Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Punago Rimbun

Punago Rimbun: Langkah Awal Jajakan Orang Rupik | Zera Permana

Zera Permana Oleh Zera Permana
29 Januari 2021
in Punago Rimbun
3.6k 36
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Perjalanan yang jauh. Orang-orang  Sitatok Sitarahan sampai ke Ulu Kambang. Membuat orang Sitatok Sitarah berhenti dan  beristirahat, membicarakan  hal-hal yang akan dilakukan (perencanaan). Pada saat itu timbul ide dari seseorang. Yang nantinya akan menjadi  nahkoda  perahu. Mengatakan  kepada raja Sitatok Sitarahan untuk mengiliri negeri ini. Alangkah baiknya kita megunakan perahu,  supaya kita lebih bisa cepat sampai ketujuan. Tempat keberadaan anak kamanakan  Orang Tiga Suku (Suku Kampai, Suku Panai, dan Suku Tigo Lareh Bakapanjangan).

Oleh Raja Sitatok Sitarahan, pendapat dan  ide itu di “lawikan”.  Maka diperintahkan oleh Raja Sitatok Sitarahan kepada rombongan untuk memperbuat sebuah  perahu. Berbilang hari pada saat itu. Siaplah perahu yang dibikin oleh rombongan Sitatok Sitarah. Perahu itu disebut “Perahu Cadak”.  Menitah  Raja Sitatok Sitarah  pada masa itu kepada rombonganya. “Siapa yang bisa mengemudi perahu ini?” semua rombongan terdiam. Maka berkata yang mempunyai  pendapat (ide) semula “hamba yang akan mengemudikannya nanti raja, usah raja,  ragu akan hal itu!”

Berlayar orang Rupik (Sitatok Sitarahan) mengiliri Batang  Air Kambang.  Mengiliri sampai di sebuah  lubuk. Terdengarlah bunyi-bunyian, bunyi tupai yang sangat nyaring, seakan-akan bunyi tupai itu menegurnya untuk tidak boleh mengiliri lubuk itu. Lantas tercengang Nahkoda (juru mudi) perahu yang sedang mengemudi. Akibat suara  itu, terbentur perahu  ke sebuah batu besar,  perahupun oleng akibat tubukan air yang sangat deras, membuat perahu yang  bermuatan orang-orang Rupik itu pecah. Sehingga orang-orang Rupik berhamburan meloncat ke atas tebing. Di sinilah nama lubuk ini timbul dengan nama Lubuak Siparahu Pacah.

Akibat perahu  pecah  membuat orang-orang Rupik tepencar-pencar. Oleh raja Sitatok Sitarahan pada saat itu, berteriak dengan  kata pertintah “semuanya yang di sebelah sungai, di sebelah tebing mari kita sama-sama mengiliri sungai ini ke bawah, menuju kampung Pasir Laweh!”

Berjalan orang Rupik mengiliri tebing sungai, masuk rimba keluar rimba, maka sampailah orang Rupik itu dengan kelompoknya yang terpencar di Nagari Pasir Laweh. Pada saat mereka datang dengan rombongan.  Membuat Orang Tiga Suku terkejut melihat keberadaan orang-orang berbadan tinggi yang penuh dengan “urihan tato” di sekujur tubuh. Maka ditemuilah oleh Orang Tiga Suku pada saat itu. “baropok-ropok” berkumpul  Orang Tiga Suku dengan orang Rupik. Maka oleh raja Rupik dengan suara yang keras.  Menyatakan dirinya sebagai raja dan  memerintah di daerah Pasir Laweh untuk keberlansungan hidup bersama.


Versi tutur tulisan ini juga kami sajikan di chanel youtube Marewai TV

https://m.youtube.com/channel/UCtZWHc5Lls2Q0e2LS28Os2A


  • About
  • Latest Posts
Zera Permana
ikuti saya
Zera Permana
Redaksi Marewai at Media
Zera Permana Salimbado Buah Tarok (Anggota Pusat Kajian Tradisi Salimbado Buah Tarok) sekarang bekerja di Padang. Berasal Dari Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Suku Malayu. Pengelola dan Penulis Tetap Rubrik "Punago Rimbun".
Zera Permana
ikuti saya
Latest posts by Zera Permana (see all)
  • Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso - 10 Agustus 2022
  • Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun - 1 Agustus 2022
  • Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun - 15 Juli 2022
Tags: BudayaCaritomarewai tvPunago RimbunSastra

Related Posts

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Bagian #2 Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Gambar hanya ilustrasi Pada tahun 1292 M kedatangan seorang Panglima Kebo Anabrang yang merupakan ekspedisi persahabatan yang lebih dikenal...

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Zera Permana | Kota Besar Terakhir Melayu Swarnabhumi di Saruaso – Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
10 Agustus 2022

Foto hanya ilustrasi Bangsa Sawo Matang di pedalaman Sumatra sesebut Bangsa Malayu. Di Minangkabau orang bangsa ini dikenal dengan...

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Zera Permana – Raja Minangkabau Menyerang Negeri Mesir | Punago Rimbun

Oleh Zera Permana
15 Juli 2022

Sumatra yang lebih dikenal dalam bahasa tradisi Pulau Perca, ujungnya Negeri Aceh pangkal hingga Lampung. Orang yang mendiami Pulau...

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Punago Rimbun: Ilmu Silat Pendekar Pesisir Barat | Zera Permana

Oleh Zera Permana
8 Juni 2022

Kekuatan pasukan Soak Langik, Ragi Batang, Bingkai Bukik dan Kuciang Lalok membuat Taluek Sinyalai Tambang Papan  bisa dilalui oleh...

Next Post
Cerpen: Pluviophile | A. Muhaimin DS

Cerpen: Pluviophile | A. Muhaimin DS

KSNT: Komunitas Seni Nan Tumpah Luncurkan Lima  Program Tahun 2021

KSNT: Komunitas Seni Nan Tumpah Luncurkan Lima Program Tahun 2021

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In