
Padang Pariaman, Marewai– Vakum setahun dari kegiatan festival dan hanya fokus pada kegiatan sosial tidak membuat para penggerak Forum Batajau Seni Piaman mati gaya. Mereka terus menggeliat. ternyata waktu fakum selama itu mereka gunakan untuk menyiapkan iven yang akan digelar pada tahun 2021. Untuk sementara terjawab sudah keresahan masyarakat, apakah gerakan Batajau Seni Piaman akan mati seiringan dengan serangan pandemi corona? Jawabnya tidak!
Hal itu ditegaskan oleh ketua Forum Batajau Seni Piaman, Roby ketika diwawancarai kemarin. Katanya, pihaknya sudah mengundang nagari atau desa yang bersedia untuk menjadi tuan rumah kegiatan di tahun 2021. “Sebanyak 5 Nagari dan satu desa menyatakan siap. Karena itu kita merasa optimis, iven-iven yang sudah disiapkan akan mantap berjalan tahun ini,” katanya.
Sementara itu, Koordinator tim Parewa Batajau sebagai tim yang mengeksekusi pelaksanaan acara ini, Ramidi mengatakan, kegiatan akan berlangsung pada siang hingga sore hari. “Kami ambil jam prime timenya wisata Pariaman yakni di hari Minggu siang,” sebutnya. Diharapkan para tamu dan penonton yang datang nantinya dapat mematuhi protokol covid.
“Kami membuat set artistik melingkupi kawasan depan panggung. Jadi ini bukan hanya soal pertunjukannya saja, tapi karya instalasi yang kami sediakan di sekitar pertunjukan itu juga dapat dinikmati penonton.” Ramidi dan segenap anggota Parewa Batajau lainnya berharap agar cuaca juga mendukung.

“Kami akan tampilkan sejumlah karya tari dan musik yang relatif baru. Nanti juga akan ada penandatanganan kerjasama dengan nagari serta sponsor,” terang Mastajabul Hakum, penanggung jawab acara. “Kami di Batajau ini juga baru merombak struktur pengurus baru. Nanti di hari H kita kukuhkan,” terang pentolan sangar Rangkiang Palito ini.
Dikatakan simulasi, karena di iven ini yang akan dikedepankan adalah pola pengelolaannya. Setelah fakum sejak awal wabah corona melanda, generasi baru terus disiapkan Forum Batajau Seni Piaman agar dapat mengedepan pada iven-iven kemuka.
- Cerpen Kurnia Gusti Sawiji | Senja di Kampung Jam Pasir - 9 Februari 2025
- Puisi-puisi Fathurrozi Nuril Furqon | Rwanda Pasca 1994 - 8 Februari 2025
- DENGUNG TANAH GOYAH KARYA IYUT FITRA: TENTANG NEGARA, LINGKUNGAN, DAN KEBIJAKSANAAN NUSANTARA - 3 Februari 2025
Discussion about this post