
Jantung
Harddisk 1TB menyatakan cinta dan kerinduan
pada RAM 16GB agar game PES 2020 bisa dimainkan
dengan lancar. Namun, kekasih, sunyi tak bisa
lagi didownload di website penuh iklan itu,
kerongkonganku mengganas hingga air
membiru dan masa tua tiba: di bayanganmu,
Sadio Mane mulai berpikir untuk menjadi
Louverture, mengeja kolonialisme di tengah
padatan ganas gairah kebajikan dan kearifan
yang tak boleh diolok-olok dan dicampur budaya pop
—juga soto.
Mencetak bayangan kehidupan
dari sebatang logika rapuh
yang benci matematika, harus cepat
dibuat sebelum udara mengotor.
Agar dada bisa diisi perabot-perabot mahal
dan paru-paru, jantung, tulang rusuk,
ribet jaringan otot bisa terbuang
lalu sebuah nanas bisa menyempil ke dalam tubuh.
Kita mengolah oksigen tidak lagi
dengan degup purba: sekarang, manis nanas,
atau pahit paria bisa damai dan tenang
bermukim di tubuh. Perasaan akhirnya bisa
jujur terkata. Detak, yang suka mengibul saat
melihat halaman matamu, sudah bisa dijual
terpisah di toko bangunan
sebab organ tubuh lama cuma hiasan,
dan buah-buahan lebih jujur dan sigap
mendakwa perasaan.
Medan, September 2020
Mengeja Sunyi yang Kesemilyar Kali
Sunyi telah tereja milyaran kali,
jarang terbaca hingga matematika
meminta tolong kepada penguasa
agar BLT cepat tersalur.
Berusaha aku mendapatkan kedua tangan
—pulpen dan teori pasca-kolonial
supaya seekor turis tak bisa seenak-manusia
menyalahgunakan izin tinggal
untuk menetap di kotaku, mempakak-pakaki
penduduk dengan dollar, dengan euro.
Dekat gelas retak, selain impian masa kecil
tersumbat uang ratusan juta
untuk modal usaha,
dan ribuan masalah buatan yang direka-reka
kadang aku membayangkan dendang kebaikan
dari seorang koruptor.
Adalah aku membayangkan kesombongan
para pembuat dan pelaksana kebaikan;
tak pernah tahu nasib penadah motor curian
di penjara, atau seorang bajing loncat yang dahulu
pernah bercita-cita jadi pemain sepakbola.
Sunyi telah tereja milyaran kali.
Tak terbaca, dan seorang ayah yang kesepian
tetap nekat menjual bakso tikus sembari
mengutuk seorang tetangga yang murtad dari agamanya.
Medan, Agustus 2020
Yang Berpikir Jukstaposisi, Langsung Dihukum Pancung
Seseorang berpikir tentang cassoulet yang dapat
dipesan di warteg; maaf, UU Tipikor sekarang sudah
bisa mengatur ukuran dan selera pakaian manusia.
Meracau cuma nama lain dari kesepian:
begitulah, aku berusaha membaca kesaksian
dari seseorang yang melihat seorang ibu menjual
anak demi narkoba. Musimpun sejenak berganti
dari panas ke hujan, dari hujan ke judi, dari judi
ke klakson motor bebek milik pembalap liar
yang memikirkan kematian paling salih.
Apapun tak ada yang aku tahu.
Kekejaman, kadang bisa membenarkan nasib
seorang pedagang yang mengamuk, dan membilang,
“Lah, Bapak dapat tunjangan saat menggusur saya!”
Diam-diam, seorang batu tertawa melihat kelakuanku,
dan kita.
Medan, Juli 2020
Memasak Bola Lampu
Metafora adalah maling yang
harus dipukuli sampai mati:
dan kita masuk penjara karena
membela diri, dan itu mulia sekali,
dan itu adalah keadilan yang termantap.
Tantang aku untuk menyebutkan
lelaki mana yang paling bijak.
Maka, kau harus mendengar.
Lelaki itu, tepat di sekitar kita:
seseorang yang tak bersedih ketika
anaknya meninggal dunia di umur 2 hari
dan tak gentar ditodong banyak mata-marah
dari keluarga saat selesai pemakaman, ia, ia
langsung meluncur ke ATM: deposit 109 ribu rupiah,
langsung bermain slot roma.
“Hidup juga mesti berlanjut kan ….”
Kita mesti jelajahi pabrik-pabrik kapas
dan pupuk. Sebab di sana ada lelaki itu, yang
bekerja, terus bekerja, dan punya mimpi sederhana
memakan bola lampu, tanpa balutan globalisasi.
Kau atau aku tak perlu mengerti dan mencari makna:
kadang, tatakrama hanya hiasan
agar tak dicap seperti kadal.
Medan, Agustus 2020
Luffman Meninggal Dahulu
Luffman meninggal dahulu,
karena rokok-putih penghancur paru-paru
paling senyap sudah dimusuhi
orang-orang dan uang sepuluh ribu rupiah
menjelma-jelma menjelma jadi tiket menuju barzakh.
Kami berusaha bermurah dan berbaik-baik
kepada para penyelundup yang sudah memenjarakan
hukum dan aturan. Barang ilegal, memang gampang
melompati lendir gagasan. Tapi Luffman
meninggal dahulu siang ini, berita internet kencang
menyebar dan meracun jari orang-orang.
Seekor kedai dan seorang mobil sudah seperti sepasang
kekasih. Mobil pick-up datang mengantar berslop-slop
Luffman yang baru bebas dan
merdeka dari kejaran petugas.
Dan Luffman meninggal dahulu hari ini,
sebab seratus tahun lagi akan jadi nama dan hama
atau mungkin traktor
atau mungkin zat radioaktif.
Medan, Oktober 2020

Penulis, Giffari Arief Lahir di Padang. Sedang menamatkan studi di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Bergiat di Lab. Pauh 9 dan Labor Penulisan Kreatif.
— memasak bola lampu
- Cerpen Kurnia Gusti Sawiji | Senja di Kampung Jam Pasir - 9 Februari 2025
- Puisi-puisi Fathurrozi Nuril Furqon | Rwanda Pasca 1994 - 8 Februari 2025
- DENGUNG TANAH GOYAH KARYA IYUT FITRA: TENTANG NEGARA, LINGKUNGAN, DAN KEBIJAKSANAAN NUSANTARA - 3 Februari 2025
Discussion about this post