Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Sastra

Puisi-puisi Nurmansyah Triagus Maulana | Malam Jumat

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
16 Januari 2021
in Sastra
3.6k 230
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Jalanan Malam Hari Setelahnya

Pesta baru saja usai

Mengembang menjadi malam

Yang sunyi mewarna pelataran

Selepas senja berpamitan

Sengaja membiasa alunan

Siang-siang sebelumnya

Kata-kata memburu para pemburu

Tuk gandrungi manis-manis

Berserak di trotoar dan reklame

Habis waktu sudahi

Kini waktunya pulang

Nikmati lampu malam hari yang habis

Sebelum sampai kampung bawah gunung

Lampu terganti sinar rembulan dan bintang

Yang malam ini setia dalam remang sepi

Kelak asa pembawa

benar terangi kerisauan hati

berdoa tiada tercampak

arus para pendendam yang lalu

Randudongkal, Desember 2020


Gerombyang?

Semangkuk hangat tersedia

di atas meja yang sayup tuk menyandar

ingar-bingar perihal kotaku keluar dari hati

dibatas angan, kemudian berevaporasi

kepul-kepul gerombyang

Ini kah sahabat megono dan sate blengong?

anjangsana siang itu merajut pelancong

hanya sebuah konvensi yang bangga

soal keberadaanmu mendarah daging

lalu di rantau bercerita di sudut-sudut kampung

sekadar siluet sore anak-anak di kali

atau pengembala bebek di lereng gunung

serta para pencari kerja yang mengindahkan

sebuah matahari sore, malamnya adalah sebuah sepi

merawat pikir seseorang untuk memahami dirinya

kini gerombyang, menemani sendiri

diwawancarai oleh pemakannya, yang asing pada dirimu

yah itu lah..

Pemalang, Desember 2020


Malam Jumat

Ada yasin berkumandang

Berdesir merayapi bukit dengan lampu-lampu kecil

Di sisi lain masih beraura sinis

Perihal eksistensi kegaiban hitam

Kemudian dalam hedonisme

Yang telah terendus nafsu

Melupa apa yang terjadi malam ini

Moga, Desember 2020


Pertama-Terakhir

1

Kudengar kau paling aduhai

Entahlah penggambaran sajakah

Atau pun mungkin segala aspeknya

Tiada jelas hanya remang wajahmu di pikiran

2

Tak sekali pun dengarkan

Untaian dari bibir tipismu atau pun

Langsat kulit wajahmu yang menenangkan

Hanya berfantasi lewat puji orang-orang

3

Rumor perihal kedatanganmu

Dari seorang kawan

Kujadikan alasan tak penting sekali

Kala pertemuan antara logika dan manfaat

Hanya diruntuhkan oleh ingin

Setia bersama menunggu

4

Dia datang seperti angin

Bersama didampingi semerbak khasmu

Sayang tak mengenalku yang terdiam

Kau tak tertarik secuil pun, hanya aku

“Mbak tas terbuka?”

“Oh, terima kasih” kau pun setelahnya tak ada apa pun

Sehingga kau benar telah di seberang

Solo-Aceh


 

Nurmansyah Triagus Maulana, lahir di Pemalang, 24 Agustus 1994. Berkegiatan di Komunitas Buku Terbuka Pemalang dan Rasi Pena. Alumni Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pernah mendapat Juara 3 Menulis Cerpen Tingkat Mahasiswa se-Jawa Tengah berjudul “Nyanyian untuk Akeh” di UPS Tegal 2016 dan Juara Harapan 1 Cerita Desaku 2020 diadakan oleh Puspindes Pemalang. Tulisan lain juga pernah diterbitkan di Radar Cirebon, Pojokpim, Bali Post, Bangka Post dsb.

Fb: Nurmansyah Triagus Maulana. 

IG: noormansyahtriagus24


  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah sebuah Komunitas Budaya yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebagai media alternatif untuk para penulis.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
  • Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
  • Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang - 9 September 2023
Tags: BudayaCaritoPunago RimbunSastra

Related Posts

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar

Oleh Redaksi Marewai
16 September 2023

sedikit sepasang muda-mudiberdua dalam remangdi atas jam sembilanbulan bintang berpilinmeremas cemas aku, bapaknyayang telah meninggal duniamelihat dari jauhdari akar...

Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang

Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang

Oleh Redaksi Marewai
9 September 2023

Patung Tuanku Rao yang menjulang setinggi mobil ALS itu sudah berdiri bahkan sebelum pertigaan itu ramai macam sekarang. Jika...

Puisi-puisi Winarni Dwi Lestari | Menimang Bayi

Puisi-puisi Winarni Dwi Lestari | Menimang Bayi

Oleh Redaksi Marewai
8 September 2023

MENUTUP JENDELA "ash-sholaatu was-salaamu ‘alaikyaa imaamal mujaahidiin"langkah suara tarhim seorang muadzinterseret panjangdari surau ke jalanan yang mulai lengang.teriak emak...

Puisi-puisi Burhanuddin Jamal | Tik Tok

Oleh Redaksi Marewai
3 September 2023

TIK TOK Tik tik bernyanyi tokTok tok bernyanyi tikTik dan tok bisa jadiGoyang goyang di balik androidNikmat pinggul di...

Next Post
Cerpen Indra Junaidi | Kerbau dan Para Penggembala

Cerpen Indra Junaidi | Kerbau dan Para Penggembala

5 JAM MENGHADANG BADAI: INI KISAH INFLUANCER AJO WAYOIK DAN ROMBONGAN SELAMATKAN DIRI

5 JAM MENGHADANG BADAI: INI KISAH INFLUANCER AJO WAYOIK DAN ROMBONGAN SELAMATKAN DIRI

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In