punago Rimbun

Punago Rimbun: Menyilau Nagari Palangai Kecamatan Ranah Pesisir | Zera Permana

Zera Permana Oleh Zera Permana
18 Maret 2021
in Punago Rimbun
3.8k 77
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Ketika Luak Nan Tigo merantang tali ke Rantau Pesisir Barat Minangkabau pada kira-kira tahun Arab 457 (penetapan tahun butuh penelitian, dan kajian) Raja Pagaruyuang (Pariangan) bernama Sultan Sari Maharajo Dirajo Gegar Alam anak dari Sultan Abdul Jalil Al-Marhum Syah. Beranak 8 (delapan) orang laki-laki kemudian dinamakan Sultan Nan Salapan. Duduk di Alam Minangkabau. “Nan Basapiah Babalahan, Nan Bakuduang Bakaratan, Sarato Timbang Pacahan”, menjalar ke seluruh Nusantara anak Tuangku Daulat Pagaruyung jua adanya.


Sultan Maharajo Dewa di Batu Mangaum. Mendapati seorang Hulubalang dipatuan, yang telah melarikan Sikambangnnya. Melarikan ke pinggir laut, kemudian naik pincalang (sampan) berlayar ke baruh mata angin menuju Kerajaan Indrapura. Pada saat itu diperintahkan oleh Sultan Maharajo Dewa kepada Dipatuan Rajo Mudo yang bernama Sultan Lenang Bagampo bergelar Dipatuan Mudo Maharajo Dewi. Bermumpakat dengan pengiringnya, belayar ke baruh mata angin menyisiri tepi-tepi pantai, sampai kepada Pasisia Nan Panjang. Kemudian bertanyalah kepada orang-orang yang tinggal di sana, menanyakan akan dua orang, laki-laki dan perempuan (sepasang) yang pernah mampir di sini, oleh orang Pasisia Nan Panjang, dijawablah ketika itu, mereka tidak penah melihatnya. Kemudian berlayar lagi dan menyisiri pantai tiap-tiap pelabuhan ditanyakan hal yang sama, jawaban pun tetap sama.


Pada waktu itu, sekian lama belayar sampai pada waktu petang di sebuah Labuhan atau Batang Air Palangai. belum bernama Palangai. Hendak menyeberangi sungai (batang air) turunlah hujan-hujan panas, dan terbitlah “opoang” (pelangi), sedang cahaya opoang itu bercahaya sampai ke air, dipandang oleh Dipatuan Rajo Mudo dan pengiring seperti kain memanjang “bakarijaman” mengiang-ngiang berwarna “pelangi”. Inilah yang nantinya menjadi akar nama Nagari Palangai. Tetapi ada juga menurut pendapat orang tua-tua nama Palangai dari kata “Palarian” (menyelamatkan diri) orang-orang Pariangan seiring perginya Bundo Kanduang ke Lunang.

Poto: Air Terjun Pelangai (2020)


Haripun petang berganti senja, yang Dipartuan Rajo Mudo bersama pengiring memutuskan bermalam di sana. Pada malam hari berbincang-bincang pengiring Dipatuan Rajo Mudo, takjubnya melihat opoang (pelangi) yang mengiang di waktu menyebrang, berbincang-bincang haripun ikut sunyi dalam keheningan malam kemudian mereka memutuskan untuk tidur, malam berlalu haripun berganti pagi. Terbangun Dipertuan Rajo Mudo, kemudian berserta pengiring hendak melakukan perjalanan lagi, dimulai menyebrangi sungai pada saat menyebrang itu kelihatanlah sepotong “puntiang/puntuang” (potongan kayu sudah dibakar) hanyut mengiliri air sungai. Maka berkata Dipatuan Rajo Mudo kepada pengiringnya “kalau ada punting hayut berarti ada kampung di hulu sungai ini, setidaknya ada orang yang tinggal di sana”.

Mumpakat Dipatuan Rajo Mudo dengan pengiring untuk memudiki sungai, setelah lama berjalan sampailah dipertengahan Bukit Nibuang nampak segumpal asap yang membubung ke langit, oleh Dipatuan Rajo Mudo dituruni Bukit Nibuang kemudian didekati tempat itu. Ternyata sesampai mereka di situ dua orang laki-laki dan perempuan langsung memyambah (menyembah) meminta ampun kepadanya.

Sumber: Adat Monografi Nagari Palangai.

  • About
  • Latest Posts
Zera Permana
ikuti saya
Zera Permana
Redaksi Marewai at Media
Zera Permana Salimbado Buah Tarok (Anggota Pusat Kajian Tradisi Salimbado Buah Tarok) sekarang bekerja di Padang. Berasal Dari Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Suku Malayu. Pengelola dan Penulis Tetap Rubrik "Punago Rimbun".
Zera Permana
ikuti saya
Latest posts by Zera Permana (see all)
  • Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso - 10 Agustus 2022
  • Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun - 1 Agustus 2022
  • Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun - 15 Juli 2022
Tags: BudayaPelesiranPunago RimbunSastra

Related Posts

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Gambar hanya ilustrasi Pada tahun 1292 M kedatangan seorang Panglima Kebo Anabrang yang merupakan ekspedisi persahabatan yang lebih dikenal...

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Foto hanya ilustrasi Bangsa Sawo Matang di pedalaman Sumatra sesebut Bangsa Malayu. Di Minangkabau orang bangsa ini dikenal dengan...

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
15 Juli 2022

Sumatra yang lebih dikenal dalam bahasa tradisi Pulau Perca, ujungnya Negeri Aceh pangkal hingga Lampung. Orang yang mendiami Pulau...

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Oleh Zera Permana
8 Juni 2022

Kekuatan pasukan Soak Langik, Ragi Batang, Bingkai Bukik dan Kuciang Lalok membuat Taluek Sinyalai Tambang Papan  bisa dilalui oleh...

Next Post
Puisi-puisi Alvida Maulida Bowo | Bangsa Roma Dan Mesir Kuno Yang Mencari Bunga

Puisi-puisi Alvida Maulida Bowo | Bangsa Roma Dan Mesir Kuno Yang Mencari Bunga

Cerpen Kiki Sulistyo | Noni Belanda

Cerpen Kiki Sulistyo | Noni Belanda

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In