
Alir Sungai Tanpa Senja
Oleh : Zikri Amanda Hidayat
Bunga bajing tumbuh liar di tubir sungai
Adakalanya kata-kata senja laksana pisau:
Memotong tangkai lalu mencemari air
Barangkali deras tak pernah sempat berdesir
pada apa pun, sekalipun pada batu di dalamnya
Tenanglah duduk di tepi
Hulu alir sungai hanya butuh ditemani jatuh ke hilir
Dan cukup sediakan peluk telaga yang menenangkan riak-riak
Padang, 2025
Lonceng Jantung
Oleh: Zikri Amanda Hidayat
Lonceng jantung menggaung gemuruh sepi
Menakar burung gagak hitam yang lari-lari di hulu pohon waktu
Semak belukar hati menyimpan buah delima putih
Daun-daun romansa jatuh konstan usai merapal mantra kisah
Kalender melingkari nubuat angka-angka rasian
Kursi berdarah di pojok ruang tamu menyeruak renjana
Benang merah takdir terhampar sepanjang hayat
Bunga rampai bulan terserai menjadi
bunga edelweis pada lembah awanama
Padang, 2025
Resiliensi
Oleh: Zikri Amanda Hidayat
Barangkali loteng adalah kanvas
Terlihat corak acak hitam seperti waktu
telah melukis pelbagai hikayat hidup
Remang-remang kamar tak memberimu kenyamanan
Hanya kedipan mata meraba kantuk
Hatimu mulai berlari ke sana kemari mencari ketenangan
Udara membelakangi pikiranmu
Dan sesak dengan segala angan yang koyak
Malam menyimpan mayat harapan tergeletak pada kuburan kolong lemari
Ibu sepi memeluk jiwamu lebih erat seperti maut terasa memandangmu dari sudut kamar
Tapi biarkan kelomang nasib berumah di cangkang keyakinan
Lalu hanyut melewati usia luka oleh pecahan kaca
Dan kau cukup bertahan mengejar jejak matahari itu
Padang, 2025
BIODATA PENULIS
Zikri Amanda Hidayat dapat dipanggil secara akrab Izik. Lahir di Koto Rawang, Pesisir Selatan pada tanggal 02 Agustus 1999. Punya hobi menulis, membaca dan bulu tangkis. Buku yang telah terbit Sehimpun Rasa (Gupedia, 2021), Rentetan Tulisan Tentang Konsekuensi Cinta (Guepedia, 2021) dan Tak Benar-benar Utuh (An-Nur Media, 2022).
Instagram : @bhang_izhik
- Cerpen: Matikau Elian – Ingik - 25 Oktober 2025
- MUSIK: Andip, musisi Indie dari Padang Luncurkan Lagu Terbaru berjudul ‘BERTARUH’ untuk Orang-orang yang Dibuang oleh Pasangannya. - 24 Oktober 2025
- Puisi: Gelanggang – Nico Farentinno - 18 Oktober 2025






Discussion about this post