Pesisir Selatan, Marewai– Kawasan Bahari Mandeh memiliki banyak pulau-pulau yang begitu indah, baik pulau berukuran besar maupun kecil. Dari pulau yang jadi kunjungan wajib wisatawan, sampai Pulau yang hanya teronggok sebagai hiasan. Pulau-pulau tersebut hampir memiliki riwayatnya masing-masing, mulai dari yang diperkuat oleh peninggalan, sampai hanya cerita tutur masyarakat saja. Nah, ada satu pulau kecil yang menarik, yaitu Pulau Babi, Ampang Pulai, Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pulau ini berhadap-hadapan dengan lokasi santai Muaro Tarusan, Pulau ini tidak terlalu jauh dari tepian.
Konon, dari cerita yang beredar dimasyarakat setempat, di masa lampau ada sebuah kapal besar yang diterjang badai dahsyat. Mengakibatkan kapal tersebut tumbang di tengah lautan dan seluruh isi dari kapal itu tumpah, termasuk babi ternak yang ada atas di kapal. Menurut ceritanya ada beberapa hewan ternak awak kapal yang lari ke pulau tersebut sehingga bermukim di sana, hanya saja nama babi dipilih untuk dijadikan nama pulau tersebut. Selain babi takut air, hewan ini akan terdengar aneh saat berada di pulau kecil itu, sedangkan bukit daratan jauh.
Biasanya pulau ini dijadikan tempat persinggahan oleh para pelaut, sekedar beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pelayaran. Atau nelayan-nelayan yang sengaja datang ke sana untuk memancing. Pulau Babi memang tidak terlalu tersohor seperti kawan-kawannya: Pulau Setan, pulau cubadak, Pulau sironjong, dan lainnya. Tetapi pulau ingin cukup dikenal dikalangan nelayan, baik dari luar maupun lokal.
Meski begitu, bagi masyarakat Tarusan, khususnya Ampang Pulai/Muaro Tarusan, Pulau ini sangat unik. Dari beberapa cerita baik masyarakat dan pengunjung, binatang yang paling banyak ditemui di sana ialah babi dan ular. Uniknya, babi di Pulau tersebut sangat jinak (memang tak sejinak dapat disentuh). Mereka sering muncul saat ada orang yang mendatangi pulau tersebut. Ukurannya pun merata besar, tidak sama dengan babi-babi yang ada di bukit/ladang.
Menurut cerita babi tersebut tidak muncul saat orang yang datang ke sana sengaja ingin melihatnya, babi itu sering muncul tidak terduga. Melenggang tanpa takut air. Sedangkan ular yang ada di pulau babi hampir memiliki kesamaan dengan sang babi yang muncul tiba-tiba, lalu menghilang sekejap mata. Aneh memang, tapi begitulah cerita yang beredar dimasyarakat Ampang Pulai. Pun orang-orang yang pernah mengalami hal serupa ketika berkunjung ke sana.
Walau demikian, masyarakat menekankan bahwa sejauh ini hewan-hewan penghuni pulau tersebut tidak mencelakai masyarakat setempat ataupun pengunjung, baik tujuan wisata ataupun nelayan dari luar daerah yang sengaja singgah di sana. Tentu harus tetap hati-hati dan meluruskan niat saat berkunjung. Tidak hanya di sana saja, tapi di tempat-tempat lain juga demikian.
Tidak banyak memang wisatawan yang datang ke kawasan Mandeh Tarusan memilih lokasi ini, selain pulaunya yang kecil, tempat ini masih kalah saing dengan kawan-kawannya. Walau pulau Babi mendapatkan nama hewan, sebenarnya hewan tersebut juga tersebarbanyak di pulau-pulau yang ada di kawasan Mandeh lainnya, seperti Pulau Kapo-kapo salah satunya. Namun sejauh ini hewan liar tersebut tidak pernah mengganggu pengunjung pulau, begitu juga hendaknya dengan orang-orang yang datang ke sana.
- Aku, Kampungku dan Film India: Momen yang Utuh dalam Ingatan | Arif Purnama Putra - 8 Juni 2024
- Pameran Poto Fatris MF Bertajuk “Di Bawah Kuasa Naga”: Melihat Potret Komodo dan Kemurungan lainnya - 25 April 2024
- Festival Qasidah Rabbana: Menyaru Masa Kanak-kanak di Sungai Liku Ranah Pesisir - 15 April 2024
Discussion about this post