
PERTANYAAN YANG DILARANG DIPERTANYAKAN
apakah gerangan yang terjadi jika nanti pertemuan ini
telah mencapai batas penghabisan?
; tolong,
jangan bertanya demikian
ini akan menguras air mataku.
sepanjang waktu; sepanjang usiaku.
aku tak bisa mengubah takdir.
tapi setidaknya aku akan menangis bahagia
untuk seluruh yang terjadi dalam hidup ini,
bersamamu ibu.
2025
HARI BERAKHIR
hari ini telah berakhir. dan semuanya
harus dimulai dengan babak baru.
hal-hal menyakitkan tak perlu lagi
bertahan. semua kejahatan memang sialan.
termasuk mematahkan hati seseorang
seperti aku. sementara sialnya hatiku masih
sepenuhnya ada di pihakmu; kejahatan itu.
kurasa aku butuh tamparan lebih keras
yang membangunkanku dari perangkap
cinta gelap nan buta ini. barangkali aku
akan jadi paus 52 yang berkelana melintasi
samudera. tak apa kesepian, jika kesunyianlah
sahabat sejatiku. kehampaan pun telah mengapung
milyaran tahun di angkasa, yang usianya bahkan
lebih purba dari perih dadaku. dan akan selamanya
begitu. aku kehilanganmu dan semua harus berakhir
tanpa lagi ada pertanyaan, apakah puisiku akan
memasuki tubuhmu lagi? kurasa tak akan terjadi lagi.
dan hari ini sungguh telah benar-benar berakhir.
cuma ada aku, pohon flamboyan yang sedang mekar,
juga kesepianku sendiri yang melolong menghadap
matahari terbenam. menginginkan sesuatu yang tidak ingin
kumiliki adalah pekerjaan menua yang melelahkan,
sementara sesuatu yang sungguh mencintaiku sedang
menungguku selesai dan pulih untuk mengatakan
“apakah aku masih ada waktu mencintaimu
dengan hatiku yang baru pulih?”
2025
BACALAH PUISI INI
kau yang aku cinta
dengan ketidaksempurnaan yang
selalu sempurna, bacalah puisi ini;
jangan kau berusaha sempurna
jika tanpamu aku akan patah
dan tanpaku kau akan pecah
aku selalu menyukai mi instan rebus
yang kau masak pada
pagi-pagi di musim hujan.
tidak ada yang istimewa
di dalam mangkuk itu
tapi kau dan aku menyempurnakan
kasih sayang itu tanpa berkata
kita tidak apa-apa jika bertengkar ya?
yang penting selalu bersama
2025
KETIKA MIMPI BURUK DATANG DAN LAGU IBU
pohon akasia bernyanyi / ranting-rantingnya lincah
menangkap para hantu / menjadikannya kunang-kunang
malam adalah kue manis / yang dihidang untuk pemburu
lalu ia berteduh di akasia / dadanya tak takut, tak gentar
meski mimpi buruk terus datang / memangsa seperti monster
jadilah pemberani / jadilah pemburu / jadilah … jadilah …
demikian sumbang suara ibu menyanyikan
sebuah lagu bikinannya ketika aku lagi-lagi
bermimpi buruk dan pelukannya menenangkan
debar jantungku yang riuh. aku baru bisa tidur
lagi setelah ia mengatakan bahwa ia sudah
memasukkan seluruh hantu dan mimpi buruk
ke dalam panci berisi daun merunggai untuk diseduh
seperti teh. ibu bilang bahwa kita harus menenggak
hingga tandas semua ketakutan yang nyata atau tidak.
agar tak ada lagi yang dirampas dari tenang tidur kita.
dan pohon akasia di samping rumah pun akan benar-benar
bekerja. menangkap para hantu, mengubahnya menjadi
kunang-kunang dan malam benar-benar merupakan kue manis
yang dihidangkan untuk pemburu. tetapi siapa pemburu itu?
akukah? atau ibu? atau sebenarnya aku adalah hantu
dan ibu adalah pemburu. atau aku adalah sang pemburu
sementara ibu adalah hantu yang mengusikku setiap malam.
bisa saja aku dan ibu adalah pemburu. aku dan ibu adalah hantu.
lagu ibu masih mengalun. daun-daun akasia gugur di atap.
dan aku mulai mengantuk lagi. namun sayangnya aku pun
terbangun lagi. memeluk ibu. begitu seterusnya semalam penuh.
sampai akhirnya aku sadar bahwa ibulah yang kini mulai mengantuk
dan tiba giliranku yang menyanyikan sebuah lagu ciptaanku untuk ibu.
daun-daun memenuhi diriku / suara ibu mulai sayup-sayup
aku memeluk tubuhya erat sekali / membiarkan kini ia tidur
menerima kepulanganku / dan melerai rasa takutku
aku sang pemburu / aku juga hantu / aku memburu hantu diriku..
malam adalah kue manis untuk ibu / malam adalah pelukan terakhir ibu
2024
PULANG KEPADA HUJAN
kau ingin aku tetap menciummu secara liar
dan mendalam.
ketika aku pulang.
meski aku tahu; malam menguarkan
aroma kejujuran yang mengaburkan
bau hujan dan kecupan mesranya pada
tanah telanjang di gersang halaman.
sebab kau tahu aku lebih menyukai
wangi apel
daripada
semerbak mawar
ketika
hidungku menjelajah
ke punggungmu
tetapi aroma mawar
milik siapa ini?
kau tak menginginkan
pertanyaan itu kuucapkan
tetapi aku
tahu kau
menginginkan
sebuah perpisahan
dan pelukan
penghabisan.
hanya saja
kau masih ingin
aku menciummu
secara liar
dan mendalam.
barangkali sebagai kenang-kenangan
sebelum punggungku pulang kepada hujan,
kepada malam, dan kepada hujan yang malam
2024
BIODATA PENULIS
M.Z. Billal, lahir di Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Seorang Guru Sekolah Dasar. Menulis cerpen, cerita anak, dan puisi. Bukubukunya yang telah terbit berupa novel remaja berjudul Fiasko (2018), kumpulan puisi berjudul Cara Kerja Perasaan (2022), dan kumpulan cerpen berjudul Sebuah Tempat di Tepi Lelap (2022). Karya-karyanya juga dimuat di berbagai media cetak dan digital seperti kompas.id, Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, bacapetra.co, dll, serta sejumlah antologi nasional.
Discussion about this post