
Rifle Club secara mudah adalah bentrokan antara dua kelompok yang berurusan dengan senjata api, yang satu memperdagangkannya, kelompok lain mengoperasikan senjata api sebagai pemburu. Pilem ini menghadirkan dialog yang beragam dengan berbagai karakter.
Rifle Club adalah film aksi berbahasa Malayalam India tahun 2024 yang disutradarai oleh Aashiq Abu dan ditulis oleh Syam Pushkaran, Dileesh Karunakaran, dan Suhas. Film ini diproduksi oleh Aashiq Abu, Vincent Vadakkan, dan Vishal Vincent Tony di bawah bendera OPM Cinemas dan TRU Stories. Film ini menampilkan Vijayaraghavan, Dileesh Pothan, Anurag Kashyap, Vani Viswanath, Suresh Krishna, Vineeth Kumar dan Surabhi Lakshmi.
Pada tahun 1991, gangster yang bermarkas di Mangalore, Dayanand Bhare, menyelenggarakan pesta ulang tahun untuk putranya, Bichu, bersama dengan putranya yang lain, Bheera. Selama perayaan tersebut, Bichu tergila-gila pada seorang penari, Nadiya, dan mencoba menciumnya. Rekan Nadiya, Ali, turun tangan dan memukul Bichu, menyebabkannya jatuh ke tempat sampah beberapa tingkat di bawahnya. Marah, Dayanand mengirim anak buahnya untuk menangkap Ali dan Nadiya, memaksa pasangan itu melarikan diri ke Kannur , di mana mereka berharap untuk mencari perlindungan dengan sepupu Ali, Shajahan, seorang aktor yang sedang mempersiapkan peran pemburu dalam film Vetamrugam .
Shajahan bergabung dengan klub menembak di Sulthan Bathery untuk meningkatkan metode aktingnya . Klub ini dipimpin oleh Kuzhiveli Lonappan dan sekretaris Avaran, yang ayahnya, Kaduvachalil Skariya, adalah salah satu pendiri. Klub ini berfungsi sebagai keluarga besar pemburu yang terampil. Ali dan Nadiya akhirnya tiba di klub dan diberi tempat berteduh. Shajahan dan Avaran terlibat dalam latihan berburu di hutan bersama anggota lainnya.
Bheera melacak pasangan itu ke klub senapan. Marah karena kematian Bichu dan penghinaan yang diterimanya dari anggota klub Ittiyanam, Bheera melancarkan serangan ke klub itu bersama gengnya. Para anggota klub membela diri, membunuh semua penyerang kecuali Bheera dan rekan Dayanand, Chittappa. Dr. Lazar, mantan suami Ittiyanam, menawarkan diri untuk mengobati luka-luka Bheera, tetapi ia menolak. Dayanand datang dan membawa Bheera pergi, tetapi Bheera menyerah pada luka-lukanya. Bersumpah untuk membalas dendam, Dayanand mengatur serangan lain ke klub itu.
Selama penyerangan, istri Avaran, Sisily, menembakkan suar untuk memperingatkannya tetapi gagal menarik perhatiannya. Ia kemudian mengirim pesan kepada anjing mereka, yang sampai ke Avaran dan Shajahan di hutan tepat sebelum anjing itu dibunuh oleh seekor harimau. Avaran dan Shajahan kembali ke klub dan mengusir para penyerang. Shajahan mengatasi rasa takutnya dan bertarung bersama para anggota klub.
Konfrontasi berakhir dengan klub senapan berhadapan langsung dengan Dayanand. Mereka akhirnya membunuhnya, memastikan keselamatan klub dan pasangan itu, Ali dan Nadiya.
Film dengan gaya ala-ala koboi atau gangster Meksiko ini cukup menarik sebagaimana kebanyakan pilem Malayalam yang disutradarai Anurag Kashyap, sebut saja Gangs of Wasseypur (2012). Pilem yang juga seragam dengan Rifle Club. Tentang kelompok-kelompok bersenjata. Cerita yang tidak rumit dan berbelit-belit serupa aksi melambat ala-ala Bollywood. Pilem ini terang, bahkan seakan tidak basa-basi. Pilem yang disajikan seolah runut, tanpa harus memiliki konflik yang kompleks. Semua permasalahan ditumpuk pada satu bagian, satu tempat.
Setelah Gangs of Wasseypur, agaknya tidak ada lagi pilem Malayalam tampil sedemikian menyenangkan bagiku. Pilem yang menampilkan beberapa adegan brutal, namun tidak kelihatan sadis. Kelompok keluarga yang dengan dingin menghadapi musuh. Berbekal senapan angin, keluarga ini seolah telah terlatih sejak kecil. Walau tak sedramatis pilem-pilem Gang Meksiko, atau Koboi. Rifle Club hadir dengan sederhana, padat dan menyenangkan. Kaya dialog sehingga membuat penonton betah.
Rifle Club adalah pilem debut Sooraj Cherukat atau lebih dikenal secara profesional sebagai Hanumankind. Seorang rapper yang beberapa bulan lalu viral dan lagunya nyaris diputar dimana-mana. Ia menerima popularitas arus utama di India dan internasional dengan lagunya “Big Dawgs”. Sebagai seorang musisi, Hanuman tampil cukup mengesankan dengan perannya. Aktingnya tidak buruk-buruk amat, terbilang bagus untuk pendatang baru. Karakter yang ia mainkan agaknya juga sesuai; angkuh dan rebel.
Selain itu, musik pengiring benar-benar dibuat rapi. Seakan benar-benar mengantarkan penonton pada adegan pertarungan koboi, atau lagak seorang gangster. Pilem yang mungkin saja bagi sebagian penonton terkesan datar, meniru-niru, atau malah biasa saja. Tentu boleh saja. Dari sekian banyak pilem India yang telah rilis, di tahun 2025 ini adalah pilem India pertamaku. Barangkali tidak detail dan kompleks, tapi pilem ini semakin menegaskan, untuk tampil keren tak harus ribet. Suting di luar negeri misalnya.
- Cakap Film – Bougainvillea: Sandiwara Psikopat dan Percintaan yang Kelam - 19 Maret 2025
- CPNS: Musikalitas Instrumen dari Album Terbaru Calon Pemusik Negeri Sipil, Titik Nadir di Episode Sunyi dalam Bunyi Sembunyi - 15 Maret 2025
- Balimau: Tradisi Entah, Kewajiban Agama Bukan, Sebuah Pemakluman atau Kebiasaan Semata - 28 Februari 2025
Discussion about this post