Hari Ini
Sering-seringlah bertanya kepada diri
perihal sebab petaka di kepala
Selalulah mencari
jalan lurus tanpa kompas dan peta
Berkabarlah jika sudah tiba
pada diam paling khusyuk
Jika boleh hadiahkan jeda,
waktu dan cerita-cerita yang belum kutahu
ketika kita bertemu
(Padang, 17/6/2021)
Tanah Air Tak Bernama
Kota suci selalu menjadi puisi paling pasi
Ketika pagi tak lagi diketahui
Musim kekanak telah hilang
Segala mimpi ialah debu yang memerihkan mata
Meski harap dan doa selalu terjaga
Pintu-pintu entah kapan kembali membuka
Bagi diri yang tak henti-henti
Meneriakkan lafaz-Nya
Dan tersenyum saat ajal tiba
Barangkali hanya cinta
air mata, dan jiwa-jiwa suci
yang dapat pulang
ke tanah air tak bernama
(Padang, 8/6/2021)
Purnama di Kota Suci
Kota suci memanggil
Orang-orang berkerumun di balik layar
Air mata perih tak henti-henti
Duka serupa penyakit menular
Yang selalu tertinggal di raga
tak jua menemu obat
Kota suci menghentak
Dada pejuang lelap
Sementara suara gemuruh misil dan debu-debu
Merupa di wajah kekanak
Tanpa sukacita tanpa kenangan
Tentang tanah hilang sejarah
Kota suci mendekap
Jiwa-jiwa dahaga bahagia yang semula
Bertahan di dinding-dinding seumpama rumah
Tapi tidak,
Tiada keabadian dapat disekat
Meski waktu terus berdetak
Dan zaman tak pernah sama
Kota suci lirih berdoa
Datanglah cahaya
Pergilah nestapa
Pulanglah segala baik
Saat purnama kembali bertamu
Di kubah Al Aqsa
dan kita
bersujud pada-Nya
(Padang, 17/5/2021)
Tak Usah Berlari
Tak usah berlari
kehidupan dan dirimu seharusnya seiring
sebab perjalanan masih panjang
akan ada rupa-rupa rahasia hendak dikisahkan
Tak usah berlari
selalu ada waktu bagi keheningan untuk riuh
sebab apa yang tak terkata
bukan berarti tiada
Tak usah berlari
tunggu saja hingga ruang diri membuka
sebab akan ada hal-hal tak terduga
yang menyambut di penghujung hari
Tak usah berlari
(Padang, 18/6/2021)
Penulis, Ade Faulina kelahiran Padang, 1 Februari 1987. Ia merupakan Alumni S1 Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Imam Bonjol Padang dan saat ini sedang menempuh pendidikan Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Andalas. Telah menerbitkan karya pertamanya berupa kumpulan puisi “Pesta Bulan Air” (Penerbit Kabarita, 2016). Penulis bisa dihubungi melalui email: [email protected].
- Yuang Sewai: Poli samo jo Voli - 8 Desember 2024
- Bincang Karya Pertunjukan Harimau Pasaman oleh Lintas Komunitas di Pasaman - 2 Desember 2024
- Cerpen Celana Dalam Robek | Thomas Elisa - 24 November 2024
Discussion about this post