Hikayat Meru
I.
tiga abad lamanya
tiga puluh tiga desa
mendirikan tiga simbol
dewa-dewa di Cakranegara
II.
bersemayam jiwa gunung-gunung
dalam teduh tubuh Meru
III.
hari kelahiran
tubuh merah Agung
api kremasi
tubuh putih Rinjani
mengalir air penyucian
tubuh hitam Semeru
merahasiakan reinkarnasi
Nyala Nyale
jabut!
pesisir Mandalika
malam menua bulan ketiga
cahaya bintang merasuki
mata senter-senter
di tubuh-tubuh
membelah pasang ombak
konon seorang putri dicuri laut
jiwanya terbang jadi bintang
memberi tanda kedatangan
dalam penanggalan Sasak
raganya menjadi tanya dalam
mata-mata pemuda patah hati
pendar pada muka ombak
menuntunnya kembali
berwujud Nyale
Nyale selalu menyala
dalam hati rakyat sebagai cinta
Perang Topat
raraq kembang waru
pura Lingsar bakda asar
purnama ketujuh
penanggalan Sasak
tumpah ruah
seragam langkah
dibekali serapah
konon di tanah Sasak
dua musafir menabur cinta
dengan wujud berbeda
perwujudan langit
dan perwujudan bumi
sebelum pecah perang
lahirlah tradisi penangkal
perang penyatuan
perang Topat
prosesi
keberangkatan doa-doa
dalam tubuh-tubuh
memuliakan langit dan bumi
Ares
sebelum roah
tubuhku dicuri
dari tanah kebun
jantungku diiris
direndam kuah ragi
tangan diberkati
sebelum jamuan
aku disucikan
doa-doa kelaparan
Kelahiran Nama
Medaq api
api penyucian padam
pada kering kelapa
di hadapan putih kepala
asap menjelma ruh angin
terbang menuju langit
sebagai sekumpulan doa
di hari ketujuh
telanjang tubuh bayi
diputar sembilan kali
tetangan tua
mengurai nama menjadi doa
di dalam mantra-mantra
Ngurisan
I.
telinga muda disesaki
gema selakaran
II.
lingkar kelapa terbelah
terisi doa, kuning beras
dan tujuh bunga rampe
gunting
gunting
gunting
tawaf tubuh bayi
tak sadar digunduli
tangan-tangan diberkati
III.
kerumunan anak bermata logam
mengeras di pekarangan
menunggu hamburan uang
dan kepulangan
Dilah Jojor
malam kedua puluh satu
menuju dua puluh sembilan
menggugurkan seribu bulan
sebelum tarawih
kapuk dan biji jarak
menyala di mata anak-anak
diarak-arak semarak
sujud berwujud
malam-malam ganjil
sebelum imsak
waktu Sasak
Biodata
Abed Ilyas lahir di Mataram, Lombok, 23 Agustus 1997. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Mataram. Bergiat di Komunitas Akarpohon, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Hp: 0878 6412 9937
Discussion about this post