• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Selasa, Mei 13, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Spot Bernama Raisya dan Ikan Khairul | Ajo Wayoik

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
21 Januari 2021
in Pelesiran
1.2k 12
0
Home Pelesiran
BagikanBagikanBagikanBagikan

Pariaman, Marewai— Bayangan orang tentang kehidupan di laut yang dilakoni para nelayan seringkali mengesankan perjuangan yang keras dan hari-hari yang penuh bahaya. Memang hidup di laut tentu saja keras. Setiap hari bersabung nyawa agar keluarga ternafkahi, adalah hal yang membiasa bagi para nelayan, termasuk yang sehari-hari melaut di perairan Piaman.

Tapi di balik hidup mereka yang keras, para nelayan Piaman juga suka bercanda. Hal ini menjadi salah satu keunikan yang membuat para pecandu memancing betah menggunakan armada nelayan Katapiang, Nareh, hingga Tiku untuk menuju spot-spot favorit mereka. Selain berkeahlian dalam membaca laut, para nelayan juga pandai mencairkan situasi bersama klub-klub yang menyewa armada mereka lewat candaan-candaannya.

Siapa sangka kalau dari candaan itu, ternyata ada nama-nama yang secara serius terpatri hingga kini untuk menandai spot kawasan terumbu karang hingga jenis ikan. Adalah sebuah spot yang jaraknya sekitar 4 jam perjalanan dari bibir pantai Pariaman dinamai dengan nama seorang artis terkenal; Raisya. Awalnya penulis tidak yakin kalau itu nama yang serius. Ketika berangkat dengan tim angler Kito Fishing Club, nama itu terus dibicarakan karena beberapa waktu sebelumnya mereka memang pernah ke sana dan mendapat hasil yang luar biasa banyak. Sebagai anggota baru, saya tentu masih awam dengan nama-nama spot. “Serius, namanya karang Raisya atau gabua raisya atau spot Raisya,” terang Dr. Taufik Hidayat, salah seorang anggota klub yang terkenal gigih memancing.

Hal itu dibenarkan oleh Kapten kapal yang kami tumpangi awal Januari lalu, Pak Sidi. “Ya namanya karang Raisya. Saya tidak tau pasti juga sejarah nama itu. Tapi itu memang nama yang berbeda dengan nama spot karang lainnya. Biasanya ditandai dengan angka seperti gabua duo atau gabua tigo. Ada juga yang dinamai sesuai bentuk seperti gabua durian atau gabua ketek,” sebutnya.

Selain spot, nama unik juga disematkan untuk ikan. Adalah ikan sejenis kakap kecil berwarna coklat tua disebut dengan ikan Khairul. Nama orang menjadi nama ikan? Benar, ini pertama kalinya nama ikan seperti itu pernah penulis dengar. Konon, menurit Pak muis, salah seorang angler Senior di Kito Fishing Club nama itu awalnya hanya guyonan terhadap seorang nelayan di Padang yang kulitnya hitam kelat dan matanya besar. Tapi lama-lama malah jadi terkenal dan melekat pada si ikan.

Selain nama-nama, umpan yang digunakan juga dapat dilihat sebagai sisi keunikan dalam kehidupan nelayan Piaman. Dulunya orang berfikir untuk dapat ikan besar, umpannya juga harus besar. Nyatanya, saat ini umpan yang paling populer di kalangan nelayan Piaman justru berlawanan dengan mitos itu. Sekarang ikan besar justru dipancing dengan umpan kecil. Dan lebih unik lagi, umpan yang digunakan nyaris tak terbayangkan sebagai umpan sebelumnya. “Sekarang kami suka menggunakan pentin (karet pada lobang angin ban sepeda atau motor) sebagai umpanl. Itu mangkus untuk Gabua (Giant Travelly)” kata Pak Sidi. Wow! Ikan monster sekelas Gabua yang legendaris itu umpannya justru Cuma pentin sepeda yang harganya seribu dapat lima.

Itu hanya sekelumit dari keunikan kehidupan dilaut yang dilalui dari hari ke hari oleh para nelayan Piaman. Cukup menghibur bagi para angler. Ditengah laut yang serba misterius dan asing, candaan nelayan adalah obat yang membuat fikiran tetap cair dan hoby memancing tetap menyenangkan. —Ajo Wayoik

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah Komunitas Independen yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebuah media alternatif untuk para penulis. Kami juga banyak berkegiatan diarsip manuskrip dan video/film dokumenter, mengangkat sejarah dan budaya Minangkabau. Bebebapa dari karya tsb sudah kami tayangkan di Youtube Marewai TV.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Syekh Yahya Al Khalidi, Mursyid Tareqat Naqsabandiyah Al Khalidiyah dari Nagari Panjua Anak (1857 – 1943) - 11 Mei 2025
  • DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR - 10 Mei 2025
  • Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua - 29 April 2025
Tags: BudayaCaritoPunago RimbunSastra

Related Posts

Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua

Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua

Oleh Redaksi Marewai
29 April 2025

sastrawan dan penikmat perjalanan, tinggal di Yogyakarta TAK sebagaimana umumnya pantai di Indonesia dengan rayuan pohon kelapa atau nyiur...

Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah

Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah

Oleh Arif P. Putra
13 April 2025

Sebuah telur berukuran raksasa dengan diameter 80 cm yang ditemukan saat zaman kerajaan Minangkabau yang diperkirakan berusia ratusan tahun...

Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura

Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura

Oleh Arif P. Putra
3 April 2025

Ada banyak tabir yang belum tersingkap dari masa lampau. Sejarah-sejarah ditulis kadang tak melulu dengan data yang konkrit, sebagian...

Balimau: Tradisi Entah, Kewajiban Agama Bukan, Sebuah Pemakluman atau Kebiasaan Semata

Balimau: Tradisi Entah, Kewajiban Agama Bukan, Sebuah Pemakluman atau Kebiasaan Semata

Oleh Arif P. Putra
28 Februari 2025

Bagi masyarakat Minangkabau tradisi balimau sudah tidak asing lagi. Tradisi yang dilakukan sehari sebelum masuk bulan suci ramadan ini...

Next Post
Cerpen: Obrolan Ranjang | Bangga Surya Nagara

Cerpen: Obrolan Ranjang | Bangga Surya Nagara

Sanggar Seni Sarasah Maimbau: Puta-puta Salingka Nagari

Sanggar Seni Sarasah Maimbau: Puta-puta Salingka Nagari

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In