• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Minggu, Mei 11, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Rice Miling Unit II Padang Laban: Saksi Sejarah Sentra Penggilingan Gabah Pesisir Selatan

Arif P. Putra Oleh Arif P. Putra
26 Oktober 2020
in Pelesiran
1.5k 79
0
Home Pelesiran
BagikanBagikanBagikanBagikan
Dokumentasi: Marewai.com

Pesisir Selatan, Marewai– Bangunan-bangunan tua yang tertinggal merupakan saksi sejarah yang tak bisa dilupakan secara ingatan, apalagi untuk mereka yang pernah mengabdi atau memakai bangunan tersebut. Tentu banyak hal yang pernah mereka jalani di sana, baik sebagai pekerja ataupun sebagai masyarakat sekitar. Salah satu bangunan tua yang masih berdiri itu adalah Rice Miling Unit II Padang Laban, Kec. Ranah Pesisir, Kab. Pesisir Selatan. Rice Miling Unit adalah jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses. Produksinya pun sudah skala besar dan pengelola tempat tersebut sudah  berbentuk Perusahaan/PT. Selain itu, penggilingan padi ini adalah fasilitas pengolahan makanan dimana padi diolah menjadi beras untuk dijual di pasar. Seluruh produk diperoleh dari sawah, digiling dan diproses secara higienis dengan mesin modern dan lingkungan bebas debu dan dibersihkan melalui mesin sortir.

Bila anda pernah  melintas di jalan raya Padang – Kerinci lewat jalan Pesisir Selatan, anda akan melihat sebuah bangunan tua di tepi jalan (sebelah kanan dari Padang), kalau dari Painan sekitar 2 jam perjalanan sedangkan dari perbatasan Kec. Lengayang dan Ranah Pesisir hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit.  Bangunan tua itu masih berdiri di lahan yang luas, deretan bangunannya masih memakai arsitektur lama, tampak begitu tak terurus. Susunan bangunan memanjang dengan atap yang kusam, besi-besi penyangga dipenuhi karat, belum lagi warna bangunan tidak lagi tampak; pudar dan tanggal. Walau pagar di sekitar area masih utuh dibaluti semak, tapi tempat ini tidak operasi lagi sebagai lokasi penggilingan padi.

Bangunan ini adalah bekas perusahaan penggilingan padi yang besar pada masanya, bernama Rice Milling Unit Pesisir Selatan. Perusahaan tersebut pernah berjaya dulunya, bahkan sukses sebagai sentral penggilingan padi, mampu mengolah padi hingga puluhan ton perhari.Pada era 80-an Rice Miling adalah sebuah perusahaan yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat Ranah Pesisir (Balai Selasa) dan sekitarnya. Tak jarang pula menjadikan tempat ini salah satu tujuan saudagar beras dari luar kota untuk melakukan transaksi jual beli.

Masyarakat sekitar mengakui peran penting perusahaan ini pada zamannya, menghidupkan perekonomian warga setempat dengan merekrutnya sebagai pekerja. Gajinya pun lumayan besar kala itu, sehingga banyak anak muda memilih bekerja di sana ketimbang merantau atau sekolah keluar kota. Perusahaan Rice Miling ini dulu dikelola dibawah bendera Tani Makmur anak perusahaan daerah. Dilihat dari besar bangunan yang masih ada saat ini, menjadikan bukti nyata bahwa perusahaan tersebut benar-benar pernah berjaya sebagai sentral penggilingan gabah menjadi beras, ditambahkan lagi dengan pengakuan masyarakat yang pernah bekerja di sana. Mengakui bahwa mereka pernah merasakan bekerja di perusahaan daerah dengan gaji yang besar.

  • Poto: Marewai
  • Sebuah gambar tua dengan pensil tentang Don Quixote dan Sancho Panza yang duduk di atas kuda mereka, oleh Wilhelm Marstrand.
    Poto: Marewai

Sekarang kejayaan itu benar-benar hanya tinggal sejarah, bangunan yang dulunya tempat perputaran roda ekonomi warga baik sebagai pekerja maupun sebagai petani, dan harapan masyarakat tinggal cerita saja. Bangunan besar itu menatap menghadap jalan lintas, menantang berpuluh terik matahari tanpa ada penghuninya.

Ada beberapa kemungkinan penyebab PT ini tak lagi beroperasi, secara umum sesuai dengan kondisi di lapangan, penggilingan padi yang menggunakan mesin rice milling unit (RMU) pada dasarnya hanya memiliki kapasitas kecil dan merupakan sebuah usaha jasa murni yang cuma menerima gabah dari petani tanpa adanya kerjasama dengan tengkulak atau pedagang beras. Adapun saingannya penggilingan besar biasanya menggunakan fasilitas rice milling plant (RMP) yang memiliki kapasitas giling besar dan menjalin kerjasama dengan tengkulak atau pedagang beras dalam menjalankan usahanya. Meski tidak menutup kemungkinan, penggilingan padi kecil menggunakan RMP berkapasitas kecil dengan jumlah mesin terbatas pada satu atau dua set. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan teknologi penggilingan padi telah memungkinkan membuat RMU dengan kapasitas yang relatif besar dan bentuk tetap kompak. Sebuah kemungkinan terjadinya persaingan sesama pemberi jasa penggilingan padi adalah hal tersebut, disamping sudah adanya usaha yang langsung bekerjasama dengan pedagang beras atau pemerintah setempat. Arif P. Putra

  • About
  • Latest Posts
Arif P. Putra
ikuti saya
Arif P. Putra
Penulis at Media
Pengelola & penulis di kanal Marewai, menulis Rubrik Pelesiran dan Budaya. Kami juga melakukan riset independen seputar kearifan lokal di Minangkabau, terutama Pesisir Selatan. Selain mengisi kolom di Marewai.com, saya juga menulis puisi dan cerpen dibeberapa media daring dan cetak di Indonesia. Karya-karya saya sering menggabungkan kepekaan terhadap detail kehidupan sehari-hari dengan kedalaman emosional yang membuat pembaca terhubung dengan karakter dan cerita yang diciptakan. Saya juga menulis di rubrik Pelesiran website www.marewai.com
blog;pemikiranlokal.blogspot.com,
Arif P. Putra
ikuti saya
Latest posts by Arif P. Putra (see all)
  • Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah - 13 April 2025
  • Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura - 3 April 2025
  • Cakap Film – Bougainvillea: Sandiwara Psikopat dan Percintaan yang Kelam - 19 Maret 2025
Tags: BudayaCaritoPunago Rimbun

Related Posts

Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua

Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua

Oleh Redaksi Marewai
29 April 2025

sastrawan dan penikmat perjalanan, tinggal di Yogyakarta TAK sebagaimana umumnya pantai di Indonesia dengan rayuan pohon kelapa atau nyiur...

Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah

Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah

Oleh Arif P. Putra
13 April 2025

Sebuah telur berukuran raksasa dengan diameter 80 cm yang ditemukan saat zaman kerajaan Minangkabau yang diperkirakan berusia ratusan tahun...

Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura

Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura

Oleh Arif P. Putra
3 April 2025

Ada banyak tabir yang belum tersingkap dari masa lampau. Sejarah-sejarah ditulis kadang tak melulu dengan data yang konkrit, sebagian...

Balimau: Tradisi Entah, Kewajiban Agama Bukan, Sebuah Pemakluman atau Kebiasaan Semata

Balimau: Tradisi Entah, Kewajiban Agama Bukan, Sebuah Pemakluman atau Kebiasaan Semata

Oleh Arif P. Putra
28 Februari 2025

Bagi masyarakat Minangkabau tradisi balimau sudah tidak asing lagi. Tradisi yang dilakukan sehari sebelum masuk bulan suci ramadan ini...

Next Post
Carito: Yuang Sewai – Raun Panik | Rori Aroka Rusji

Carito: Yuang Sewai - Raun Panik | Rori Aroka Rusji

Punago Rimbun: Nasi Kunyik Apik Ayam Babinjek | Zera Permana

Punago Rimbun: Nasi Kunyik Apik Ayam Babinjek | Zera Permana

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In