Pemberian literasi pengayaan melalui buku cerita anak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Untuk kelas bawah, guru dapat menjadi pembaca cerita bagi para siswa. Menjadi pembaca cerita bukanlah tugas yang mudah. Karena usia siswa kelas bawah masih rendah, guru harus dapat menerapkan strategi dalam membaca supaya para siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Guru juga dapat menggunakan alat bantu atau alat peraga untuk mendukung visualisasi cerita. Setelah dibacakan cerita, guru dapat menanyakan kepada siswa mengenai cerita yang dibacakan. Pada akhir sesi, guru menyampaikan pesan-pesan moral apa saja yang dapat diambil dari cerita tersebut. Kegiatan tersebut dapat dilakukan pada saat awal atau akhir pembelajaran. Sementara itu, untuk kelas atas guru dapat menjadi pengarah dan pembimbing kepada siswa. Guru dapat menugaskan siswa untuk membaca 1 buku cerita anak dalam 1 hari. Kemudian, anak dapat merefleksikan isi cerita dan pesan moral dari buku tersebut ke dalam sebuah buku. Guru dapat membuat asesmen singkat berupa menanyakan kepada anak mengenai perilaku-perilau apa saja yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan cerita yang telah dibaca.
Pemberian pendidikan karakter melalui buku cerita anak memiliki manfaat yang baik untuk siswa. Pertama, siswa akan memiliki sikap dan karakter yang baik. Buku cerita anak memiliki pesan moral yang baik di dalamnya. Apabila guru berhasil dalam menyalurkan literasi pengayaan kepribadian tersebut, niscaya siswa dapat menyerap pesan moralnya dan dapat menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, selain mengembangkan pendidikan karakter, pemberian literasi pengayaan melalui buku cerita anak juga dapat mengembangkan daya imajinatif siswa. Siswa dapat mengeksplorasi setiap hal yang ada pada cerita tersebut. Ketiga, siswa menjadi lebih kreatif dalam melakukan suatu hal. Dalam buku cerita, tentunya akan disajikan mengenai pemecahan masalah atas konflik yang ada. Dari hal tersebut, siswa dapat belajar bahwa pemecahan masalah tidak hanya dilakukan dengan satu solusi saja, melainkan juga dapat menggunakan solusi lain.
Pendidikan karakter melalui literasi pengayaan pada buku cerita anak juga dapat memperkenalkan banyak hal baru kepada anak. Buku cerita anak menyediakan banyak pengalaman-pengalaman yang baru ditemui oleh para siswa. Pengalaman baru yang didapat tersebut dapat membuka daya pikir siswa bahwa dunia yang sedang mereka geluti bukan hanya dunia yang saat ini mereka alami aja, melainkan banyak sekali dunia-dunia lain. Hal tersebut dapat memacu siswa untuk memiliki karakter rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi menyebabkan siswa menjadi lebih bahagia karena menurunkan kadar kecemasan. Selain itu, siswa juga cenderung memiliki rasa empati dan pengertian yang tinggi pada lingkungan sekitar. Secara tidak langsung, dengan memiliki rasa empati dan pengertian yang tinggi, siswa akan mudah berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain di sekitar, dengan begitu akan menumbuhkan rasa supel siswa untuk berinteraksi dengan orang lain dan perlahan pembentukan karakter anakpun akan terbentuk seiring berjalannya waktu.
Penulis, Ananda Fitria Ramadhanti, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Lahir di Banyumas, 18 Desember 2001. Agama Islam. Hobi menulis, dan menyanyi. Ananda Fitria Ramadhanti. Instagram: @ananda.afr
- Pelesiran: Baralek dengan Dekorasi Tradisional, Apa masih Zaman? | Anggi Oktavia - 20 April 2024
- Puisi-puisi Anggi Oktavia | Ahli Waris Penunggu - 3 Maret 2024
- Cerpen Damay Ar-Rahman | Celakalah Si Pembohong - 2 Maret 2024
Discussion about this post