Padang, Marewai– Komunitas Darak Badarak, yang telah lama menggaung namanya di seantero Sumbar menyadari akan pentingnya peremajaan branding. Baru-baru ini, komunitas yang fokus pada musik kreasi berbasis tradisi ini menggarap project serius terkait branding tersebut. Project ini berbasis pada dua sektor yakni logo dan film. Ribut Anton Sujarwo selaku founder Darak Badarak mengatakan, proses pengerjaan kedua project ini dibantu oleh dua mahasiswa sebagai tugas akhir yakni Muhammad Syahputra (UNP) sebagai sutradara film dan Firman Trinanda sebagai kreator logo.
“Kami ingin meningkatkan lagi sektor promosi kami lewat dua project ini. Dan kami berharap peremajaan serta pengisahan ulang kelahiran Darak Badarak dapat semakin memantapkan nama kami di hati masyarakat Sumbar dan Indonesia pada umumnya,” kata Ribut yang juga menjabat sebagai wakil ketua Forum Batajau Seni Piaman.
Sedangkan film yang akan diputar secara perdana di gedung Teater Tertutup Mursal Esten Fakultas Bahasa dan Seni (UNP) tersebut berjudul Anak Bawah Kolong. Rabu, pukul 14:00 – sampai selesai, 20 Jan 2021. Film ini berkisah tentang perjalanan seorang Ribut Anton Sujarwo dalam merintis, mempertahankan serta mengembangkan komunitas Darak Badarak. Akan banyak kejutan-kejutan lainnya yang akan ditampilkan oleh mereka nantinya, ada yang gubahan lama diulang, dan juga karya-karya baru.
“Dulunya perjalanan kami begitu sulit. Ada banyak cobaan, sampai caci maki yang harus kami hadang. Dan kini, buah perjuangan itu semakin terasa. Ada banyak orang yang berasa dalam perjalanan ini, kedua project ini juga kami dedikasikan untuk mereka,” katanya.
Ribut juga mengaku senang bisa melibatkan dua mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir mereka dalam project rebranding Darak Badarak. Penggerak seni Budaya, Ajo Wayoik mengaku salut dengan pergerakan Darak Badarak yang mencari alternatif lain saat situasi wabah corona masih menjadi momok bagi sebagian besar seniman.
“Rebranding adalah sebuah proses penting untuk mempertahankan eksistensi. Dan Darak Badarak sudah memilih jalur yang tepat karena logo dan film ini notabene dapat di distribusikan melalui media digital. Mereka sudah memahami betul pentingnya menyikapi perkembangan teknologi,” sebut dosen ISI Padangpanjang yang juga didaulat menjadi MC acara bersama Mieke dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat kemarin. Marewai.com
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post