• Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
Rabu, Oktober 15, 2025
  • Login
  • Daftar
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai
No Result
View All Result
Redaksi Marewai
No Result
View All Result

Puisi-puisi Anggi Oktavia | Galanggang Segala Ruang

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
18 Januari 2025
in Sastra, Puisi
1k 66
0
Home Sastra
BagikanBagikanBagikanBagikan

Kapan galanggang itu akan dipacak lagi, Puti?

Puti, kemana hendak hamba cari
Perundungan ini tak pernah sampai pada batas kata jadi
Puti, kenapa tangis kau suguhkan saat galanggang untukmu dipacakkan
Sedang kini galanggang didamba-dambakan seribu gadismu

Hamba ingin jadi puti di Rumah nan Gadang
Duduk atas anjung peranginan
Menikmati hari, sembari menunggukan mamak memacakkan galanggang

kini kening gadismu banyak yang hilang
Dicuri, dirampas pemuda kampung; pemuda rantau; pemuda
Ah, segala macam pemuda kini tak lagi berani mendatangi galanggang
Mereka hanya datang pada gorong-gorong kelam; kundik-kandik yang mengabur

Barangkali galanggang segala ruang siap obati seribu kening gadismu yang hilang
Jadi, Kapan galanggang itu akan dipacak lagi, Puti?

Denpasar Timur, 11 November 2024

Galanggang Segala Ruang

dari Luhak sampai ke
darek lah hamba rantaukan
galanggang dalam kepala hamba ini
minta dipacakkan
terpaksa juga hamba kerjai; satu persatu
pada segala umpat; pada segala tempat yang hamba temui, Puti!
hamba pacakkan galanggang-galanggang di segala ruang
harap sirih lagundi antar ninik mamak hamba pada tuan punya kaum
terseret-tergeret hamba dalam gorong-gorong pacuan kuda; kundik kandik sabung ayam
galanggang satu sutan darek; galanggang dua Ajo pasisia; galanggang tiga Akang Betawi; sampai ini entah pada galanggang keberapa yang hamba pacakkan, lagi dan lagi!
setiap kali galanggang hamba pacakkan; segala ruang menanyai
jamuan sepotong kening segar kepunyaan hamba;

Denpasar, 12 Oktober 2024

Mengadang malang

urat malu telah tanak
sampai ke pembuluh jantung
: masak

Upik terus kadang ini malang
kayu jaga Api;
belum ingin padam

meski api berang dalam diam, Pik!
pun kayu kan tetap jadi arang; lalu
menjadi abu jua ujungnya, Pik!
“bersimpang-simpang nasib kita dari mulut-mulut orang kampung”

sedang aku menjadi tungku tanggungkan panasnya api
Upik malah tanya
“sampai pabilakah malang ini minta dikadang, Mak?”

“sudah berbusa mulut ini bicara jangan urat malu kau tanak;
kalau sudah begini malang takkan berhenti minta dikadang, Anak kandung”

13 November 2024

Anak Pengembala Kerbau itu

Dari lalu lalang orang petang ini hendak mandi dan mencuci
Kulihat dadanya serasa ingin tanggal
Sekujur-kujur badannya memanas menggiring kerbau ke hulu Sungai
Dua kerbau besar dan satu yang kecil tampak asyik memakan rumput
Dalam sawah, tepi sungai itu
Sedang dibelakangnya
Ada anak lelaki dalam gendongan kain panjangnya
Meraung melebehi erang anak kerbau yang asyik mengunyah rumput
Sedang tangan kirinya memegang sebilah batang karupuak
Tangan kanannya terus tepuk ekormu sembari mendendangkan
“oiii sungai pagu, aia batumbuak ondehlah kanduang oii aia batumbuak
Oiii duduak tagak gilo jo tangih, ondehlah kanduang oii gilo jo tangih”
Tapi raungmu mengiringi kerasnya dendang ibumu

“Lasik lasik palasik”
Terdengar olehku ibumu berkomat-kamit merapal mantra
Masih kulihat Ibumu tampak mencium kau
sembari memegang kuat ubun-ubunmu

tapi aku lebih dulu;
tanpa sadar berlari
ke arahmu
menanggalkan kepalaku

Kapalo Koto, 6 Juli 2024


Penulis, Anggi Oktavia, Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas angkatan 2022. Bergiat di Labor Penulisan Kreatif (LPK) Unand. Saat ini hidup nomaden di Kota Denpasar, Bali.

  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah Komunitas Independen yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebuah media alternatif untuk para penulis. Kami juga banyak berkegiatan diarsip manuskrip dan video/film dokumenter, mengangkat sejarah dan budaya Minangkabau. Bebebapa dari karya tsb sudah kami tayangkan di Youtube Marewai TV.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Literasi yang Tak Masuk Akal, tapi Masuk Anggaran & Literasi yang Masuk Akal, tapi Tak Masuk Anggaran | Robby Wahyu Riyodi - 10 Oktober 2025
  • Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu - 5 Oktober 2025
  • Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan - 30 September 2025
Tags: puisiSastra

Related Posts

Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu

Puisi-puisi Chalvin Pratama Putra – Narasi untuk Ibu

Oleh Redaksi Marewai
5 Oktober 2025

Mencari Jalan Mendaki ;untuk kerajaan Jambu Lipo di jalan tanah berlubang ini telah  kita susuri jejak-jejak kaki kuda lenguh...

Cerpen: Sales Event Organik (E.O) – Rori Aroka

Cerpen: Sales Event Organik (E.O) – Rori Aroka

Oleh Rori Aroka
3 Oktober 2025

Di ujung sebuah kota kecil, berdirilah sebuah toko pupuk bernama Event Organik (E.O). Namanya terdengar gagah, seolah-olah perusahaan itu...

Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan

Puisi: M.Z Billal – Pertanyaan yang Dilarang Dipertanyakan

Oleh Redaksi Marewai
30 September 2025

PERTANYAAN YANG DILARANG DIPERTANYAKAN apakah gerangan yang terjadi jika nanti pertemuan ini telah mencapai batas penghabisan?             ; tolong,...

Cerpen: Putri Oktaviani – Resep Penghianatan

Cerpen: Putri Oktaviani – Resep Penghianatan

Oleh Redaksi Marewai
24 September 2025

Irisan wortel yang merupakan sayuran kesukaanku dicampur dengan irisan kentang kesukaan suamiku, dengan tambahan brokoli yang mungkin akan menjadi...

Next Post
Cerpen Indra Junaidi | Orang Dalam

Cerpen Indra Junaidi | Orang Dalam

Pendidikan dan Kesadaran Kritis: Jalan Menuju Kemerdekaan dalam Pemikiran Tan Malaka | Habibur Rahman

Pendidikan dan Kesadaran Kritis: Jalan Menuju Kemerdekaan dalam Pemikiran Tan Malaka | Habibur Rahman

Discussion about this post

Redaksi Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Ruang-ruang

  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito

Ikuti kami

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2024 Redaksi Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In