Dan apakah kau bahagia hari ini?
Setelah pasar membuat ornamen-
ornamen kecil di tengah-tengah
hidup kita. Sebelum kambing
pemakan kertas kuarto menemui
hatimu. Di situ pasar bukanlah
tempat untuk penempatan hal-hal
lumrah seperti yang kita bayangkan.
Bahkan lampu jalan tak pernah
berjalan. Hanya diam. Menunggu
pasar menjadi satu atau dua di
antara semuanya. Baru ia akan
berjalan mencari peraduan ternyaman.
Tak lupa mencari keterbukaan terhadap
apalah apalah yang kita sebut
pasar kebahagian. Dan kambing
berhenti mengunyah kertas kuarto,
Lalu apakah kau bahagia hari ini?
Nanggalo, 2020
Keningnya Ladang
Ia lebih memilih mengosongkan pikiran
di bawah sekian hewan yang sudah
lama terlelap. Di situ tanah adalah
belahan tak tampak dan angin tak
lagi berkesiur. Aku memilih
menetap lepas keningnya yang
seperti ladang-ladang aneka tumbuhan
berbuah ranum. Di situ adalah
tanah resah, limbubu dan langkisau
menjadi saudara. Ia memilih mengosongkan
pikiran,
perlahan, tenang, tenggelam, dan
aku menjadi kening yang tak pernah
kau tatap kecuali dalam cermin.
Nanggalo, 2020
Menanam Anjing
Lagi-lagi aku terpikir untuk menanam anjing
di belakang rumah. Bapak akan bertanya,
akan berbuah apa? Tentu saja aku belum tahu
sekaligus bingung bagaimana tatacara menanam
anjing yang baik dan benar di belakang rumah.
Jabua adalah anjing pertama yang harus kutanam
karena kata orang kampung, Jabua bisa bersilat lidah
di bawah tali jemuran tetangga. Setidaknya, jika aku
menanam Jabua akan berbuah lidah anjing, bermanfaat
untuk rambutku yang keseringan rontok. Ya sudahlah,
target kedua Jakk (dipanggil Jek) anjing saudaraku. Jakk suka memburu babi yang sering melintas di jalan kampung, terkadang aku heran, Jakk adalah anjing yang ketika melihat babi ia malah membabi buta memburu babi. Entah kenapa frasa membabi buta sungguh tidak cocok untuk anjing yang bernama Jakk. Sebab itulah aku ingin menanam Jakk di belakang rumah agar berbuah buru untuk diriku yang acapkali terburu-buru. Ah, ternyata anjing sekali.
Target ketiga untuk ditanam belum kudapatkan, barangkali selepas ini ada yang ingin mendaftar.
Nanggalo, 2020
Penulis, Diego Alpadani saat ini gemar duduk di Lepau Wo Wat dan tidak lupa memesan teh telur sambil menyimak ota lapau. Ia sangat berharap dapat duduk di Lepau Wo Wat bersama Pevita Pearce.
Discussion about this post