SELAMAT PAGI AKU
selamat pagi aku
bagaimana kabarmu hari ini?
di gerbang yang ke sekian ribu
pagi. kulihat diriku yang lalu
di mana-mana. menjadi ruh apa saja.
menjadi cinta yang ditunggu-tunggu
seolah aku selalu hidup sebagai
bulan kasih sayang. juga menjadi
akar pohon rasa lelah
yang membelit liar seluruh
dada yang dewasa
meski kerindanganku selalu tampak
baik-baik saja. aku menyaksikan
segala yang terpotret dan tersimpan
di kepala. sementara sisa yang lain
menjadi abu tanda
tanya sebelum aku
menggapai daun jendela
dan hari ini aku masih terlahir
lagi sebagai orang baru dengan tubuh
dan luka dan harapan yang sama.
aku melangkah memasuki hari ini.
waktu yang pendek untuk rasa ingin
yang panjang. sementara di tanganku
memegang jaring nelayan. entah apa
yang harus kulakukan
dengan ini. ikan tidak berenang
di permukiman warga, di ruang kerja
atau di jalan yang sibuk,
bukankah? ya. aku terus saja melangkah.
berusaha dan bertanya-tanya.
halo aku. ternyata sudah sore saja
bagaimana kabarmu hari ini?
pulanglah. kembali lagi esok.
akan kutulis lagi sepucuk
surat pendek seperti biasanya.
bacalah sebelum mengunjungi
gerbang ke sekian ribu pagi itu.
2023
KAIFIAT
di tubuh anak babi apakah
terjadi ruh kupu-kupu tersesat
di dalamnya? apakah kemungkinan
pohon trembesi berbuah anggur?
atau seperti sungai indragiri yang
sebenarnya adalah anak perempuan
yang mengalir di dalam raga
anak laki-laki? atau semisal begini,
lemari pakaian yang sebenarnya
tidak menginginkan pakaian melainkan
tubuhmu yang telanjang digantung
terbalik dan bersatu kembali jadi
pohon kehidupan yang sama-sama
diciptakan dari sari pati tuhan?
bisa saja, bukankah?
dan kau akhirnya terperangkap. berusaha
mencari tahu tubuh siapa sebenarnya
yang jadi tempat bersemayam
jiwamu. sebab kau selalu merasa,
kau berada di tempat yang salah.
seperti ruh seekor kupu-kupu yang terjebak
dalam tubuh anak babi, kucing liar
yang lebih gemar menggonggong
daripada mengeong, atau kau merasa yakin
sebagai jalan menuju rumah ibadah
tapi kenyataannya liuk tubuhmu adalah
jalan setapak yang nekat memasuki
surga bagi para pemabuk jahanam.
tapi kau tidak pernah bisa memilih!
kita juga. kita hanya punya sifat asli
yang diramu tuhan dari ruang jauh
tempat di mana ruh bermula
dan tubuh ini adalah ketetapan
yang harus kaujalani. meski kenyataannya
kau selalu merasa sebagai anak perempuan
yang terdampar di raga anak lelaki.
seperti lalat hijau yang mencintai bunga-bunga
musim semi.
2023
RESONANSI
aku masih membohongi
diri.
kau masih di sini;
di tubuhku.
mengalir lembut sebagai darah ingatan.
dari kepala ke sekujur jiwa.
seakan-akan kau masih memberiku
kehidupan yang tenang.
membiarkanku bermukim
menyemai bunga-bunga
kasih sayang
di halaman rumah yang mulai gersang.
lalu bersukacita meneriakkan
namamu
di tepian hutan tropis
ketika kuputuskan untuk melepaskan
semua rindu ini
sebagai omong kosong dan kepura-puraan.
sebab nyatanya aku masih belum sembuh
dari ketiadaanmu.
ya. aku masih begini.
terperangkap kenangan dan merasa
begitu sendu. sementara kau
tak lagi tahu itu.
tiap kali aku merakit dirimu
ke baris-baris sajak
tentang masa lalu.
hanya gaung dari kata-kata itu
yang mengisi ruang di dadaku.
ia seperti bernyanyi. menidurkan
kesepian yang mulai
lelah bekerja keras
menemani aku.
kadang, aku ingin melukai.
memakimu
dengan kata-kata apa saja
agar yang tersisa darimu keluar dari rumah
dan tak perlu kembali.
pergi yang jauh
hingga ke tepi perbatasan musim
yang lain.
karena aku cuma ingin belajar bahagia.
tapi ketika baru saja kumulai untuk itu
aku seperti tertusuk belati
yang kupegang sendiri.
nyatanya; aku tak bisa
kehilangan ingatan itu
tak ingin pula kuredam gaungmu
yang mengalun di kepalaku.
2022
HALO RUMAH
aku pulang. rindu panggilan sayang dari ibu.
anak-anak di dalam diriku selalu berlari di bawah hujan
bersenang-senang meski kini yang sebetulnya
penuh genangan adalah mata dan pikiranku.
tapi tidak apa-apa, setibanya tubuhku memasuki dirimu
kau akan menyerap segala jenis luka dan kesedihan
di sini; di sekujur tubuh anak lelaki yang kerap kaubisiki
anak kesayangan pasti bisa berjuang sendirian
doa ibu di tiap sepersekian detik pergerakan langit dan bumi
halo, Rumah.
sebenarnya aku ingin jadi benteng pertahanan di tanah kelahiran
membakar kesunyian seolah-olah ia adalah lembaran kitab terlarang
aku ingin pagi-pagi menyusuri asap di perapian,
terbang lewat lubang udara dan pergi mengunjungi ayah di pemakaman
yang berangkat sebelum cahaya memasuki halaman.
meski kutahu lelaki itu tak pernah kembali, dari pagi ke pagi yang lain.
ia telah lebur ke dalam cahaya, ke dalam pelukan hangat keimanan.
halo, Rumah.
aku pulang. tapi aku akan pergi lagi.
tolong jaga diri. tolong jaga ibu dan seluruh kenangan.
2023
BIODATA PENULIS
M.Z. Billal, lahir di Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Menulis cerpen, cerita anak, dan puisi. Bukubukunya yang telah terbit berupa novel remaja berjudul Fiasko (2018), kumpulan puisi berjudul Cara Kerja Perasaan (2022), dan kumpulan cerpen berjudul Sebuah Tempat di Tepi Lelap (2022). Karya-karyanya juga dimuat di berbagai media cetak dan digital, serta sejumlah antologi nasional.
- Esai: Syekh Siti Jenar dan Pembangkangan atas Keseragaman | Fatah Anshori - 6 Oktober 2024
- Essay Ketika Seorang Antonio José Bolívar Memilih Masuk ke Hutan | Fatah Anshori - 29 September 2024
- Cerpen Seperti Mama Melakukannya | Putri Oktaviani - 28 September 2024
Discussion about this post