O, kerutan damailah
Jangan paksa usia
O, bau anyir tanah
Peluklah dengan ramah
O, makhluk melata
Berdzikirlah
Funky Zubair Affandy
LONCENG EMPAT PULUH HARI
Di batas pagi kaki matahari menapaki jendela
Kokok ayam memanggil suara-suara
Di sana ibunda menenteng sagu
Doa-doa melesat pada pantulan kaleng susu
Dengan ramah ibunda menyapa rembulan
yang sayup
Menegur rerumputan katup
O, sayatan di perut kaki
Teduhlah
Jangan marah-marah
Ibunda sedang menundukkan lututnya
Menulis langit laksana
Sore itu ibunda membaca keadaan anaknya
Pulang membawa secawan zamzam dari surga
O, kerutan damailah
Jangan paksakan usia
O, bau anyir tanah
Peluklah dengan ramah
O, makhluk melata
Berdzikirlah
Ibunda datang dengan rambut hitam
lurus
Wajahnya tidak dimakan tikus
Bibirnya masih manis
Bak anggur dan kismis
Zamzampun basahi tenggorokanku
MasyaAllah!
TabarokAllah!
Ibunda kembali muda
Menikmati lupa
Empat puluh hari sudah meninggal dunia
Innalillah.
2020
KOLAM
Dari kolam-kolam kecil
Decak lembut menetas diantara bibir kolam
dan rerumputan
Dingin menutup jendela
Dingin pula rasanya siang
disempul langit yang muda
diasapi sisa
Puntung rokok pembaca koran
Puisi asyik mandi
Bermain air
Juga pelampung ditangannya
Puisi asyik menyeka air dimatanya
Rambutnya basah
Pipinya merah
Matanya sungai
diatas daun saga
Gelombang kolam datang
Menyapa dengan busa putih turun dari laksana
Puisi datang tanpa suara
Ia memeluknya dengan setia
Di kolam susu
Puisi tidak meminumnya
Ia bawa pulang untuk keluarga.
2020
KALENG JUM’AT
(1)
Sudah sampai lagi jum’at lagi,
Lupa bagaimana kabar kekasih
Lupa bagaimana ajal
Terus menghantui
Sudah jum’at lagi sampai lagi
Manusia sibuk ada yang menjadi pengembala, pekerja-
Tukang kibul maupun kuli
Maraknya adu domba
Marak pula manusia hilang nyawanya
Sudah dibilang
Berhati-hatilah berkata
Hari ini umumnya berita disiar kemana-mana
Jum’at datang lagi, lagi lagi
Jum’at kita lupa
Untuk muhasabah diri
(2)
Pahala bagi suami-istri
Menimang cabang bayi
Ah bicara pahala segala yang ada dibumi
Isinya pahala
Jikalau kita bisa meneguhkan hati
Masyarakat dulu sangat
Menghormati malam jum’at
Karena didalamnya banyak syafaat
Namun puisiku berkata
Semua hari adalah kebaikan
Semesta manusia yang mengerjakan
kebajikan
Seperti masyarakat kecil yang sabar
Anak kecil di lampu merah menjajah koran
Kuli bangunan tangannya kasar mencari nafkah untuk keluarga
Atau juga aparat Negara yang melaksanakan amanah.
Sudah sampai lagi
Jum’at lagi
Para penyair meniupkan puisi pada bumi
Politisi bekerja untuk keselamatan Negeri
Pelajar dan guru mengabdi atas dasar ilahi rabbi
(3)
Lapisan bumi memberi kabar tentang
Kebakaran dan pandemi
Lau, langit bersiul diatas sayap malaikat
Jumat datang lagi
Mari perbaiki diri
Dimana kematian mengerubungi
Dan manusia asyik lupa hari
Jum’at lagi, datang kemari
Mendekte manusia yang tak abadi
Sudah sampai lagi, jum’at lagi
Ada sepasang roti berdiskusi
Ada tomat, mentega dan garpu
Ada juga pemerintah yang gugur
Lupa amanah lupa cara bersyukur
(4)
Jum’at lagi, datang lagi
Rengginang ditangan remuk
Puisi datang
Aparat Negara
Lari tunggang langgang.
2020
MANUSIA SUDAH LAMA MATI
Tentang bagaimana ke-manusia-an di adu-adankan
Pada kaki-kaki rumput yang mencengkram bumi
Dan laut yang menyenandungkan sepi
Aku berdiri menekan keadaan
Dimanakah ke-manusia-an?
Dimanakah keadilan?
Manusia tidaklah-jauh binatang di hutan belantara
Tanpa jalan dikakinya
Tanpa tujuan kemana-mana
Dimanakah kita bawa sendiri-diri kesah yang menyendiri?
Dan ruang yang mengaduk-aduk api?
Cintailah apa yang bisa dicinta kelak ia
yang akan menemukanmu
Di riak gelombang laut tak bertepi
Bicaralah pada angin yang tuli
Tanyakan pada pohon pagi di makan matahari
Bersiaplah ketika sore di panggil malam
Tenggelam bersama aroma kopi
Ke-manusia-an harus diperjuangkan!
Tidak diperjual-belikan
Titik!
Serasa pagi menyantap roti
Dan kita-manusia sudah lama mati.
2020
Penulis, Funky Zubair Affandy Lelaki yang setiap harinya di habiskan dengan bermain Teater, menulis puisi, skenario drama dan teater. Membaca puisi dari panggung ke panggung. Asal Sampang, Madura. Sekarang menetap di Kota Istimewa Yogyakarta. Bisa silaturrahmi di medsos; FB FunkyZubair Affandy, Instagram dan medsos lainya dengan nama yang sama.
Discussion about this post