
SEJUK DIKALA PAGI, TERLALU DINGIN KETIKA SORE
Simarasok, Marewai– Ada banyak wisata pemandian alam yang terdapat di Sumatera Barat. Kita bisa memilih apakah akan mandi di air terjun, sungai, lubuk, kolam alami, atau mata air. Di Simarasok, Kabupaten Agam salah satu yang paling terkenal adalah pemandian di mata air Batu Putiah. Pemandian alami ini terkenal salah satunya lantaran pengunjung dapat berenang bersama ikan-ikan masheer (dalam bahasa daerah disebut gariang-red). Suasana alami terasa kental sebab selain hutan, di sekitar pemandian juga terdapat sawah-sawah bertingkat serta deretan kars tua.
Namun, ada misteri unik yang terdapat di pemandian ini. Syarifa Aini, salah seorang penggerak wisata di Simarasok mengatakan, suhu air di pemandian batu Putiah tidak tetap. “kalau kita mandi pagi hari, airnya masih sejuk dalam takaran yang bisa diterima oleh tubuh. Tapi kalau sudah siang hingga sore, airnya akan terlalu dingin. Sangat dingin sehingga jarang juga yang kuat mandi disini,” sebutnya.

Belum diketahui apa yang menyebabkan perbedaan suhu mencolok tersebut. Yang jelas, jika hari sudah siang atau sore, seperti juga di kawasan lain di Sumatera Barat suhu udara di Simarasok juga lebih panas ketimbang pagi. Hal ini terbalik 180 derajat dengan suhu air di mata air Batu Putiah. “Kami juga tidak mengerti. Orang-orang tua kami hanya bilang, memang seperti itulah sejak dulunya,” sebutnya.
Bagi yang suka berenang dengan ikan-ikan, pemandian Batu Putiah adalah pilihan yang tepat. Di sini terdapat ribuan ikan gariang yang hidup bebas. “kalau mau memanggil ikan gariang, kita cukup memetik sehelai atau dua helai daun bunga terompet. Kita masukkan ke dalam air. Ikan-ikan akan berkumpul untuk memakan daun tersebut,” katanya. Ini juga merupakan keunikan yang misterius di mata air Batu Putiah. Dimanapun di Sumatera Barat ini, ikan masher tidak memakan daun. Para pemancing biasanya memakai umpan roti, jagung, kelapa atau sawit sebagai makanan favorit untuk memancing ikan ini. Tapi di Simarasok, ikan masher malah memakan daun terompet.
Keunikan ini nyata adanya. Beberapa waktu lalu, penulis bersama tim Satuan Tenaga Konselor (SANAK) Pariwisata menguji sendiri kebenaran misteri pemandian Batu Putiah. Dan ternyata benar adanya. Suhu air yang berubah drastis dan ikan masher yang makan daun bunga terompet bukan isapan jempol. “ini keunikan luar biasa. Kita bisa angkat ini sebagai storynoimic yang sangat menjual dari kawasan ini,” kata Ajo Wayoik, salah satu tim SANAK. Ritno Kurniawan, salah seorang anggota tim SANAK yang identik dengan wisata petualangan membuat video ketika ia mandi bersama ikan-ikan di Batu Putiah. Video itu viral setelah di upload. “Ini adalah bukti bahwa pemandian batu putiah sangat istimewa,” kata Ritno.
- Cerpen Kurnia Gusti Sawiji | Senja di Kampung Jam Pasir - 9 Februari 2025
- Puisi-puisi Fathurrozi Nuril Furqon | Rwanda Pasca 1994 - 8 Februari 2025
- DENGUNG TANAH GOYAH KARYA IYUT FITRA: TENTANG NEGARA, LINGKUNGAN, DAN KEBIJAKSANAAN NUSANTARA - 3 Februari 2025
Discussion about this post