Negeri-negeri perlabuahan disehilaran bandar dan kualo Kubuang Tigo Baleh, pada masa ini Bayang memegang urat nadi perdagangan di kualo-kualo orang Kubung Tigo Baleh, pada itu Bayang yang berpusat di Pulut-pulut tidak lagi memilki pemerintahan disana tetapi pindah kepada pusat pemerintahan di koto yang disebut dan diakui sebagai Raja Bayang. sejak waktu itu Raja Koto mewarisi pangkat dan gelar Datuak Rajo Alam sedangkan pewaris-pewaris gelar Dt Bagindo Maharajo Lelo dikenal hanya sebagai Raja Pulut – Pulut.
Seorang turunan Datuak Rajo Alam mendirikan perkampungan “Bungo Pasang” dan dimuara sungai Bungo Pasang mendirikan pelabuhan Kualo Bungo Pasang, dari Bungo Pasang inilah perantau-peranta Bayang mendirikan pelabuahan di sebut labuahan Medang Sa-abah. Yang di Persisir Barat, dan menguasai pelabuhan-pelabuhan yang telah ada seperti pelabuahan Sungai Nyalo, Surantiah Ampiang Parak, Parak Kambang, Langkitan Sungai Tunu, dan Punghasan
Pada masa ini Linjuang juga di rebut oleh Bayang, setelah melakukan pertempuran sengit dan sejak waktu itu penghulu Linjuang bertindak sebgai wakil Raja Bayang. Raja Kualo Sungai Nyalo yang tak menginginkan daerah sebagian utara di di kuasai Bayang mendirikan pelabuahan Teluk Aru, sedangkan pada masa itu seorang putra Raja Kualo Banda Mua mendirikan Kerajaan Palinggam Jati, dengan pelabuahan-pelabuahnya muara Palinggam dan Teluk Lelo Jati. Raja Bayang memandang penting artinya pelabuahn Teluk Aru, kuala dari Linjuang, hulubalang-hulubalang Bayang merebut Teluk Aru, pertempuran dengan Sungai Nyalo berarti dengan Kuala Sungai Nyalo sejak waktu itu Raja Kuala Sungai Nyalo memerintah atas nama Raja Bayang dan sejak waktu itu yang dimanamakan Bayang adalah dari batas antara Teluk Lelo Jati sampai pada Punghasan sebelah utara berbatasan dengan Kerajaan Banda Mua, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kerajaan Inderapura.
Peranan dan kekuatan Bayang sepanjang persisir belumlah menandakan bayang kuat di Bayang ahi-ahli perselisihan dengan Raja Pulut-Pulut menyebabkan perobahan dari ketatanegaraaan Bayang. Pertempuran-pertempuran antara Bayang dan Pulut-Pulut. Maka pada waktu itu atas desakan Penghulu-Penghulu Pulut-Pulut dihadiri dengan suatu “Rapak” (muayawarah) di koto. Sejak itulah koto dinamai “Koto Barapak” yang menjadi buah perundingan ialah seluruh Kerajaan Pulut-Pulut dan Kerajaan Bayang di satukan dengan nama Kerajaan Bayang.
- Sejarah Makanan Adat: Gulai Pangek Bada Jo Gulai Kacang, Tanda Penghormatan Raja Kepada Cendikiawan – Bagian 2 - 2 Oktober 2024
- Seri Punago Rimbun: Sejarah Menepinya Raja Alam Surambi Sungai Pagu, Samsudin Sandeowano Setelah Penobatan di Pagaruyung - 26 September 2024
- Punago Rimbun: Hilangnya Keris Kesaktian Bunga Kesayangan | Zera Permana - 21 September 2024
Discussion about this post