
Marewai– Pesisir Selatan merupakan salahsatu Kabupaten yang ada di Sumatra Barat, dahulu sekali biasa disebut sebagai Pesisir Barat Sumatra dengan lokasi yang bersebelahan antara lautan dan bebukitan. Sebelum menjadi Kabupaten Pesisir Selatan, dulunya daerah ini tergabung dalam PSK (Pesisir Selatan Kerinci) lalu dipecah menjadi satu Kabupaten yaitu Pesisir Selatan masuk dalam Propinsi Sumatra Barat, Kab. Kerinci tergabung dalam Propinsi Jambi. Sedangkan batas dari Kabupaten Pesisir Selatan ialah: sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah timur dengan Kabupaten Solok dan Propinsi Jambi, sebelah selatan dengan Propinsi Bengkulu dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.
Selain itu Pesisir Selatan menyimpan banyak potensi alam yang bisa dijadikan destinasi wisata, baik dari wisata bahari dataran tinggi maupun dataran rendah. Beberapa tahun terakhir, pusat wisata Pesisir Selatan sebagai kunjungan adalah Mandeh, yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, salah satu yang menarik perhatian adalah Nagari Sungai Pinang. Di kawasan Mandeh, Sungai Pinang merupakan Nagari paling ujung, yang berbatasan langsung dengan Sungai Pisang, Teluk Kabung, Padang. Nagari Sungai Pinang berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatra Barat. Luas Nagari: 29,15 kilometer persegi atau 6,85 persen dari luas wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan. Dimana Nagari ini memiliki banyak alternatif pilihan pengunjung wisata untuk singgah, baik yang tujuan untuk menginap ataupun sekedar sehari.
Nagari Sungai Pinang sedang memulai usaha pengembangan pelayanan wisatanya, seperti penginapan atau persinggahan wisatawan. Di sini pengunjung akan disuguhi hamparan teluk, pulau-pulau yang bercokol begitu memesona, sayang sekali bila tak didatangi. Tak bisa dipungkuri lagi, laut Pesisir Selatan menghadirkan kekaguman, pasir putih seperti mutiara-mutiara saat diterpa matahari. Ditambah air asin yang membiru, jernih seperti akuarium dengan tumpukan terumbu karangnya. Datanglah, ini bukan sekedar cerita.
Ada cerita menarik di Nagari Sungai Pinang sebelum akses jalan seperti sekarang. Bagaimana akses jalan yang sulit membuat situasi dan keadaan masyarakat di sana berbeda dengan tempat lainnya, meski tidak berada di bagian hulu bebukitan yang identik dengan daerah terpinggirkan-terisolir oleh infrastruktur. Nagari Sungai Pinang ternyata juga memiliki masa, dimana libur sekolah mereka di sana berbeda dengan daerah di luar. Dulu, jarak dari Sungai Pinang ke Gauang, Padang, memakan waktu kurang lebih 2 jam (menggunakan boat). Nah, pada hari selasa biasanya anak-anak Sungai Pinang yang libur sekolah bakal pergi main ke Padang. Namun sesampai di Padang mereka terkejut, ternyata hari selasa bukan hari libur orang-orang di luar daerahnya. Hampir seluruh wilayah di Pesisir Selatan menjadikan hari minggu sebagai hari libur sekolah, berbanding terbalik dengan mereka yang libur sekolahnya hari selasa. Suatu tanda betapa terputusnya akses mereka ke luar daerah waktu itu, meski hal tersebut dialami anak-anak Sekolah Dasar. Tentu menjadi suatu perbedaan yang mencolok kala itu.
Meski begitu, Nagari Sungai Pinang sekarang telah mendapatkan akses jalan yang sangat baik. Begitu juga dengan ekonomi masyarakatnya yang tidak lagi semata-mata sebagai nelayan saja, ada banyak alternatif perekonomian yang bisa mereka pilih. Karena saat ini daerah tersebut menjadi kunjungan utama wisatawan ke Pesisir Selatan, selain Carocok Painan. Tentu kawasan bahari Mandeh lebih menjanjikan banyak tempat-tempat indah, salah satunya Nagari Sungai Pinang. Mantap.
- Devara Bagian 1: Plot Twist Seorang Penjaga Laut Merah - 11 Februari 2025
- The Return: Odysseus Penelope dan Sengkarut Kesepian Ratu Kerajaan - 4 Februari 2025
- Rifle Club: “Semua Orang Butuh Makan, Tapi Tidak Semua Orang Mau Berburu” - 27 Januari 2025
Discussion about this post