Si Gadih Itu Lulu
Si Gadih itu memperlambat langkah
agar tak tertarung alu di dua langkah
ke depan. Ada yang merentak dan
semut di ujung jalan kampung kehilangan
tuah pusaka memperpanjang kaki reotnya.
Si Gadih o si Gadih
di jalan mana lagi ada alu yang
akan membuatmu tertarung. Dan
semut semacam apalagi yang akan
membuatmu tertahan.
Padang, 2021
Si Gadih Itu Lulu II
Si Gadih kecil bernama; Lulu
ditimang-timang dalam pangkuan
dendang. Serunai berlari harmoni
dalam gendang telinganya.
Oh dendang mandeh lagi dan lagi
ngiang-mengiang di sebatang tubuhnya.
Lulu menarik langkah dalam
kegamangan dijemput orang. Oh
kecil dibesarkan, besar dijemput orang.
Ia gamang. Ia lengah. Ia tertelantang
di jalan, alu mana yang hendak patah dua
semut mana yang tak akan mati.
Padang, 2021
Si Gadih Itu Lulu III
Bilik sudah dipunya
tapi Lulu masih ingin bertanya,
periuk mana yang akan kosong
di saat atap rumah tiris? Dan limbubu
mana yang akan singgah di jenjang
berlumut ia punya rumah?
Sekerat hatinya tertanam di parak
pusaka, sekerat lagi ada pada Mamak
yang hendak memberi jalan panjang
terjal.
Lulu menatap bilik yang ia punya
berharap langkisau dan limbubu berdamai
di jenjang berlumut ia punya.
Padang, 2021
Si Gadih Itu Lulu IV
Tak terbayang panjang kisah
yang akan Lulu tempuh. Bayangnya
hanya pada sumur harus berair. Kain di
kamar harus terlipat. Padi terjemur di halaman
dan dapur tetap berasap. Dan dedak masih
bisa diramu untuk itik pulang petang.
Lulu tak mengenal menjadi noni.
Ia si Gadih yang kecil bernama
besar di jemput. Oh Lulu,
kecil dibesarkan, besar dijemput orang.
Ia bentang kain panjang
untuk melipat bayang yang
tak terbayangkan.
Padang, 2021
Si Gadih Itu Lulu V
Jelas-jelas Lulu menjatuhkan
dirinya di airmatanya. Biar lebih
jelas dengan kepunyaan pusaka
yang tak pernah ia raba. Pernah ia
ingin menghembus abu di atas tungku,
tapi rantang periuk lebih dulu berbunyi.
Juga pernah ia coba untuk meminta
bimbing pada pagi setelah buta. Nyatanya,
hanya yang dipangku yang dibimbing.
Padang, 2021
Diego Alpadani saat ini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Ia aktif berkegiatan di UKMF Labor Penulisan Kreatif.
— marewai.com
- Esai: Syekh Siti Jenar dan Pembangkangan atas Keseragaman | Fatah Anshori - 6 Oktober 2024
- Essay Ketika Seorang Antonio José Bolívar Memilih Masuk ke Hutan | Fatah Anshori - 29 September 2024
- Cerpen Seperti Mama Melakukannya | Putri Oktaviani - 28 September 2024
Discussion about this post