Padang, Marewai– Sudah hampir 6 tahun belakangan ini kelompok teater di Sumatra Barat mati suri, atau lebih tepatnya tidak ada lagi pertunjukan teater yang dihelat secara kolektif. Baik itu berbentuk Festival maupun berbentuk Temu teater ataupun acara bersama dari kelompok-kelompok teater yang ada di Sumatra Barat. Alek Teater yang dulu jadi wadah pekerja seni teater Sumatra Barat, enam tahun belakangan ini sudah tidak terdengar lagi di panggung utama teater taman budaya Sumatra Barat. Sepanjang tahun 2020 – 2021, yang tercatat aktif menampilkan pementasan hanya beberapa kelompok teater saja. Pun itu di tempat alternatif, karena pembangunan/renovasi Gedung Teater Utama Taman Budaya Sumatra Barat belum rampung, sampai tulisan ini di rilis.
Beberapa tahun belakang yang masih aktif mementaskan pertunjukan diantaranya, Komunitas Seni Nan Tumpah KSNT) dan Teater Imam Bonjol. Pementasan kelompok ini memadukan aksi tontonan lansung dan virtual. Selama pandemi ini memang berpengaruh besar kepada kerja kreatif seniman, termasuk pekerja seni teater itu sendiri. Gelaran Temu Teater Komunitas teater kampus Se-Kota Padang yang biasa dihelat setiap tahun juga mendapat imbas dari pandemi yang belum usai ini. Dua tahun lalu yang penulis amati, terakhir kali Temu Teater yang dikemas lebih luas menjadi Temu Unit Kegiatan Seni Kampus se-Kota Padang berlansung di Politeknik ATI Padang. Setelah itu senyap.
Pada tanggal 26 – 27 Maret 2021 ini, UPTD Taman Budaya Sumatra Barat Kembali mengadakan Workshop Teater dengan pokok Penyutradaraan dan Dramaturgi. Ini menjadi pemanasan menjelang Alek Teater 5 Taman Budaya Sumatra Barat yang direncanakan dihelat September 2021.
Hadir sebagai Narasumber tokoh-tokoh teater Sumatra Barat, diantaranya Mahatma Muhammad, S. Metron dan Dede Pramayoza. Workshop berlansung di lantai 2 Gedung Dinas Kebudayaan Sumatra Barat.
Acara ini diikuti oleh 22 Kelompok Teater yang ada di Sumatra Barat. Beberapa kelompok teater yang menjadi langganan Alek Teater sebelumnya ada Teater Rumah Teduh UKS Unand, Teater Oase UKKES UNP, Teater Langkah Unand, Teater Smansa SMA N 1 Padang, Teater Imam Bonjol UIN IB, Komunitas Seni Intro Payakumbuh, Teater Kuali Sawahlunto. Pada workshop kali ini hadir juga banyak pendatang baru seperti komunitas/ sanggar Umbuik mudo, Puti Bungsu, Bunga Tapakis, Komunitas Jiwa Raga, SMK 7 Padang, Margin X, Tuah Sakato, Sari Banilai Lawang, Teater Balai, Komunitas Hitam Putih, Teater Bandar Peran, Madewa Picture, Sanggar Baringin Sakti, Komunitas Gadabak dan beberapa pelaku seni di Sumatera Barat. Banyak kelompok teater yang dulu menjadi bagian dari Alek Teater tidak tampak hadir, atau mungkin berhalangan hadir diantaranya, Teater INS Kayutanam, Studio Merah Unand, Teater Ranah, Teater Ruang Bekas STKIP PGRI, Teater Serunai Laut, KST Nan Tumpah dan banyak lagi.
Semoga Workshop Teater Ini menjadi titik balik bagi komunitas-komunitas teater Sumatra Barat untuk kedepannya. Kembali tersajinya pertunjukan-pertunjukan menarik di panggung dan terjalin kembali silaturrahmi antar penggiat teater di Sumatra Barat. Untuk menghibur penikmat teater Sumatra Barat khususnya dan Indonesia Pada umumnya.
Redaksi Marewai.com
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post