Bagi saya, baca di sini memiliki aspek yang cukup luas. Ini soal bagaimana kita menggunakan pikiran kita untuk mengelaborasi banyak hal dalam kehidupan.
Ryan, Sutradara “Baca”
Padang, Marewai– Menyambut momen MTQ Nasional ke 28 di Sumatra Barat yang akan digelar pada November bulan depan, Dinas Kebudayaan Sumatra Barat memotori produksi 12 karya video art berbasis seni pertunjukan dengan tajuk “Mantagi Jiwa Islami”. Salah satu kelompok yang turut berkontribusi adalah Teater Imam Bonjol. Kelompok teater mahasiswa ini didapuk oleh para kurator untuk turut berkarya lantaran basis akademis mereka yang notaben merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol.
Ryan selaku sutradara menjelaskan, garapan kali ini berbicara mengenai perintah membaca yang merupakan perintah pertama sebelum seluruh firman disampaikan pada Rasulullah. “Bagi saya, baca di sini memiliki aspek yang cukup luas. Ini soal bagaimana kita menggunakan pikiran kita untuk mengelaborasi banyak hal dalam kehidupan. Diri dan lingkungan akan melahirkan pemikiran yang beragam apabila kita serius “membaca” mereka,” katanya.
Sepanjang sejarah pemikiran manusia, pembacaan yang beragam turut melahirkan berbagai benturan pemikiran. Hal inilah yang ingin diungkap Ryan lewat karyanya. Melibatkan 5 orang aktor, hingga berita ini diturunkan, Baca telah masuk tahap shooting. Beny dari Sarimata yang menjadi penggarap video untuk karya ini mengatakan proses komunikasi antara pihaknya dengan TIB memang sering alot. “Ini karena ada benturan-benturan pemikiran yang harus kita satukan. Dan ini memang proses yang harus dilalui karena di sini pertaruhan karya tidak hanya pada tataran pemeranan atau tema pertunjukan saja, tetapi juga bagaimana visualisasi dalam video nanti memperkuat pesan yang disampaikan,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat Gemala Ranti ketika diwawancarai mengatakan, keterlibatan Teater Imam Bonjol adalah wujud keseriusan pihaknya dalam memberi ruang bagi para seniman muda untuk berkarya lebih baik lagi. “Kolaborasi, itu kata kuncinya. Kita dari dinas mengupayakan untuk melahirkan program-perogram bermutu yang menyentuh lebih banyak seniman, di semua kalangan. Sekarang kita ajak kelompok teater kampus, yang ternyata selama ini belum mendapat banyak ruang pada program-program kesenian. Semoga dengan cara ini, tercipta sinergi yang baik dalam membangun ekosistem kesenian yang lebih sehat untuk semua,” katanya.
Mahatma Muhammad Sebagai kurator yang ditunjuk dalam penggarapan Mantagi Jiwa Islami mengatakan, meski memiliki waktu terbatas dalam berproses, namun tiap kelompok yang ditunjuk telah memperlihatkan keseriusan dalam mewujudkan karya terbaik. “Kami sangat menyadari keterbatasan waktu adalah salah satu kendala yang paling nyata saat ini. Tapi melihat perkembangan proses yang sudah dijalani tiap kelompok, kami yakin hasil akhir dari kegiatan ini akan maksimal,” katanya. (M. Fadhli)
- SEGERA TERBIT! BUKU ALIH BAHASA KITAB SALASILAH RAJO-RAJO DI MINANGKABAU - 9 September 2024
- Musim Paceklik Sejarah: Melihat Peradaban dari Geladak Kapal | Arif Purnama Putra - 8 Juli 2024
- MAEK: Misteri Peradaban Menhir dan Pengetahuan Astronomi di Kaki Bukit Barisan | Penulis: Sultan Kurnia AB (Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya, Hiroshima University, Jepang) - 4 Juli 2024
Discussion about this post