Marewai, Padang— Gubernur Mahyeldi Ansyarullah berharap agar pariwisata Sumatera Barat ke depannya dapat lebih berkembang berkat kehadiran tim SANAK (Satuan Tenaga Konselor Kepariwisataan). Hal itu dikemukakannya saat audiensi tim bentukan Dinas Pariwisata Sumatera Barat ini ke istana gubernur, kamis (12/8) lalu. Pada pertemuan itu, kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial menjabarkan bahwa tim sanak terdiri dari mereka yang dinilai telah berhasil menggerakkan sektor kepariwisataan lewat kelompok masing-masing.
“Tim ini terdiri dari Yahdi dari Wahana Kapalo Banda Taram, Ritno dari LA Adventure, Ajo Wayoik dari Forum Batajau Seni Piaman, Husen dan Sumatra Volunteer, Teuku dari Kopi Solok Radjo, Riki dari Cenari Sungai Pinang, Liza dari Kubu Gadang, dan Adi dari Green Talao Park,” terangnya.
Ketua tim Sanak, Muhammad Fadhli atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ajo Wayoik menerangkan pada dasarnya apa yang dilakukan oleh masing-masing personal dalam timnya adalah apa yang menjadi cita-cita besar dalam pembangunan kepariwisataan. “Contoh saja Husen. Dia sudah berhasil mengekspor sedotan berbahan baku bambu ke berbagai negara di Eropa. Apa yang sudah dilakukannya dapat menginspirasi para penggerak kepariwisataan untuk mengembangkan industri kreatif. Ritno berhasil membawa Nyarai ke panggung penghargaan Eco Tourism, sebuah ajang berkelas internasional,” katanya.
Ajo Wayoik optimis, tim ini akan menjadi mitra yang inspiratif bagi mereka yang bergerak di akar rumput. “Sebab ke delapan orang dalam tim SANAK ini juga bergerak bersama akar rumput,” sebut dosen ISI Padang Panjang ini.
Untuk tahap kerja awal, Tim SANAK akan dilibatkan dalam pendampingan terhadap 5 desa wisata dan 5 Pokdarwis. “Ke depan, Dinas Pariwisata Provinsi akan bersentuhan dengan banyak lagi Desa Wisata. Untuk itu, dari sekarang perlu disiapkan tim seperti ini. Mereka sudah menyatakan komitmen untuk benar-benar bekerja dengan pola yang baru. Sebuah pola pendekatan yang komperhensif, langsung ke lapangan. Mereka siap berjibaku di sisi penggerak,” sebut Novrial pasca pertemuan hari itu.
Sebelum audiensi dengan gubernur, tim SANAK sudah dipertemukan dengan calon mitra pendampingan mereka. Agenda yang berlangsung selama 2 hari ini adalah untuk merangkum persoalan-persoalan yang selama ini dirasakan Pokdarwis dan Desa Wisata. “Jadi kita bergerak diawal dengan riset, dilanjutkan dengan elaborasi, penyusunan konsep kerja, penetrasi langsung ke lapangan, dan evaluasi bertahap. Sesuai dengan nama, kami bertekad benar-benar akan menjadi sanak (saudara-red) bagi setiap Pokdarwis dan Desa Wisata yang didampingi,” kata Ritno selaku Sekretaris Tim.
Kecakapan personal tim yang beragam, dari penanganan SDM sampai branding diharapkan dapat benar-benar termanfaatkan saat pendampingan. Tim SANAK juga berkomitmen untuk bekerja dengan goal pencapaian yang maksimal.
Kadis pariwisata Sumatera Barat Novrial mengatakan, tim SANAK dibentuk oleh pihaknya dengan tujuan untuk menyediakan tenaga taktis siap tampil apabila ada pendampingan yang harus dilakukan, kliik, atau sejenisnya bagi para pelaku pariwisata.
“Mereka orang pilihan. Saya sudah lihat langsung kerja mereka dan itu tidak bisa dikerjakan secara standar-standar saja. Kalau tak outstanding mustahil Batajau itu bisa berjalan sampai sekarang, begitu juga dengan Wakanda, Kubu Gadang, LA Adventure, Sumatra Volunteer atau Cenari. Mereka yang kita butuhkan,” katanya.
Ke depan, Novrial mentargetkan, tim SANAk akan difokuskan untuk pendampingan 5 Desa Wisata. “Kita lihat mereka disini dulu. Ke depan, kerja mereka akan semakin berat dan berat. Tapi kita yakin mereka bisa,” sebutnya.
Discussion about this post