• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Rabu, Oktober 15, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Lewat Musikal Video Art, Bundo Kanduang Garap Tribute Untuk H. Agus Salim

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
11 Oktober 2020
in Berita Seni Budaya
1.2k 51
0
Home Budaya Berita Seni Budaya
BagikanBagikanBagikanBagikan

“Kita Tak Boleh Telat Meramu Formula Masa Depan Seni Pertunjukan”

Gemala Ranti, Kadisbud Sumbar
foto-marewai

Padang Pariaman, Marewai – Tokoh Agus Salim begitu menginspirasi banyak orang di negeri ini. Pahlawan kenamaan asal Koto Gadang Agam ini hingga kini masih menjadi figur tak tergantikan lantaran kesederhanaan hidup dan kemuliaan pemikirannya. Untuk mengenang sang tokoh, Sanggar Bundo Kanduang yang merupakan salah satu sanggar dalam naungan Forum Batajau Seni Piaman menggarap sebuah karya tribute berupa musical video art. Bekerjasama dengan Patiak TV dengan directornya Gangga Lauranta, kelompok pimpinan Roby melaksanakan shooting pada Sabtu (10/10/2020). Diterangkan Roby, garapan ini adalah salah satu dari 12 episode promosi MTQ nasional di Sumbar yang bakal di gelar 12-21 November nanti.

“Ini adalah bagian dari project Mantagi Jiwa Islami besutan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Kami memilih tokoh Agus Salim untuk diapresiasi melalui karya karena beliau begitu menginspirasi bagi kami,” ujar Raffi, salah satu komposer dalam garapan ini. Diterangkannya, musik yang digarap berangkat dari kekayaan musikal darek dan pesisiran Minangkabau. “Kami memainkan instrumen perkusi seperti tambua, rabana, darabbuka, tiup bambu Minang dan juga sejumlah instrumen modern seperi gitar dan bass,” terang mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Padang Panjang itu. Pemilihan instrumen tersebut sebagian besar karena sifatnya yang menghentak sehingga dapat menggambarkan semangat perjuangan seorang Agus Salim.

“Dalam garapan ini kami juga membuat koor untuk menyanyikan sebuah dendang yang bersifat pantun. Dendang tersebut menyampaikan inti ajaran Agus Salim tentang penguasaan bahasa, keluhuran budi, keberanian dalam bersikap serta kegigihan dalam menuntut ilmu,” sebutnya. Agus Salim menurut Raffi lebih dari sekedar seorang politisi. “Beliau patut kita lihat sebagai guru bagi semangat perubahan. Karena beliau punya visi yang jauh ke depan. Bahwa anak-anak Minang harus menguasai bahasa, menguasai pendidikan, menguasai diplomasi. Minang yang bergaul hingga ke tataran internasional adalah mimpi beliau,” sebutnya.

Sementara itu, Gangga Lauranta mengaku mendapat tantangan tersendiri dalam menggarap video art karya bertema pahlawan asal Agam ini. “Agus Salim bukan tokoh pahlawan yang berat untuk diangkat. Beliau sudah sangat populer. Tapi justru itu sisi menariknya. Kami harus mengkaji lagi dari perspektif apa beliau patut diangkat agar karya ini tidak lagi merayakan apa yang orang sudah tau tentang sosok beliau. Maka kami coba disini untuk padukan musik tradisi dengan garapan video kontemporer. Kami pakai sejumlah peralatan modern. Karena disitu kami yakin dapat menggambarkan bahwa ajaran Agus Salim patut atau relevan dalam segala zaman,” sebutnya.

Saat menyaksikan proses shooting, Kadis Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengaku sangat terkejut lantaran ada kebaruan yang sebelumnya tak terbayangkan ketika melihat presentasi kelompok ini. “Memang inilah yang memotivasi kami untuk menggerakkan project 12 karya menyambut MTQ nasional ini. Kami memang berharap lahir sebuah konsep pembaharuan dalam proses berkarya. Jika semula visi seniman pertunjukan dalam berproses itu adalah panggung, sekarang justru video. Dan ini bukan video klip musik. Ini benar-benar sebuah musical video art,” katanya.

Gemala Ranti berharap, project seperti ini dapat terus menerus dijadikan model oleh para seniman Sumbar. “Menyambut era 4.0, dimana virtual adalah wahana masa depan dalam banyak hal termasuk kesenian, kita tak boleh telat dalam meramu formula kerja kita. Sekarang dari 12 karya yang disiapkan, sebagiannya sudah masuk fase shooting. Bahkan sudah ada yang selesai editing. Melihat hasilnya, saya yakin ini akan sangat diminati,” kata wanita keturunan sastrawan besar AA Navis ini. (Sumber: M. Fadhli)

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah Komunitas Independen yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebuah media alternatif untuk para penulis. Kami juga banyak berkegiatan diarsip manuskrip dan video/film dokumenter, mengangkat sejarah dan budaya Minangkabau. Bebebapa dari karya tsb sudah kami tayangkan di Youtube Marewai TV.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Literasi yang Tak Masuk Akal, tapi Masuk Anggaran & Literasi yang Masuk Akal, tapi Tak Masuk Anggaran | Robby Wahyu Riyodi - 10 Oktober 2025
  • Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu - 5 Oktober 2025
  • Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan - 30 September 2025

Related Posts

“Adu Bola Mata”, Nomor Terbaru Tiara Andini: Babak Babak yang Tak Pernah Usai

“Adu Bola Mata”, Nomor Terbaru Tiara Andini: Babak Babak yang Tak Pernah Usai

Oleh Redaksi Marewai
22 September 2025

Tiara Andini kembali melepas single terbarunya yang kali ini diberi judul “Adu Bola Mata”. Singel terbaru ini  menjadi salah...

Yellowcard Rilis Single “Bedroom Posters” Sebagai Pengantar Menuju Album “Better Days”

Yellowcard Rilis Single “Bedroom Posters” Sebagai Pengantar Menuju Album “Better Days”

Oleh Redaksi Marewai
18 September 2025

Band alt-rock legendaris, Yellowcard, resmi merilis single terbaru mereka, ‘Bedroom Posters’. Lagu ini jadi bagian dari album penuh mereka...

DNANDA Gambarkan Kekaguman pada Keindahan Sederhana Lewat Single Baru “Bola Mata Sayu”

DNANDA Gambarkan Kekaguman pada Keindahan Sederhana Lewat Single Baru “Bola Mata Sayu”

Oleh Redaksi Marewai
17 September 2025

Setelah viral di aplikasi media sosial TikTok lewat single “Benar Salah Hanyalah Salah”, Dnanda kembali dengan karya terbarunya di...

UWRF 2025: Hasbunallah Haris Bakal Launching Novel Leiden (2020-1920) di Ubud, Bali

UWRF 2025: Hasbunallah Haris Bakal Launching Novel Leiden (2020-1920) di Ubud, Bali

Oleh Redaksi Marewai
20 September 2025

Padang, Marewai – Nama Hasbunallah Haris mulai dikenal publik sejak ia menjadi salah satu pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian...

Next Post
maewai-ilustrasi

Cerpen: Syair Pengantar Tidur yang Diciptakan Mamak | M.Z. Billal

marewai-bailau

Contemporary Dance Bailau: Ritual Kemalangan dan Sebuah Tradisi Seni Pertunjukan | Rahayu Nengsih

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In