• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Selasa, Mei 13, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

“Kritik Seni Musik Nusantara Rapai Bubee oleh Sanggar Labang Donnya dalam Aceh Perkusi 2022” | Intan Rizki Junita Tri Utami, Pascasarjana ISI Padanganjang

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
20 Januari 2023
in Berita Seni Budaya
1.2k 64
0
Home Budaya Berita Seni Budaya
BagikanBagikanBagikanBagikan
Gambar 1. Pertunjukan kesenian Rapai Bubee di Taman Sari Bustanissalatin Banda Aceh. (Fotografer Aceh perkusi, 2022)

Rapai Bubee merupakan kesenian daerah Pidie Jaya, Aceh yang ditampilkan oleh Sanggar Labang Donnya dalam acara Aceh Perkusi di Taman Bustanussalatin pada tanggal 29-31 Juli 2022. Pertunjukan Rapai Bubee menyajikan iringan Rapai dan juga pertunjukan Bubee yang merupakan salah satu properti dalam pertunjukan ini. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh.

Pertunjukan Rapai Bubee yang ditampilkan oleh Sanggar Labang Donnya berdurasi 07.55 detik dengan jumlah pemain sebanyak 18 orang yang terdiri dari 14 pemusik dan 4 penari. Bentuk pertunjukan Rapai bubee di awali dengan tahapan pertama yaitu sapa, sapa merupakan suatu tindakan menyapa para menonton dengan meggunakan syair yang telah di bawakan oleh syeh, proses sapa yaitu semua pemain masuk dan duduk berhadapan sambil memukul alat musik Rapai. Tahapan yang kedua yaitu saleum. Saleum yaitu memberi salam kepada penonton dengan syair yang di bawakan oleh syeh. Semua pemain tetap duduk dan saling berhadapan sambil memukul alat musik rapai. Tahap ketiga yaitu Bala Pari. Bala dalam bahasa Aceh artinya bencana dan Pari sebutan makhluk halus berupa jin, dan sebagainya. Tahap ini, proses menangkap makhluk halus dengan menggunakan properti seperti Bubee, irus, beras dan alat pengukur beras serta daun peusijuk yang dipercikkan sebelum menangkap jin. Dan yang terakhir tahap keempat yaitu Tingkah Lhee, tahap ini merupakan bagian ektra dalam pertunjukan Rapai Bubee. ketika jin berhasil di tangkap, 3 penari tumbang karena melawan makhluk halus, dan tersisa 1 penari yang menyadarkan ketiga penari yang telah tumbang itu. Para pemusik Rapai bubee tetap duduk dengan pola lantai yang sama seperti tahap pertama.

Penyajian musik Rapai Bubee oleh Sanggar Labang Donya ini dengan bentuk musik tradisi, komposisi musik ini terbagi dari beberapa bagian yang memiliki ketukan dan tempo yang berulang-ulang. Tujuan dari pertunjukan Rapai Bubee ini dahulunya sebagai pengobatan medis, dan sekarang telah beralih fungsi ke pertunjukan Rapai Bubee, sehingga kesenian ini tidak punah dan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Setiap pemusik tidak hanya memainkan tempo yang sama, tetapi ada di beberapa bagian yang mengisi sebagai canang. 

Kesenian Rapai Bubee dulunya sangat berperan di Gampong Mee Pangwa, dikarenakan fungsinya sebagai pengobatan tradisional. Setelah mengenal pengobatan medis kesenian ini telah beralih fungsi menjadi seni pertunjukan Rapai Bubee. Kesenian Rapai Bubee merupakan kesenian yang hanya ada di gampong Mee Pangwa Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Seharusnya kesenian ini harus dijaga, dan dilestarikan oleh masyarakan setempat. Dengan adanya pertunjukan kesenian Rapai Bubee oleh sanggar Labang Donnya, diharapkan generasi saat ini mengenal, melestarikan, mempertahankan kesenian yang ada di Gampong Mee Pangwa Kabupaten Pidie Jaya provinsi Aceh.

Pertunjukan kesenian Rapai Bubee oleh sanggar Labang Donnya ini pada tahap pertama, kedua dan ketiga, banyak pengulangan pola, hanya syair saja yang berubah. Selanjutnya pada bagian akhir, pemusik tidak memerhatikan dinamika suara, sehingga ketika selesai pertunjukan tidak menggunakan dari keras menjadi lembut. Alangkah baiknya dinamika suara dari keras menjadi lembut harus digunakan dalam sebuah pertunjukan, agar menjadi tanda selesainya sebuah pertunjukan, begitu juga dengan pola ketukan, sebaiknya jangan begitu menonton. Banyak pola lain yang bisa digunakan untuk pertunjukan Rapai Bubee.

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah Komunitas Independen yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebuah media alternatif untuk para penulis. Kami juga banyak berkegiatan diarsip manuskrip dan video/film dokumenter, mengangkat sejarah dan budaya Minangkabau. Bebebapa dari karya tsb sudah kami tayangkan di Youtube Marewai TV.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Syekh Yahya Al Khalidi, Mursyid Tareqat Naqsabandiyah Al Khalidiyah dari Nagari Panjua Anak (1857 – 1943) - 11 Mei 2025
  • DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR - 10 Mei 2025
  • Pelesiran: Rayuan Pohonan Lontar di Kota Karang | Raudal Tanjung Banua - 29 April 2025
Tags: Berita seni dan budayaBudayaMarewai

Related Posts

DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR

DISKUSI KELOMPOK TERPUMPUN PEKAN NAN TUMPAH SERI KEEMPAT USAI DIGELAR

Oleh Redaksi Marewai
10 Mei 2025

Pada tanggal 7 Mei 2025, Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT)  menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pekan Nan Tumpah seri...

Telah Tayang! Single kedua Andip berjudul ‘Aku Paham Itulah Jarak’

Telah Tayang! Single kedua Andip berjudul ‘Aku Paham Itulah Jarak’

Oleh Redaksi Marewai
23 April 2025

Andip Merayakan Kesedihan dengan Ceria Lewat Single Terbaru: “Aku Paham Itulah Jarak” Padang, 23 April 2025 - Setelah merilis...

KRITIK SENI PERTUNJUKAN RAPA’I DABOH OLEH Acara HUT Bhayangkara di Banda Aceh

KRITIK SENI PERTUNJUKAN RAPA’I DABOH OLEH Acara HUT Bhayangkara di Banda Aceh

Oleh Redaksi Marewai
23 April 2025

UKHTINISA, SYIFA RAHMITA, DAN SIMEHATE Rapa’i Daboh merupakan salah satu kesenian tradisional Aceh Selatan yang menggabungkan unsur seni, agama,...

NAN TUMPAH MASUK SEKOLAH 2025 AKAN DIGELAR: PANGGILAN TERBUKA UNTUK EMPAT BELAS SMA/SEDERAJAT DI SUMATERA BARAT

NAN TUMPAH MASUK SEKOLAH 2025 AKAN DIGELAR: PANGGILAN TERBUKA UNTUK EMPAT BELAS SMA/SEDERAJAT DI SUMATERA BARAT

Oleh Redaksi Marewai
12 April 2025

Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) akan menggelar kembali program Nan Tumpah Masuk Sekolah (NTMS) di tahun 2025 sebagai salah...

Next Post
Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Cerpen Nuraisah Maulida Adnani | Api

Cerpen Nuraisah Maulida Adnani | Api

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In