LENTERA SENJA
Puisi ini tercipta
Ketika manis dan pahit
Menyatu pada kalbu
Yang menggebu di kala senja
Harap rasa
Menyimpan segalanya
Padanya yang menari nari
Oleh hembusan angin yang menyapa
Namun,
Jangan harap hanya singgah
Lalu mencari angan yang lain
SAMUDERA CINTA
Warna biru
Nan menggelombang
Apakah tertarik padanya
Yang melihat
Air beriak
Tanda tak dalam
Air tenang
Pertanda itu sebuah kedalaman
Sesungguhnya,
Akan kulabuhkan sebuah rasa
Yang ada
Dipalung hati
KAMPUS SELATAN
Senyum ceria yang tak pernah sirna
Walaupun ada jutaan tantangan
Yang silih berganti menghadang
Bak itik yang mengikuti rombongannya
Untuk mencari ilmu dari pagi hingga petang
Dalam kegigihan diperantauan
Tak selalu kau tampakkan
Tak kau sia siakan
Dalam berbagai keadaan
Rasa cinta
Rasa kesal
Rasa perjuangan
Kampus selatan
Seakan tak kau gubris
Akan perjuangan masa depan
Yang selalu digenggam
GERSANG
Tiupan angin kencang
Menghempas disekitar
Menyapa angin diperaduan
Oleh sebuah titian rindu
Hangatnya sentuhan
Kepadanya yang selalu
Sembari menghibur
Dan takkan terganti
Oleh apapun
KOPI SASTRA
Kuteguk segelas kopi
Kopi manis nan dihiasi sedikit cinta diatasnya
Kopi itu tersaji ketika manis disirami masa kini
Pahit rasanya ketika masa lalu menerpa
Disantap ketika tetesan air perlahan jatuh ke semesta
Rasanya selalu sama
Namun akan berbeda jika tak bersamanya
Walaupun kopi ini pernah tercipta
Pada saat pahitnya masa lalu
Namun dengan dinikmati bersamanya
Jauh akan terasa manis kini
Dengan memandangnya
Pada sebuah senyuman yang menarik
Membuat sukma ini terguncang
Bahkan bisa saja membuat gula iri pada senyumnya yang manis
Ismullathif merupakan musisi dan penulis, kelahiran 4 Agustus 1999 berasal dari Padang, Sumatera Barat. Sekarang sebagai mahasiswa di jurusan bahasa dan sastra inggris ,Universitas Negeri Padang. Telah membuat sebuah buku antologi puisi. Dan juga menerbitkan karya karyanya di media cetak ataupun media online.
- Esai: Syekh Siti Jenar dan Pembangkangan atas Keseragaman | Fatah Anshori - 6 Oktober 2024
- Essay Ketika Seorang Antonio José Bolívar Memilih Masuk ke Hutan | Fatah Anshori - 29 September 2024
- Cerpen Seperti Mama Melakukannya | Putri Oktaviani - 28 September 2024
Discussion about this post