• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Jumat, November 7, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Nagari Sungai Pinang: Pesona Lain dari Kawasan Bahari Mandeh.

Arif P. Putra Oleh Arif P. Putra
5 Februari 2021
in Pelesiran
1.4k 14
0
Home Pelesiran
BagikanBagikanBagikanBagikan
Poto: Marewai (kawasan Ricky Beach)

Marewai– Pesisir Selatan merupakan salahsatu Kabupaten yang ada di Sumatra Barat, dahulu sekali biasa disebut sebagai Pesisir Barat Sumatra dengan lokasi yang bersebelahan antara lautan dan bebukitan. Sebelum menjadi Kabupaten Pesisir Selatan, dulunya daerah ini tergabung dalam PSK (Pesisir Selatan Kerinci) lalu dipecah menjadi satu Kabupaten yaitu Pesisir Selatan masuk dalam Propinsi Sumatra Barat, Kab. Kerinci tergabung dalam Propinsi Jambi. Sedangkan batas dari Kabupaten Pesisir Selatan ialah: sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang, sebelah timur dengan Kabupaten Solok dan Propinsi Jambi, sebelah selatan dengan Propinsi Bengkulu dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Selain itu Pesisir Selatan menyimpan banyak potensi alam yang bisa dijadikan destinasi wisata, baik dari wisata bahari dataran tinggi maupun dataran rendah. Beberapa tahun terakhir, pusat wisata Pesisir Selatan sebagai kunjungan adalah Mandeh, yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, salah satu yang menarik perhatian adalah Nagari Sungai Pinang. Di kawasan Mandeh, Sungai Pinang merupakan Nagari paling ujung, yang berbatasan langsung dengan Sungai Pisang, Teluk Kabung, Padang. Nagari Sungai Pinang berada di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatra Barat. Luas Nagari: 29,15 kilometer persegi atau 6,85 persen dari luas wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan. Dimana Nagari ini memiliki banyak alternatif pilihan pengunjung wisata untuk singgah, baik yang tujuan untuk menginap ataupun sekedar sehari.

Nagari Sungai Pinang sedang memulai usaha pengembangan pelayanan wisatanya, seperti penginapan atau persinggahan wisatawan. Di sini pengunjung akan disuguhi hamparan teluk, pulau-pulau yang bercokol begitu memesona, sayang sekali bila tak didatangi. Tak bisa dipungkuri lagi, laut Pesisir Selatan menghadirkan kekaguman, pasir putih seperti mutiara-mutiara saat diterpa matahari. Ditambah air asin yang membiru, jernih seperti akuarium dengan tumpukan terumbu karangnya. Datanglah, ini bukan sekedar cerita.

Ada cerita menarik di Nagari Sungai Pinang sebelum akses jalan seperti sekarang. Bagaimana akses jalan yang sulit membuat situasi dan keadaan masyarakat di sana berbeda dengan tempat lainnya, meski tidak berada di bagian hulu bebukitan yang identik dengan daerah terpinggirkan-terisolir oleh infrastruktur. Nagari Sungai Pinang ternyata juga memiliki masa, dimana libur sekolah mereka di sana berbeda dengan daerah di luar. Dulu, jarak dari Sungai Pinang ke Gauang, Padang, memakan waktu kurang lebih 2 jam (menggunakan boat). Nah, pada hari selasa biasanya anak-anak Sungai Pinang yang libur sekolah bakal pergi main ke Padang. Namun sesampai di Padang mereka terkejut, ternyata hari selasa bukan hari libur orang-orang di luar daerahnya. Hampir seluruh wilayah di Pesisir Selatan menjadikan hari minggu sebagai hari libur sekolah, berbanding terbalik dengan mereka yang libur sekolahnya hari selasa. Suatu tanda betapa terputusnya akses mereka ke luar daerah waktu itu, meski hal tersebut dialami anak-anak Sekolah Dasar. Tentu menjadi suatu perbedaan yang mencolok kala itu.

Meski begitu, Nagari Sungai Pinang sekarang telah mendapatkan akses jalan yang sangat baik. Begitu juga dengan ekonomi masyarakatnya yang tidak lagi semata-mata sebagai nelayan saja, ada banyak alternatif perekonomian yang bisa mereka pilih. Karena saat ini daerah tersebut menjadi kunjungan utama wisatawan ke Pesisir Selatan, selain Carocok Painan. Tentu kawasan bahari Mandeh lebih menjanjikan banyak tempat-tempat indah, salah satunya Nagari Sungai Pinang. Mantap.

  • About
  • Latest Posts
Arif P. Putra
ikuti saya
Arif P. Putra
Penulis at Media
Pengelola & penulis di kanal Marewai, menulis Rubrik Pelesiran dan Budaya. Kami juga melakukan riset independen seputar kearifan lokal di Minangkabau, terutama Pesisir Selatan. Selain mengisi kolom di Marewai.com, saya juga menulis puisi dan cerpen dibeberapa media daring dan cetak di Indonesia. Karya-karya saya sering menggabungkan kepekaan terhadap detail kehidupan sehari-hari dengan kedalaman emosional yang membuat pembaca terhubung dengan karakter dan cerita yang diciptakan. Saya juga menulis di rubrik Pelesiran website www.marewai.com
blog;pemikiranlokal.blogspot.com,
Arif P. Putra
ikuti saya
Latest posts by Arif P. Putra (see all)
  • Muaro Paiti: Babak Kedua dan Memulun Ingatan Kolektif – Arif Purnama Putra - 1 November 2025
  • Cakap Film – Coolie: Bapak-bapak Berbahaya Kita Kembali, Rajinikanth. - 20 September 2025
  • Cakap Film – A Star Is F*king Born: Potret Dua Sisi dan Pengingat Zaman, Memorable atau Fenomena Belaka - 23 Agustus 2025
Tags: BudayaPelesiranPunago RimbunSastra

Related Posts

Muaro Paiti: Babak Kedua dan Memulun Ingatan Kolektif – Arif Purnama Putra

Muaro Paiti: Babak Kedua dan Memulun Ingatan Kolektif – Arif Purnama Putra

Oleh Arif P. Putra
1 November 2025

Perjalanan-perjalanan satu dekade terakhir yang saya lakukan kerap menemukan keajaiban-keajaiban, barangkali sebelumnya belum pernah terpikirkan. Bahkan, sebagian dari tempat...

Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua

Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua

Oleh Redaksi Marewai
27 Juni 2025

sastrawan dan penikmat perjalanan, tinggal di Yogyakarta TAK sebagaimana umumnya pantai di Indonesia dengan rayuan pohon kelapa atau nyiur...

Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah

Lunang Muara Penantian: Negeri Pagar Dewang Tanah Kayangan dan Misteri Telur Garuda di Museum Mande Rubiah

Oleh Arif P. Putra
27 Juni 2025

Sebuah telur berukuran raksasa dengan diameter 80 cm yang ditemukan saat zaman kerajaan Minangkabau yang diperkirakan berusia ratusan tahun...

Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura

Menziarahi Masa Lampau: Rumah Gadang Mande Rubiah, Komplek Makam Bundo Kanduang dan Kelindan di Inderapura

Oleh Arif P. Putra
3 April 2025

Ada banyak tabir yang belum tersingkap dari masa lampau. Sejarah-sejarah ditulis kadang tak melulu dengan data yang konkrit, sebagian...

Next Post
Cerpen Kak Ian | Ssstt, Jangan Main Jauh-jauh

Cerpen Kak Ian | Ssstt, Jangan Main Jauh-jauh

Puisi-puisi Andreas Mazland | Risalah Tikus

Puisi-puisi Andreas Mazland | Risalah Tikus

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In