Padang– Pariwisata dan kehutanan di Sumatera Barat semakin menunjukkan kelekatan yang seperti tak terpisahkan. Sejumlah desa wisata mengandalkan hutan di lingkungan desa atau nagari sebagai daya tariknya. Pemanfaatan melalui konsep perhutanan sosial berbasis pariwisata seperti ini juga di terapkan di Nagari Taram, Kabupaten 50 Kota. Untuk merayakan perjalanan pariwisata dimaksud sekaligus sebagai kampanye dalam melestarikan hutan, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan lingkungan (BPSKL) akan menggelar Festival Perhutanan Sosial, Pesona Taram di Nagari tersebut.
Menanggapi Festival yang akan dilaksanakan ini, Kepala Dinas pariwisata Provinsi SUmatera Barat Luhur Budianda sangat antusias. Menurutnya, Festival ini akan mendatangkan multiplayer efect dalam kepariwisataan. “pertama tentu saja sebagai sebuah Festival, ia akan menjadi daya tarik bagi kunjungan ke lokasi Kapalo Banda Taram, atau nagari Taram pada umunya. Kedua, jelas festival ini akan membangkitkan gairah baru dalam kepariwisataan khususnya wana wisata di Sumatera Barat,” kata Luhur.
Ketiga, menurutnya, Festival Perhutanan Sosial ini akan semakin membuat masyarakat mengerti apa itu perhutanan sosial. “Barangkali masyarakat masih awam dengan istilah ini. Apa dan bagaimana perhutanan sosial itu secara nomengklatur maupun terapannya akan dapat di jabarkan di Kapalo Banda Taram sebagai lokasi pelaksanaan acara,” sebutnya.
Lebih jauh menurut Luhur Konsep Wana Wisata saat ini sangat digandrungi dan pasarnya pun semakin lama semakin membesar. “Dulu orang mengira wisata hutan itu hanya bagi para petualang. Tapi di Kapalo Banda pengunjungnya bisa lansia bahkan anak-anak. Disini ada edukasi, welness tourism bahkan sport tourism yang terus dikembangkan pengelola. Menarik sekali,’ sebut Luhur yang sudah menjajal langsung petualangadan di Kapalo Banda.
Festival perhutanan Sosial “pesona Taram” akan dilaksanakan pada 18 hingga 19 Desember 2022. BPSKL merangkul tim produksi dari SANAK Production yang juga diperkuat oleh pengelola Wakanda sendiri. Dalam kegiatan ini terdapat sejumlah lomba, pertunjukan, pameran serta atraksi menarik seperti parade rakitm.
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post