Tradisi perayaan anak kembar sejoli di Surantih, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, merupakan sebuah tradisi yang dirayakan sejak lama, biasanya juga disebut masyarakat setempat dengan perayaan Anak Sumbang yang maksudnya ialah anak kembar yang lahir sejoli (lelaki dan perempuan). Tradisi ini merupakan salahsatu tradisi yang sanggup mengumpulkan banyak masyarakat untuk sebuah perayaan kelahiran anak. Tentu harus sesuai juga dengan aturan yang sudah dibuat para orang-orang terdahulu. Prosedur dari perayaan anak kembar sejoli ini adalah berkumpulnya masyarakat untuk ikut berkunjung atau biasa disebut babondong ke rumah induak bako lalu berjalan menuju rumah anak kembar lahir. Induak bako ialah saudara perempuan dari bapak. Sebelum mendatangi rumah tersebut, orang yang datang akan membawa pisang yang sudah direbus dan begitu juga sebaliknya dengan orang yang menanti di rumah kelahiran.
Saat iring-iringan berlangsung menuju rumah tempat anak kembar lahir, ada beberapa orang lelaki yang ditunjuk untuk memakai baju yang terbuat dari daun pisang, biasa disebut Si Muntu/baju kisiak. Sesampai di rumah tempat anak kembar lahir, orang-orang yang datang dari rumah induak bako tadi akan saling lempar pisang rebus atau yang biasa disebut masyarakat setempat parang pisang. Ritual ini dianggap masyarakat sebagai sebuah perayaan bahagian telah mendapatkan anak kembar.
Perayaan anak kembar sejoli ini tidak memakai waktu jeda atau isyarat berhenti, perang pisang rebus akan berhenti jika masyarakat sudah lelah atau kehabisan pisang untuk dilemparkan. Kentara itu juga menjadi hari untuk anak-anak bermain dan berebut pisang rebus, sebab sebagian anak-anak, pasti akan lebih suka mengumpulkan pisang rebus untuk dimakan ketimbang ikut dalam perang pisang. Tradisi ini memang hanya dilakukan saat ada keluarga dari mereka melahirkan anak kembar sejoli saja, tidak dilakukan saat perayaan lainnya. Berbeda dengan tradisi lainnya yang bisa dilakukan diberbagai acara, seperti randai, bisa dilakukan saat perayaan acara pesta atau tarian-tarian khas daerah juga bisa dilakukan pada perayaan festival dan lainnya. Di Sumatra Barat, perayaan simuntu juga ada dibeberapa daerah, misalkan Tanah Datar. Namun Perayaan Simuntu yang ada di Surantih, Pesisir Selatan hanya dilakukan saat adanya anak sumbang atau kembar sejoli.
Anak sumbang: sepasang atau sejoli
Si muntu: nama orang yang yang memakai baju dari daun pisang
Parang pisang: perang pisang
Induak bako: saudara perempuan dari bapak
Babondong: bergerombolan atau beramai-ramai
Tulisan ini saya ambil dari tradisi di Koto Baru, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatra Barat.
- Pelesiran: Mitologi Dewa Babi dan Keberhasilan Masyarakat Tradisional | Arif Purnama Putra - 20 September 2023
- Pelesiran: Mitologi Anjing Dewa dan Masa Silam yang Nyaris Hilang di Gunung Pangilun | Arif Purnama Putra - 1 September 2023
- SELAMI OBSESI DAN KEGELISAHAN: CROUD RILIS DEMO MMXXIII Berisi “HUN’S ADDICTION // SOMEHOW (EVENTUALLY)” - 1 Mei 2023
Discussion about this post