Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Budaya Berita Seni Budaya

Musik Minimalis dalam Festival Matrilineal Sijunjung Tahun 2022 | Ade Febri Yulfita

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
8 Januari 2023
in Berita Seni Budaya
3.5k 72
0
BagikanBagikanBagikanBagikan


Matrilineal merupakan identitas dari Minangkabau, karena hanya sedikit di dunia yang menganut garis keturunan melalui ibu. Melalui Festival Matrilineal yang diadakan di perkampungan adat Nagari Sijunjung menampilkan berbagai seni musik, Tari, dan teater dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Kabaloka merupakan salah satu group musik yang lahir di Padang Panjang, menampilkan sebuah komposisi musik minimalis dalam acara Festival Matrilineal diadakan atas kerjasama BPNB dengan Pemkab Sijunjung pada tanggal 23-30 Juli 2022. Musik Minimalis Talempong kayu yang disajikan oleh group musik Kabaloka ini berasal dari Sumpur Kudus. Namun dalam pertunjukan komposisi musik oleh Kabaloka menghadirkan musik minimalis dengan ide dari tradisi alat musik talempong kayu yang nada dan garapan musik telah dikembangkan dalam bentuk karya baru musik minimalis.

Musik minimalis mengarah pada gaya musik yang dimulai di Amerika pada tahun 1960-an. Pelopor dari Musik minimalis ini adalah La Monte Young dan Terry Rilley, yang dengan cepat diikuti oleh Steve Reich dan Phillip Glass (Alison Latham 2002:781). Musik Minimalis memiliki ciri khas repetisi (pengulangan) yang diolah menjadi bentuk-bentuk baru dengan cara Sequence, retrograde, inversi, dan Teknik pengolahan yang lain(Margareth Lucy Wilkins:51).

Pertunjukan musik oleh grup Kabaloka ini menampilkan sebuah komposisi musik yang berdurasi 20 menit. Dalam pertunjukan ini, Kabaloka menggunakan beberapa instrument musik yaitu, xylophone, keyboard, gong, talempong logam, talempong kayu, dan gandang. Musik Minimalis oleh Kabaloka ini terdiri dari beberapa bagian, dan juga terdapat musik loop atau musik digital yang memiliki bagian yang berulang dari materi suara. Tujuan dari penggunaan loop ini untuk mengiringi permainan talempong kayu dan kemudian bermain Bersama.

Ketika pertunjukan musik minimalis Talempong Kayu dimulai, ditandai dengan kalimat MC “Selamat Menyaksikan”, Lighting mulai menyoroti panggung serta instrument musik mereka. Tampak 3 orang pemain musik dengan instrument musik masing-masing yang dimulai oleh permainan Talempong kayu. Setiap player tidak hanya memainkan satu instrument saja, namun menggunakan beberapa instrument yang dimainkan secara bergantian.  Awal permainan komposisi musik ini dimainkan secara bergantian, masing-masing memainkan 4 bar lalu berurutan dengan menggunakan dinamika crescendo (suara menjadi keras secara bertahap) dan Aksentuasi (pukulan yang dikeraskan). Bagian kedua dari komposisi ini terdapat pengolahan motif (melodi singkat yang sangat khas) yang dimainkan pada instrument xylophone menggunakan teknik empat mallet. Bagian selanjutnya terlihat wanita paruh baya yang berjalan dari kerumunan penonton menuju panggung, setelah itu wanita itu langsung memainkan instrument musik Talempong kayu, tampak kebingungan penonton yang menyaksikan bergabungnya wanita itu secara tiba-tiba. Jumlah pemain musik Kabaloka ini bertambah menjadi 4 orang. Pada bagian ini menggunakan musik loop yang mengiringi permainan talempong kayu yang dimainkan oleh wanita paruh baya itu yang bernama Marlius serta diiringi oleh pemain lainnya. Bagian terakhir dalam komposisi ini terdapat bagian solo oleh masing-masing pemain.

Karl Edmund Prier (1996,2) mengatakan bahwa bentuk musik merupakan suatu gagasan atau ide yang nampak dalam pengelolaan atau susunan semua unsur musik dalam sebuah komposisi yang terdiri dari melodi, irama, harmoni, dan dinamika. Ide ini mempersatukan nada-nada musik terutama bagian-bagian komposisi yang dibunyikan satu persatu sebagai kerangka. Komposisi musik talempong kayu ini juga menggunakan aksentuasi dan dinamika piano (lembut) dan forte (keras), serta pemain talempong kayu memainkan pada ketukan beat (ketukan teratur sebagai pedoman tempo)  dan talempong logam memainkan pada ketukan up (ketukan yang berada di atas hitungan/gerak tangan dirigen ke atas).

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah sebuah Komunitas Budaya yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebagai media alternatif untuk para penulis.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet - 30 September 2023
  • Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
  • Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
Page 1 of 2
12Next
Tags: Berita seni dan budayaBudayaFestivalMusik

Related Posts

Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini”

Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini”

Oleh Redaksi Marewai
18 September 2023

Padang, Marewai - Senin, 18 September 2023 digelarnya Forum Diskusi pelatihan sastra anak di tanah ombak merupakan salah satu...

“Kritik Seni Musik Nusantara Rapai Bubee oleh Sanggar Labang Donnya dalam Aceh Perkusi 2022” | Intan Rizki Junita Tri Utami, Pascasarjana ISI Padanganjang

“Kritik Seni Musik Nusantara Rapai Bubee oleh Sanggar Labang Donnya dalam Aceh Perkusi 2022” | Intan Rizki Junita Tri Utami, Pascasarjana ISI Padanganjang

Oleh Redaksi Marewai
20 Januari 2023

Gambar 1. Pertunjukan kesenian Rapai Bubee di Taman Sari Bustanissalatin Banda Aceh. (Fotografer Aceh perkusi, 2022) Rapai Bubee merupakan...

Koreografi Tari Pitaruah Darah di Festival Pamenan Minangkabau | Anisa Rades Sanoppan

Koreografi Tari Pitaruah Darah di Festival Pamenan Minangkabau | Anisa Rades Sanoppan

Oleh Redaksi Marewai
14 Januari 2023

Festival Pamenan Minangkabau merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas hitam putih yang diketuai oleh Dr. Yusril Katil S.Sn.,...

Ruang Kreativitas: Perspektif Made Bayak Menyulap Sampah Plastik | Muhamad Irfan

Ruang Kreativitas: Perspektif Made Bayak Menyulap Sampah Plastik | Muhamad Irfan

Oleh Redaksi Marewai
21 Desember 2022

Lingkungan sebagai ruang kreativitas merupakan sebuah tafsir yang dimaknai oleh para seniman. Di lain hal, masyarakat masih menyimpan stigma...

Next Post
Koreografi Tari Pitaruah Darah di Festival Pamenan Minangkabau | Anisa Rades Sanoppan

Koreografi Tari Pitaruah Darah di Festival Pamenan Minangkabau | Anisa Rades Sanoppan

Cerpen Achmad Fahad | Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan

Cerpen Achmad Fahad | Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In