• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Rabu, Oktober 15, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Puisi-puisi Imam Budiman | Dua Anak di Depan Pintu

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
11 Januari 2025
in Puisi
1.1k 11
0
Home Sastra Puisi
BagikanBagikanBagikanBagikan

Pelajaran Membaca Kaifiat Kerja Mesin dan
Pertanyaan-Pertanyaan tentang Masa Depan

Mesin-mesin bekerja lebih lekas,
paham instruksi, terukur dan presisi.

Dua puluh empat jam. tiada jurus yang lebih
tangkas selain cara bertarung mesin. pabrik dan
perusahaan bersepakat dengan mesin; mencintai
hari-hari yang panjang dan infrastruktur sebuah
kota telah diciptakan. sebagai manusia yang
kalah kita bertekuk lutut dan melepas kor
panjang setelah waladholin dengan malas.

“Tetapi mesin tetaplah besi: tanpa hati dan
akal budi,” kita berdalih. dan sebuah puisi,
sebuah lukisan, sebuah partitur, sebuah
skenario, sebuah potret, tetap diproduksi
—tetapi apakah kepala negara atau menteri
atau politisi pernah mengerti ihwal kesenian.

Jegal. jauhkan. tidak sesuai paham
industri—yang profit, yang cuan.

Dan seniman bernasib serupa atlet: dirayakan sebentar
dalam surat kabar—televisi—media sosial setelahnya
menjalani hari tua sebagai pesakitan yang tak mampu
membayar ongkos mati di kamar kelas 3 rumah sakit.

Lantas, seorang anak
berkata kepada ayahnya
yang bekerja sebagai penyair.

“Ayah, aku ingin jadi mesin.”

2024


Dua Anak di Depan Pintu

Kau ingin surga yang mana:
merah, hijau, atau abu-abu.

Tak perlu bicara putih, cukup kain
yang menggenapi tubuhmu saja.

Lagi pula, terlalu berlimpah hal-hal
yang melambangkan suci—bisakah kita
menciptakan pilihan lain yang serupa.

Tapi aku ingin surga berwarna ungu
sebab itu warna kamar masa kecilku.

2024

Merayakan Tiga Puluh

Barangkali hanya inisial
atau nama belakang
yang samar—dan
kerap salah diucapkan

Doa-doa dilampirkan
tanpa prosesi perayaan

Ajal tak pernah diam

Usia berjatuhan
ke mesin waktu
satu per satu

Dan kita tak pernah
ingin menadahnya.

2024

Bagaimana Kita Seharusnya Esok

Di luar teks, hari-hari berjalan
tanpa kata atau kalimat—atau
puisi memang harus mati.

Hanya diam yang semakin rapat.

Mengapa tidak ada ketapel setinggi
tower provider agar tubuhku dapat
terlempar ke pulau di mana kau
menghabiskan banyak waktu
dengan asyik berkebun.

Di mana hening semakin dingin.

2024

Membaca Manakib Ijen Purba

/I/

Sebuah kaldera yang pecah dan membongkah,
menghapus sejarah antara batu dan api—ke mana
kita kelak berlari mencari bunker persembunyian
jika ilah memutuskan kiamat kecil bermula di sini.

Deidara tetaplah seorang bramacorah meski
ia menegaskan bahwa ledakan adalah seni
—satu kawah tercipta dari lakon jurus
yang tidak pernah ingin kita saksikan.

Desau angin menyentuh tebing dan pohon-pohon
bersitegang mengenai siapa yang lebih layak
membacakan manakib ihwal tanah ini.

Dari megasari manusia menjelma burung tanpa
kepak dan blawan kecil selalu tidak ingin lekas
menjadi dewasa serupa niagara.

Setelah kematian, wurung adalah kaifiat
reinkarnasi. dan kita di sini, mencatat hal
lain dari kehidupan yang tidak pernah ada.

/II/

Malam separuh dan dingin yang memeluk
tanah 2.443 mdpl sebelum tiba di puncak.

Tuhan tidak tidur
di jalur pendakian.

Wujudnya memadat di merah api yang menjumpai
seorang nabi di bukit tursina atau di biru api yang
memeranak belerang dan bau asam dari rahimnya.

Dan mata menyusur bagaimana oksidasi bekerja
seperti ruh yang lepas dari tubuh lalu memuai
dan memecah di udara—segala yang tiada.

Tuhan mencintai dalam 600 derajat celcius.

/III/

Dan sebatang korek api kayu dinyalakan:
pendarnya mengisahkan riwayat belerang
yang dipikul manusia-manusia gunung—
bahu-bahu canggih yang terbuat dari
dump truck keluaran belarusia.

Perih mata dan peparu penuh racun.
mereka jauhkan wearpack safety seperti
warga dukuh lain yang menolak bala dan
merasakan kematian hanya sejengkal lagi.

Kehidupan mereka telah menyatu dalam
ekstrasi: mengembun—mencair—memadat.

2024


Imam Budiman, kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur. Biografi singkat tentang dirinya termaktub dalam buku: Apa dan Siapa Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017); Ensiklopedia Penulis Sastra Indonesia di Provinsi Banten (Kantor Bahasa Banten, 2020); dan Leksikon Penyair Kalimantan Selatan 1930–2020 (Tahura Media, 2020).

Beberapa karyanya tersebar di berbagai media cetak nasional seperti: Tempo, Media Indonesia, Republika, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Nusa Bali, Majalah Sastra Kandaga, dll. Pemenang terbaik pertama dalam sayembara cerita pendek pada perhelatan Aruh Sastra 2015 dan Sabana Pustaka 2016.

Pada tahun 2017 mendapat Penghargaan Student Achievement Award, kategori buku sastra pilihan, dari Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta ia meraih beasiswa kuliah singkat Klinik Menulis Fiksi di Tempo Institute tahun 2018.

Buku kumpulan puisinya: Kampung Halaman (2016) serta Salik Dakaik; Mencari Anak dalam Kitab Suci (2023). Saat ini, mengabdikan diri sebagai Guru Bahasa dan Sastra Indonesia serta Ketua Tim Perpustakaan—Literasi Pesantren Madrasah Darus-Sunnah Jakarta.

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah Komunitas Independen yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebuah media alternatif untuk para penulis. Kami juga banyak berkegiatan diarsip manuskrip dan video/film dokumenter, mengangkat sejarah dan budaya Minangkabau. Bebebapa dari karya tsb sudah kami tayangkan di Youtube Marewai TV.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Literasi yang Tak Masuk Akal, tapi Masuk Anggaran & Literasi yang Masuk Akal, tapi Tak Masuk Anggaran | Robby Wahyu Riyodi - 10 Oktober 2025
  • Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu - 5 Oktober 2025
  • Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan - 30 September 2025
Tags: puisiSastra

Related Posts

Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu

Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu

Oleh Redaksi Marewai
5 Oktober 2025

Mencari Jalan Mendaki ;untuk kerajaan Jambu Lipo di jalan tanah berlubang ini telah  kita susuri jejak-jejak kaki kuda lenguh...

Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan

Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan

Oleh Redaksi Marewai
30 September 2025

PERTANYAAN YANG DILARANG DIPERTANYAKAN apakah gerangan yang terjadi jika nanti pertemuan ini telah mencapai batas penghabisan?             ; tolong,...

Puisi-puisi| Resiliensi – Zikri Amanda Hidayat

Puisi-puisi| Resiliensi – Zikri Amanda Hidayat

Oleh Redaksi Marewai
15 September 2025

Alir Sungai Tanpa Senja Oleh : Zikri Amanda Hidayat Bunga bajing tumbuh liar di tubir sungai Adakalanya kata-kata senja...

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Pergantian Tahun bagi Yang Tak Kekal dan Harum : R

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Pergantian Tahun bagi Yang Tak Kekal dan Harum : R

Oleh Redaksi Marewai
22 Februari 2025

Pergantian Tahun bagi Yang Tak Kekal dan Harum : R Pintu terkuak, dari mulutnya kau muncul tiba-tibaBertelimpuh kian rapuh,...

Next Post
Cerpen Cicilia Oday | Teori Tentang Jodoh (yang Tertunda)

Cerpen Cicilia Oday | Teori Tentang Jodoh (yang Tertunda)

“Kotak Angku Saliah” Simbol Kepercayaan Masyarakat Nagari Buayan | Winda Radisti

"Kotak Angku Saliah" Simbol Kepercayaan Masyarakat Nagari Buayan | Winda Radisti

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In