
Terompah
: Abdul Gias
bunyi terompah membuyarkan subuh
udara basah menguning jadi manik-manik
di ubun rumput yang berzikir pagi
ayam berkokok dan mata hari mulai melotot
kakek mengetuk-ngetuk lelapku yang fasik
ditimang-timang mimpi dunia
kini akalku telah akil balig
kokok ayam terbang menembus cakrawala
membangunkan kakek di surga
Perang Bobok
auman angin pada pucuk kering daun kelapa
gemerisik mencakar langit simpang Selaparang
debarku berjantung-jantung, menyaksikan
sabung daun-daun mirip sirip api ikan cupang
angin berbalik arah melejitkan pecahan tulang
membidik titik mata-mata: muncrat darah jelmaan
wabah diperam buta kala. teriakan-teriakan menghilang
hanya langkah sunyi menuju nyepi
Sinterklas
bunyi lonceng dari leher rusa besi
susur lekuk gang. berlari aku secepat macan:
tutul keringat muncul dari tubuhku
sepasang mata rusa besi murung
sebab hanya bisa memantul. sebelah kanan
memantulkan diriku sumringah dan sebelah kiri
memantulkan penunggangnya yang selalu lelah
di kejauhan, salju bertaburan dari ekornya
Lebaran Topat
: lebaran nine
hijrah tahun, kepulangan syawal
enam hari penebalan. puasa sunyi selepas fitri
mengisi dulang-dulang saji
pada hitam langit-langit dapur
kepulan kuah ragi membakar subuh
sedang di langit, wajah pagi kemerahan
retakan awan menetaskan matari
serupa opor dari masakan ibu
ibu menyunggi dulang-dulang ke tempat suci
kulit topat mengikat silaturrahmi
sebagai gumpalan nasi
Dilah Jojor II
malam menyulut api
di pekarangan dan tanah kuburan
jelaga mengirim isyarat bagi langit
memohon lailatulqadar dan ruh-ruh leluhur
turun dari rumah-Nya menuju rumahnya
Gule Gending
: jaje rambok
siang mekar di atap-atap
kaleng digending musisi tua
bunyi meliuk lekuk gang
mulut kaleng serupa saku menganga
memanggil logam yang kugenggam
putih gula-gula serupa uban
jatuh dari ubun kepala penjaja
dicabut pelan oleh waktu
luruh di lidah menghitamkan gigi susu
bunyi-bunyi jadi lagu
berputar di kepalaku
ketika logam jatuh dari saku
Pertuq
: ketemuq
mataku memaku di hadapan nenek
putih rambut dililit jari, rapalan doa
berbau sirih
keletuk, rambut ditarik
mencabut pasak yang dipaku jin
dan bekas manusia
di tanah sasak rindu dipasak langit
tepat di pusar kepala
kealpaan fatiha bagi jiwa-jiwa

- Cerpen Kurnia Gusti Sawiji | Senja di Kampung Jam Pasir - 9 Februari 2025
- Puisi-puisi Fathurrozi Nuril Furqon | Rwanda Pasca 1994 - 8 Februari 2025
- DENGUNG TANAH GOYAH KARYA IYUT FITRA: TENTANG NEGARA, LINGKUNGAN, DAN KEBIJAKSANAAN NUSANTARA - 3 Februari 2025
Discussion about this post