Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Budaya Berita Seni Budaya

REBRANDING: Wisata Pulau, Raja Samudra Gandeng Ajo Wayoik

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
29 Desember 2020
in Berita Seni Budaya
3.6k 36
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

Padangpariaman, Marewai— Peran komunitas dalam usaha pengembangan destinasi wisata saat ini semakin vital. Kesadaran kelompok masyarakat untuk meningkatkan perhatian wisatawan terhadap objek yang dikelola memerlukan strategi khusus. Menyadari hal ini, komunitas Raja Samudra selaku pihak yang dipercaya sebagai pengelola Taman Wisata Perairan Pulau Pieh khususnya Pulau Bando, memulai kerjasama dengan Ajo Wayoik, salah satu brand activator dari Piaman. Juwaldi, koordinator Raja Samudra mengatakan, kegiatan rebranding yang dirancang bersama Ajo Wayoik diharapkan dapat merubah pola pemasaran wisata minat khusus di objek yang ia kelola bersama rekan-rekannya.

“Kita butuh pemikiran baru yang relatif lebih segar dan punya daya dobrak. Kami sangat yakin, kerjasama dengan Ajo Wayoik akan membuahkan hasil yang diharapkan tersebut,” katanya.

Diceritakannya, Raja Samudra adalah komunitas yang dipercaya mengelola wisata 2 pulau yakni pulau Bando dan Pulau Ujuang. “Pulau Bando termasuk Taman Wisata Perairan Pulau Pieh, tapi Pulau Ujuang tidak,” sebutnya.

Saat ini raja samudra sudah membentuk extreme diving club dengna jumlah anggota yang mencapai 30 orang. Langkah ini adalah salah satu upaya untuk menghadirkan wahana minat khusus yakni penyelaman.

“Kami berharap ke depan akan lebih banyak lagi bentuk tawaran wisata pengalaman yang dapat dinikmati pengunjung lewat kerjasama ini,” katanya. Dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin (28/12) lalu, Juwaldi juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah berkonsentrasi pada kampanye terkait sampah.

“Kami sangat berharap lewat pengelolaan yang tepat, masyarakat dapat mendukun pelestarian kawasan perairan pulau Pieh, terutama dengan tidak menambah sampah laut. Saat ini, masalah krusial yang dihadapi 5 pulau yang ada dalam kawasan konservasi Pulau Pieh adalah sampah ini,” katanya.

Setelah berdiri selama 5 tahun, komunitas Raja Samudra yang dibina Satuan Kerja TWP Pieh tetap bertahan. “Alhamdulillah, kami yang terlama bertahan. Dan kami akan terus berusaha agar pengembangan wisata ini dapat berlanjut,” tekad Juwaldi.

Ajo Wayoik menjelaskan, proses rebranding sejalan dengan kampanye lingkungan yang sedang digencarkan oleh Raja Samudra. “Tiap tindakan yang dilakukan Raja Samudra sebenarnya sangat menarik untuk diangkat sebagai tulisan, vlog dan lain sebagainya. Ini lah yang menjadi cikal rebranding. Sesuatu yang berjalan secara biasa, namun dapat menimbulkan efek amplifikasi luar biasa bila diceritakan ulang pada dunia,” sebutnya.

Ajo Wayoik mengaku tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan perhatian wisatawan terhadap 5 pulau dalam kawasan TWP Pulau Pieh, terutama pulau Bando. Hal ini terkait “jualan berat”-nya yakni minat khusus. “Wisata minat khusus itu jelas tidak mudah dijual. Dari cerita kawan-kawan pelaku pariwisata, minat khusus termasuk pada jenis wisata yang sebenarnya tidak baru, namun hanya ditawarkan pada mereka yang masuk pada kategori pasar tertentu,” sebutnya.

Hal terpenting yang perlu ditambahkan pada branding Pulau Pieh menurut Ajo Wayoik adalah kekuatan kultural bahari khas Piaman, khususnya yang ada di kawasan Ulakan dan Katapiang. “Jadi akan diperlukan semacam jembatan, antara pulau sebagai destinasi dan masyarakat pinggir pantai sebagai entitas yang nantinya akan menjadi subjek penting bagi pengembangan pariwisata. Keduanya terhubung berkat tali kultural,” sebut Ajo Wayoik. 2021 akan menjadi tahun penting bagi kerjasama Raja Samudra dan Ajo Wayoik.

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah sebuah Komunitas Budaya yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebagai media alternatif untuk para penulis.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet - 30 September 2023
  • Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
  • Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
Tags: CaritoPelesiranPunago RimbunSastra

Related Posts

Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini”

Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini”

Oleh Redaksi Marewai
18 September 2023

Padang, Marewai - Senin, 18 September 2023 digelarnya Forum Diskusi pelatihan sastra anak di tanah ombak merupakan salah satu...

“Kritik Seni Musik Nusantara Rapai Bubee oleh Sanggar Labang Donnya dalam Aceh Perkusi 2022” | Intan Rizki Junita Tri Utami, Pascasarjana ISI Padanganjang

“Kritik Seni Musik Nusantara Rapai Bubee oleh Sanggar Labang Donnya dalam Aceh Perkusi 2022” | Intan Rizki Junita Tri Utami, Pascasarjana ISI Padanganjang

Oleh Redaksi Marewai
20 Januari 2023

Gambar 1. Pertunjukan kesenian Rapai Bubee di Taman Sari Bustanissalatin Banda Aceh. (Fotografer Aceh perkusi, 2022) Rapai Bubee merupakan...

Koreografi Tari Pitaruah Darah di Festival Pamenan Minangkabau | Anisa Rades Sanoppan

Koreografi Tari Pitaruah Darah di Festival Pamenan Minangkabau | Anisa Rades Sanoppan

Oleh Redaksi Marewai
14 Januari 2023

Festival Pamenan Minangkabau merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas hitam putih yang diketuai oleh Dr. Yusril Katil S.Sn.,...

Musik Minimalis dalam Festival Matrilineal Sijunjung Tahun 2022 | Ade Febri Yulfita

Musik Minimalis dalam Festival Matrilineal Sijunjung Tahun 2022 | Ade Febri Yulfita

Oleh Redaksi Marewai
8 Januari 2023

Matrilineal merupakan identitas dari Minangkabau, karena hanya sedikit di dunia yang menganut garis keturunan melalui ibu. Melalui Festival Matrilineal...

Next Post
Padang Kabau: Menunggu Terik Pagi dari Keindahan Alam Langgai

Padang Kabau: Menunggu Terik Pagi dari Keindahan Alam Langgai

Lewat Festival, Bisati Lirik Potensi Pengembangan BUMNag

Lewat Festival, Bisati Lirik Potensi Pengembangan BUMNag

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In