
Seorang pecinta kuliner pernah mengatakan tentang makna makanan khas suatu tempat, ia memaknai kekhasan itu sebagai makanan yang paling sering dimakan/dibuat oleh masyarakat setempat. Sehingga menjadikan makanan tersebut itu khas, jarang ditemui di tempat lain. Bukan kekhasan yang susah sekali dicari di tempat tersebut.
Nah, kali ini kita akan membahas tentang kue Pinyaram dari Pesisir Selatan. Tentu kue ini tidak asing lagi di masyarakat Minangkabau. Pinyaram atau yang biasa disebut oleh masyarakat Pesisir Selatan “Pinjaram”, makanan ini merupakan kuliner asli dari Sumatra Barat, dahulu hanya dibuat saat hari lebaran atau hari-hari penting lainnya. Dan makanan ini juga identik dengan buah tangan ketika bepergian (ole-ole). Meski begitu, karena perkembangan zaman, kue pinyaram tak jarang juga dibuat dihari biasa dan menjadi jajanan khas sebuah warung.
Sedangkan pembuatan Pinyaram menggunakan beberapa bahan penting, yakni; Tepung beras, gula dan santan. Jenis-jenisnya pun ada beberapa: Pinyaram hitam dan pinyaram putih. Masyarakat di Pesisir Selatan banyak menjual Pinyaram hitam, untuk tempat menjual Pinyaram, ada beberapa tempat. Salah satu yang paling mudah dicari adalah berlokasi di Pertamina, hampir di seluruh Pertamina Pesisir Selatan ada pedagang kue ini. Tapi hanya Pertamina di Taratak yang bisa dikatakan selalu memiliki stok Pinyaram. Lamak!
Adapun tempat lainnya yaitu, warung-warung di kawasan wisata Pesisir Selatan. Tidak banyak memang.
Makanan Pinjaram berbentuk bundar dan ditengahnya agak menonjol, di bagian tepinya memiliki tekstur tipis seperti bentuk ufo. Sedangkan bentuk lainnya adalah berbentuk bulat saja, berukuran agak kecil dari Pinyaram berbentuk ufo. Pinyaram di Pesisir Selatan identik dengan kriyuk bagian tepinya dan empuk di bagian tengah. Selain itu, Pinyaram di Pesisir Selatan menggunakan minyak agak berlebihan, sehingga membuatnya berbeda dengan Pinyaram ditempat lain. Masyarakat memercayai, hal tersebut menjadi salah satu pembeda pinyaram buatan Pesisir Selatan dengan buatan daerah lain. Di berbagai perlombaan pun, pinyaram selalu menjadi pilihan utama untuk ditampilkan sebagai makanan khas Pesisir Selatan.
Namun beberapa tahun terakhir kue ini memang tidak eksis lagi, baik di pasar modren maupun tradisional. Meski demikian, kue pinyaram masih berkembang dikalangan masyarakat, tapi keberadaannya tidak lagi menjadi suatu makanan khas yang wajib dicicipi masyarakat luar apabila bertandang ke Pesisir Selatan.
Pesisir Selatan memiliki banyak kuliner yang dulunya menjadi suatu kekhasan masyarakatnya, mulai dari kuliner berat maupun ringan. Saat ini sangat sulit sekali mencari tempat yang memang menyajikan jajanan khas Pesisir Selatan secara spesifik. Khas dimaksud dalam tulisan ini ialah makanan yang memang masih eksis dikalangan masyarakatnya sendiri.
- Pelesiran: Mitologi Dewa Babi dan Keberhasilan Masyarakat Tradisional | Arif Purnama Putra - 20 September 2023
- Pelesiran: Mitologi Anjing Dewa dan Masa Silam yang Nyaris Hilang di Gunung Pangilun | Arif Purnama Putra - 1 September 2023
- SELAMI OBSESI DAN KEGELISAHAN: CROUD RILIS DEMO MMXXIII Berisi “HUN’S ADDICTION // SOMEHOW (EVENTUALLY)” - 1 Mei 2023
Discussion about this post