• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Kamis, Oktober 30, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Punago Rimbun: Masa kejayaan Pariangan Sungai Nyalo dan Banda Mua | Zera Permana

Zera Permana Oleh Zera Permana
28 November 2020
in Punago Rimbun
1.2k 51
0
Home Punago Rimbun
BagikanBagikanBagikanBagikan

Suatu awal pertumbuah kemakmuran dari negeri di kaki Gunung Selasih dan Gunung Sigiri di Kabupaten Solok sekarang, negeri yang bernama Pariangan Sungai Nyalo, dan Banda Mua. Kedua negeri ini merupakkan sumber hasil pertanian, terutama beras, lada, lengkuas, ubi, dsb. Hasil-hasil ini dibawa ke pesisir  bahkan dibawa ke pedalaman Minangkabau untuk dipertukarkan dengan perhiasan, kain dsb.

Pada mulanya Banda Mua, memegang urat nadi, pertanian dan perniagaan, berkat keuletan Datuak Maharajo Basa, yang secara historis lebih dekat hubunganya dengan Datuak Maharajo Basa yang menjadi penghulu Pariangan Padangpanjang. Karena larisnya hasil rempah-rempahnya, terutama di Minangkabau Barat, maka Raja Banda Mua, mendirikan pelabuahan, kuala-kuala di sana.

Pelabuahan inilah, yang menjadi tempat penimbunan hasil-hasil niaga kemudian diangkut keberbagai pelabuhan dan dijual pada pedagang-pedagang Hindu, Keling, Gujarat, dan Cina. Tetapi yang banyak dijual  langsung kepada pedagang-pedagang tersebut di perlabuhan kualo. Kemajuan yang pesat, menyebakan Datuak Maharajo Basa yang kemudian, yang juga menjadi Raja Banda Mua, mendirikan pelabuhan-pelabuhan baru disebelah utara, yang namanya juga kualo, atau lebih di kenal “Kualo Banda Mua”.

Hasil-hasil rempah itu dibawa orang ke Tanah Alang. Seorang keturunan Datuak Maharajo Basa mendirikan pelabuhan Kualo Banda Mua di sana. Tetapi, kemudian, pedagang di sepanjang Sungai Nyalo sendiri mendapat saingan oleh Pariangan. Sehingga, karena kemasyhuran pedagangnya, nama “Sungai Nyalo” melekat pada Nagari Pariangan. Apa bila orang mengatakan ke Sungai Nyalo adalah ke Pariangan, dan atas mufakat dari para “Basa Nan Barampek“ diresmikan Nama “Sungai Nyalo” untuk Pariangan. Basa Nan Barampek mendirikan dua pelabuahan pula di Minangkabau Barat, dan keduanya bernama juga  kualo (kuala), dan untuk membedakannya dengan Kualo Banda Mua, dinamakan Kualo Sungai Nyalo, dan Kualo Banda Teleng.

Di suatu kejadian kecil yang cukup punya pengaruh besar, adalah naiknya adinda dari Datuak Tunaro Basa, bergelar Datuak Bandaro Basa menjadi Penghulu “Bodi” tetapi gelar “Datuak Tunaro” tidak dipakainya lagi, gelar panungkek Datuak Bandaro Basa dijadikanya gelar Penghulu Suku Bodi.

Datuak Bandaro Basa mengunjungi daerah pantai Minangkabau Barat, setelah ia menjadi penghulu. Melihat kemajuan pelabuhan-pelabuhan yang menguntungkan Banda Mua, maka di sidang “Basa Nan Barampek“ dia menghusulkan secara berapi-api agar Banda Mua menyerahkan pelabuhan-pelabuah di Persisir Barat. Dan Sungai Nyalo sanggup membelinya. Tentu saja ditolak oleh Banda Mua. Akibatnya terjadi perang saudara, dari 2 (dua) negeri “mancik-mancik” itu.     

  • About
  • Latest Posts
Zera Permana
ikuti saya
Zera Permana
Redaksi Marewai at Media
Zera Permana
Salimbado Buah Tarok (Anggota Pusat Kajian Tradisi Salimbado Buah Tarok). Sekarang bekerja fokus di Serikat Budaya Marewai. Berasal Dari Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan Pesisir Selatan. Pengelola dan Penulis Tetap Rubrik "Punago Rimbun". Zera merupakan arsiparis muda manuskrip-manuskrip Minangkabau, selain fokus mengarsipkan manuskrip, Zera juga aktif berkegiatan dalam Alih Aksara dan Alih Bahasa. Salah satu manuskrip yang sudah terbit, "Kitab Salasilah Rajo-Rajo Minangkabau".
Zera Permana
ikuti saya
Latest posts by Zera Permana (see all)
  • Punago Rimbun: Indrapura Urat Tunggang Daulah Kesultanan Minangkabau – Zera Permana - 3 September 2025
  • Sejarah Makanan Adat: Gulai Pangek Bada Jo Gulai Kacang, Tanda Penghormatan Raja Kepada Cendikiawan – Bagian 2 - 2 Oktober 2024
  • Seri Punago Rimbun: Sejarah Menepinya Raja Alam Surambi Sungai Pagu, Samsudin Sandeowano Setelah Penobatan di Pagaruyung - 26 September 2024
Tags: CaritoPelesiranSastra

Related Posts

Punago Rimbun: Indrapura Urat Tunggang Daulah Kesultanan Minangkabau – Zera Permana

Punago Rimbun: Indrapura Urat Tunggang Daulah Kesultanan Minangkabau – Zera Permana

Oleh Zera Permana
3 September 2025

Burek Tunggang Ka Karajaan Indopuro Lunang Bapucuak Bulek Di Minangkabau Pagaruyuang Bajulai si aka jambai, di Tepian Sungai Muara...

Sejarah Makanan Adat: Gulai Pangek Bada Jo Gulai Kacang, Tanda Penghormatan Raja Kepada Cendikiawan – Bagian 2

Sejarah Makanan Adat: Gulai Pangek Bada Jo Gulai Kacang, Tanda Penghormatan Raja Kepada Cendikiawan – Bagian 2

Oleh Zera Permana
2 Oktober 2024

Seri Punago RimbunSejarah Makanan Adat: Gulai Pangek Bada Jo Gulai Kacang, Tanda Penghormatan Raja Kepada Cendikiawan (Bagian 2) Maka...

Seri Punago Rimbun: Sejarah Menepinya Raja Alam Surambi Sungai Pagu, Samsudin Sandeowano Setelah Penobatan di Pagaruyung

Seri Punago Rimbun: Sejarah Menepinya Raja Alam Surambi Sungai Pagu, Samsudin Sandeowano Setelah Penobatan di Pagaruyung

Oleh Zera Permana
26 September 2024

Suatu waktu terjadi peristiwa di Alam Surambi Sungai Pagu, tiga orang pembesar; Raja Kampai Tuangku Bagindo, Raja Panai Tuangku...

Punago Rimbun: Hilangnya Keris Kesaktian Bunga Kesayangan | Zera Permana

Punago Rimbun: Hilangnya Keris Kesaktian Bunga Kesayangan | Zera Permana

Oleh Zera Permana
21 September 2024

Sumatra yang lebih dikenal dalam bahasa tradisi Pulau Perca, ujungnya Negeri Aceh pangkal hingga Lampung. Orang yang mendiami Pulau...

Next Post
Syair Kera Network: Pola-pola Grouping dan Paduan Pola Ucap Pilihan ekspresi.

Syair Kera Network: Pola-pola Grouping dan Paduan Pola Ucap Pilihan ekspresi.

Puisi-puisi Syukur Budiardjo | Pribahasa Koruptor

Puisi-puisi Syukur Budiardjo | Pribahasa Koruptor

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In