Ketupat Lebaran
adalah persembahan dari ibu
untuk perutku yang telah lulus menjaga lapar
seraya memfakirkan nafsu
dengan menjadikan wudu sebagai pakaianku.
melihat putihnya merekah setelah dibelah,
kusiram dengan kuah opor ayam bumbu salam
untuk memanjakan lidah yang sudah terasah seribu rempah
pada hari yang mengharamkan lapar bertakhta di perut tetangga.
telah aku kenyangkan perut sebelum mencapai sendawa
supaya mulut akan tersipu malu
bila terlalu bernafsu menggali lapar
pada sayur cabe dan orek tempe.
bagi yang meyakini seikat ketupat membawa berkat-Nya
pastilah akan lebih berpahala kenyang mereka
bila menuangkannya bersama opor ayam ke piring para fakir
sebelum keroncong lapar menjelma jadi mercusuar.
Palmerah, 2020
Majenun
di lubukku, kunyalakan api asmaradana
yang bersikeras abadi
seperti perapian di kuil kaum majusi.
telah aku panaskan apiku
dengan sepanas-panasnya bara asmara
supaya salju atau musim yang ambigu
tak akan mampu menjinakkan liukannya.
bila kau mengira nyala apiku
hanya sebatas ceruk di pangkal paha,
tentulah kau berburuk sangka.
sebab sekujur tubuhku akan moksa
setelah mengkhatamkan lekukmu.
telah kupanggang dukacita sampai menjadi abu
sehingga sia-sia semata
bila kau berupaya memadamkan nyala apiku
dengan ludah paling basah.
Palmerah, 2020
Eureka
di dalam kepala yang dibumbungi jelaga
selalu ada pelita yang secara rahasia
lebih menyala dari supernova di angkasa raya.
kau tak akan bisa menyalakan pelita itu
tapi pelita itu bisa mencerahkan pikiranmu
ketika logika telah sampai ke pangkal tepi
intuisi yang tersembunyi dari matahari.
bila terang mengisi seluruh ruang pikiran
lekaslah tuntaskan puisi dengan diksi
yang memekarkan mahkota melati
atau mengiringi nyanyi sunyi para kelasi
yang tak pernah lagi melihat kekasih hati
supaya puisimu tak sekadar onani diksi di kala sepi.
Palmerah, 2020
Penulis, Awawa Yogarta Prabaning Arka bermukim di Palmerah, Jakarta Barat. Menjadi content marketing specialist di salah satu media online terkemuka. Tulisannya dimuat di berbagai antologi, seperti Narasi Baru (2018), Semesta Jiwa (2020), dan Sebuah Usaha Memeluk Kedamaian (2021).
Facebook: https://www.facebook.com/Awawaaaaa
Instagram: https://www.instagram.com/awawayogarta/
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post