Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Sastra

Puisi-puisi Muhammad Sapikri | Terubuk Nasibmu Kini

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
17 April 2021
in Sastra
3.6k 229
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

SAJAK-SAJAK ANAK SUNGAI

/1/
setelah subuh berlalu
akan dapat kau lihat
sampan-sampan termangu di muara sungai
menyusun riwayatnya di tuah bakau
mengeliat riang oleh gelombang pasang
di pancang tegak nibung melintang
terbebat bertali tambang

/2/
seorang nelayan
melangkah pasti, tujuannya ada
lalu ia merapalkan doa-doa
di buritan sampan
jala dan jaring rapi tersimpan
lalu berlabuhlah ia
menuju luas laut yang penuh duga-duga

/3/
keraguan tidak akan ditanamkan
oleh kami anak sungai
darah semilang mengalir ditubuh kami
ipuh racunpun tak mempan
hanya kekuatan dirilah yang mampu menahan

2020

TERUBUK NASIBMU KINI

di pelabuhan lelah ini
aku telah kehilangan negeri
tak ada lagi rindu
rindu itu kini terkubur bersama sisa gali minyak bumi, bertahun-tahun terjadi

Terubuk dirundung risau
sebab karang telah jadi pasir
tempat limbah berlimpah ruah
penuh sampah

di selat itu
hanya ada sisa-sisa serakah manusia
tiada tempat untuk Terubuk singgah
sebab kapal lanun selalu saja bertelagah
mengeruk pasir merampas marwah

Terubuk lalu dikutuk menjadi batu
di jadikan sebuah tugu
karena manusia telah durhaka
tak ada lagi cinta
tak ada lagi rindu
hanya ada tatapan sendu
tangan mengepal geram
langit menghitam
mata memerah
bulan berdarah

2020

Ipuh

Ia telah jadi luka
Meringkih kesakitan
Seperti di sengat seribu tembuan

Sembilu itu telah menyatu
Menusuk-nusuk jantung
Memburai darah segar
Di akar-akar

Biarkan,
Biarkan luka itu menganga
Ia akan sembuh jua

Riau, 2021


Muhammad Sapikri, lahirkan di Bengkalis, 20 Febuari 2001. Mulai menulis sejak duduk di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis (STAIN). Hobinya adalah menulis puisi. Beberapa puisinya sudah terkumpul di dalam Antologi Membaca Ombak, Deru Cemburu, 99 Penyair : Senja, dan lain-lain. Rindu Si Anak Pulau (oase Pustaka, 2020) adalah antologi puisi solo pertamanya.

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah sebuah Komunitas Budaya yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebagai media alternatif untuk para penulis.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet - 30 September 2023
  • Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
  • Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
Tags: BudayaEsaiOpiniPelesiranPunago RimbunSastra

Related Posts

Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet

Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet

Oleh Redaksi Marewai
30 September 2023

Lima Bulan ke Depan Baju baruBahan pokok terpenuhiSensus pendudukOrganisasi ini itu bergerakRumah-rumah dicat baruPakar non bersertifikat bermunculanOrang-orang di kampung...

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar

Oleh Redaksi Marewai
16 September 2023

sedikit sepasang muda-mudiberdua dalam remangdi atas jam sembilanbulan bintang berpilinmeremas cemas aku, bapaknyayang telah meninggal duniamelihat dari jauhdari akar...

Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang

Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang

Oleh Redaksi Marewai
9 September 2023

Patung Tuanku Rao yang menjulang setinggi mobil ALS itu sudah berdiri bahkan sebelum pertigaan itu ramai macam sekarang. Jika...

Puisi-puisi Winarni Dwi Lestari | Menimang Bayi

Puisi-puisi Winarni Dwi Lestari | Menimang Bayi

Oleh Redaksi Marewai
8 September 2023

MENUTUP JENDELA "ash-sholaatu was-salaamu ‘alaikyaa imaamal mujaahidiin"langkah suara tarhim seorang muadzinterseret panjangdari surau ke jalanan yang mulai lengang.teriak emak...

Next Post
Cerpen Robbyan Abel Ramdhon | Pertemuan di Kebun Binatang

Cerpen Robbyan Abel Ramdhon | Pertemuan di Kebun Binatang

Inspiratif: Membangun Icon Pariwisata Kabupaten Batu Bara, dengan Melestarikan Alam dan Mengentaskan Masalah Sosial

Inspiratif: Membangun Icon Pariwisata Kabupaten Batu Bara, dengan Melestarikan Alam dan Mengentaskan Masalah Sosial

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In