Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Punago Rimbun

Punago Rimbun: Hunjam Panah Inyiak Alang Parabah dengan Sitatok Sitarahan | Zera Permana

Zera Permana Oleh Zera Permana
18 Februari 2021
in Punago Rimbun
3.6k 149
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Pelarian Bangsa (Kelompok) Rupik berserta Raja Sitatok Sitarahan sampai di Bukit Kayu Manang dan berdiam diri di sana.  Oleh Inyiak Alang Parabah, bangsa Rupik ini disusul dikarenakan bangsa Rupik bertahan di sana. Inyiak Alang Parabah beserta toboh ondoh kaumnya bersama-sama berjalan menuju ke tempat bertahannya bangsa Rupik. Inyiak Alang Parabah setiba di Gunuang Kalam, dilayangkan pandang pada saat itu ternyata Raja Sitatok Sitarahan itu telah sampai di Puncak Bukit Kayu Manang.

Melihat situasi saat itu, Inyiak Alang Parabah menebang pohan bambu (batuang) dan diruncingkan. Dijadikan sebuah galah (tombak), kemudian tombak itu dilemparkan kepada Raja Sitatok Sitarahan yang berada di puncak Bukit Kayu Manang. Lontaran tombak dari Inyiak Alang Parabah tidak mengenai Raja Sitatok Sitarahan, malahan tombak “galah” itu terpancang di sebuah batu (sampai sekarang  tombak Inyiak Alang Parabah tumbuh menjadi satu batang batuang (bambu) di puncak Bukit Kayu Manang. Batuang/bambu tumbuh sebatang, mati yang tua akan berganti dengan sebatang batung muda kembali).

Melihat serangan dari Inyiak Alang Parabah. Raja Sitatok Sitarahan membalas serang pula, diambilnya dua buah batu, kemudian dilemparkan dengan umban tali (ketapel) dari puncak Bukit Kayu Manang kepada Inyiak Alang Parabah yang berada di Gunung Kalam. Lemparang batu itu tidak sampai ke Gunung Kalam, tempat keberadaan Inyiak Alang Parabah. Malahan (ketapel tali) batu itu jatuh di tengah sawah di Kampung Kalam. Batu  lemparan ini masih disebut juga sampai sekarang oleh orang-orang sekitar dengan sebutan “batu umbanan tali urang Rupik”.

Lemparan batu dari Raja Sitatok Sitarahan membuat hati Inyiak Alang Palabah panas. Kemudian bergerak dan melakukan perjalanan mengejar orang-orang Sitatok Sitarahan yang berada di Puncak Bukit Kayu Manang. Pergerakan Inyiak Alang Palabah membuat Raja Sitatok Sitahan berserta kelompoknya lari ke Bukit Batu Lunak, kemudian terus dikejar oleh Inyiak Alang Palabah, Raja Sitatok Sitarah itu terus lari sampai pula ke Kapau, dari Kapau ke hilir dan sampai pula ke Bantaiyan antara Air Haji dan Indrapura. Perperangan di Bantainyan terjadi, hingga Bangsa Rupik dapat dibunuh, kemenangan terdapat ditangan Inyiak Alang Parabah.

  • About
  • Latest Posts
Zera Permana
ikuti saya
Zera Permana
Redaksi Marewai at Media
Zera Permana Salimbado Buah Tarok (Anggota Pusat Kajian Tradisi Salimbado Buah Tarok) sekarang bekerja di Padang. Berasal Dari Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Suku Malayu. Pengelola dan Penulis Tetap Rubrik "Punago Rimbun".
Zera Permana
ikuti saya
Latest posts by Zera Permana (see all)
  • Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso - 10 Agustus 2022
  • Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun - 1 Agustus 2022
  • Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun - 15 Juli 2022
Tags: BudayaCaritoPelesiranSastra

Related Posts

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Gambar hanya ilustrasi Pada tahun 1292 M kedatangan seorang Panglima Kebo Anabrang yang merupakan ekspedisi persahabatan yang lebih dikenal...

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Foto hanya ilustrasi Bangsa Sawo Matang di pedalaman Sumatra sesebut Bangsa Malayu. Di Minangkabau orang bangsa ini dikenal dengan...

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
15 Juli 2022

Sumatra yang lebih dikenal dalam bahasa tradisi Pulau Perca, ujungnya Negeri Aceh pangkal hingga Lampung. Orang yang mendiami Pulau...

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Oleh Zera Permana
8 Juni 2022

Kekuatan pasukan Soak Langik, Ragi Batang, Bingkai Bukik dan Kuciang Lalok membuat Taluek Sinyalai Tambang Papan  bisa dilalui oleh...

Next Post
Wisata Air Terjun: Tanggalnya “Palano” dari Kunjungan Wisatawan, Tapi Keindahannya Tetap Memesona.

Wisata Air Terjun: Tanggalnya "Palano" dari Kunjungan Wisatawan, Tapi Keindahannya Tetap Memesona.

Puisi-puisi Giffari Arief | Memasak Bola Lampu

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In