Marewai
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
  • Login
  • Daftar
  • Budaya
  • Sastra
  • Punago Rimbun
  • Pelesiran
  • Carito
No Result
View All Result
Marewai
No Result
View All Result
Home Sastra

Puisi-puisi Sultan Musa | Balak Pelukan

Redaksi Marewai Oleh Redaksi Marewai
20 Agustus 2023
in Sastra, Puisi
3.5k 182
0
BagikanBagikanBagikanBagikan

DI TAMAN KEHIDUPAN, AKU TANAM LARIK KATA

aku tanam larik kata
lewat bibir ditelan masa
dan berjalan dimakan waktu
serta menjelujur di batas pisah dan temu

sembari berdansa aku hirup aroma kata lain
semilir pancarkan irama disitu
ditandu keluhuran hamba
merunut kata, hingga senja beranjak pulang

biarkanlah larik kata
waktu senja berdebar untuk saling abadi

pun saat hujan dengan tanah basah
samar-samar aroma kata bercampur
penuh warna dalam makna
menyeruak tak pernah hilang
meski dengan sebab yang berbeda

sepintas indah pelangi hadir
penebus telusur rindu aksara
yang tenggelam dalam cawan wahyu
suluhkan lepas disitu dalam kehidupan
berikanlah larik kata
ruang semerbak rindu untuk saling berbagi

kulihat kupu-kupu menikmati waktu
terbang diiringi ayat-ayat kebaikan
berkelana sederhana di benakku
dengan eloknya masih disana
serta tersenyum manis,
dan esok akan kucari jawaban manisnya !

sesekali terdengar percakapan burung
sedingin bercerita merimba harapan
meramu bijak petuah kembara
dan kata pun tak bertitik

berjalan dan pulang
kicauan larik kata menikam sapa;
hingga mengungkapkan ‘apapun  yang  datang  pasti  akan  pergi’
(sebuah taman kehidupan)

#2022

TELUR  MATA  SAPI

di  balik  tudung  tersaji
seakan  menyapa
“lihatlah  aku  sekarang”
siap  menghilangkan  lapar

                                  kabarmu  masih  kutanyakan
                                  ;sapi  siapa  ?
                                  masih  ada  kamu  disini
                                  ;mata  tak  pernah  berkedip

dalam  lahap,  ada  yang  bergumam
“apa  yang  kau  tanya  belum  tentu  sesungguhnya  ada  jawaban”

sebelum  mendapatkan  jawaban,
menyimpan  seribu  heran

meretas  sudah  pertanyaan  lain
: jalan  lapar  pun  sirna

itu  yang  tidak  ternilai !
#2022

MERETAS  LARIK  KENANGAN

Kita  adalah  kenangan
bernaung  dari  masa  lalu
keriputnya  adalah  pikiran 

atas  pertemuan  atau  tidak,
sebelum  kau  berubah  jadi  kenangan
telah  kumaafkan  dirimu

atas  kebersamaan  atau  tidak,
sebelum  bahagia  itu  menghilang
telah  kusimpan  senyummu

Kita  tidak  pernah  tahu,
sampai  kapan  mampu  menangguhkan  hari
Menjaga  tatapan  waktu,
meski  sejuta  misteri
Sampai  akhirnya  berhenti,
jadi  cerita  atau  saksi
; selalu  teraduk  pagi  dan  sore

maka  simpan  larik  ini
dan  ambillah  waktumu  !
#2022

BALAK  PELUKAN
:episode  satu

meski  pelukan  ini  singkat
namun,  kenangannya  tidak  sesaat

karena  nyatanya  pelukan  itu  sederhana
mencipta  laju  erat
dari  orang  kasih  terdekat
yang  selalu  melekat

#2022

BALAK  PELUKAN
:episode  dua

ada  pelukan  yang  meronta
pilu  tak  perlu  dikenang

semua  tumbuh  dalam  serenata
bersemayam  pesan  panjang

merekah  hingga  tua
pelukan  di  ujung  waktu

;dan  kita  hanyalah  jiwa  yang  diberi  akal
tak  terhenti  namun  harus  kembali  kelak
#2022


SULTAN  MUSA  berasal  dari  Samarinda  Kalimantan Timur.  Tulisannya  tersiar  diberbagai  platform  media  daring  &  luring.  Serta  karya  –  karyanya  masuk  dalam  beberapa  Antologi  bersama  penyair  Nasional  &  Internasional. Seperti Antologi Puisi Penyair Dunia “Wangian Kembang : Antologi Puisi Sempena Konvesyen Penyair Dunia – KONPEN” yang di gagas Persatuan Penyair Malaysia (2018), Antologi Puisi “Negeri Serumpun” Khas Sempena Pertemuan Dunia Melayu GAPENA & MBMKB (2020), “La Antologia De Poesia Cultural Argentina – Indonesia“ Antologi Puisi Budaya Argentina – Indonesia (2021). Antologi Puisi “Cakerawala  Islam” MAIK – Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan –Malaysia (2022), Festival Sastra Internasional Gunung Bintan – Jazirah ( 2019,2020,2021,2022) dan HOMAGI – International Literary Magazine. Tercatat  pula  dibuku  “Apa  &  Siapa  Penyair  Indonesia  –  Yayasan  Hari  Puisi  Indonesia”  Jakarta  2017.  Karya  tunggalnya  bertajuk  “TITIK  KOMA”  (2021)  masuk  nominasi  Buku  Puisi  Unggulan  versi  Penghargaan  Sastra  2021  Kantor  Bahasa  Provinsi  Kalimantan  Timur.  Adapun  IG  :  @sultanmusa97 


  • About
  • Latest Posts
Redaksi Marewai
ikuti saya
Redaksi Marewai
Redaksi Marewai at Padang
Redaksi Marewai (Komunitas Serikat Budaya Marewai) adalah sebuah Komunitas Budaya yang menyediakan ruang bagi siapa saja yang mau mempublikasi tulisannya, sebagai media alternatif untuk para penulis.
Silakan kirim karyamu ke; [email protected]
Redaksi Marewai
ikuti saya
Latest posts by Redaksi Marewai (see all)
  • Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet - 30 September 2023
  • Festival Tanah Ombak: Pelatihan Sastra Anak “Melatih Nalar Sejak Dini” - 18 September 2023
  • Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar - 16 September 2023
Tags: MarewaiMinggupuisiSastra

Related Posts

Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet

Puisi-puisi Kiki Nofrijum | Magrib Macet

Oleh Redaksi Marewai
30 September 2023

Lima Bulan ke Depan Baju baruBahan pokok terpenuhiSensus pendudukOrganisasi ini itu bergerakRumah-rumah dicat baruPakar non bersertifikat bermunculanOrang-orang di kampung...

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar | Siregar

Oleh Redaksi Marewai
16 September 2023

sedikit sepasang muda-mudiberdua dalam remangdi atas jam sembilanbulan bintang berpilinmeremas cemas aku, bapaknyayang telah meninggal duniamelihat dari jauhdari akar...

Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang

Cerpen Hasbunallah Haris | KKN Konciang

Oleh Redaksi Marewai
9 September 2023

Patung Tuanku Rao yang menjulang setinggi mobil ALS itu sudah berdiri bahkan sebelum pertigaan itu ramai macam sekarang. Jika...

Puisi-puisi Winarni Dwi Lestari | Menimang Bayi

Puisi-puisi Winarni Dwi Lestari | Menimang Bayi

Oleh Redaksi Marewai
8 September 2023

MENUTUP JENDELA "ash-sholaatu was-salaamu ‘alaikyaa imaamal mujaahidiin"langkah suara tarhim seorang muadzinterseret panjangdari surau ke jalanan yang mulai lengang.teriak emak...

Next Post
Buku Puisi: Yang Tidak Mereka Bicarakan Ketika Mereka Berbicara Tentang Cinta – Jemi Batin Tikal

Buku Puisi: Yang Tidak Mereka Bicarakan Ketika Mereka Berbicara Tentang Cinta - Jemi Batin Tikal

Pelesiran: Mitologi Anjing Dewa dan Masa Silam yang Nyaris Hilang di Gunung Pangilun | Arif Purnama Putra

Pelesiran: Mitologi Anjing Dewa dan Masa Silam yang Nyaris Hilang di Gunung Pangilun | Arif Purnama Putra

Discussion about this post

Marewai

ikuti kami:

© 2023 marewai.com – Komunitas Serikat Budaya Marewai

No Result
View All Result
  • Kirim Tulisan ke Marewai
  • Budaya
  • Carito
  • Sastra
  • Berita Seni Budaya
  • Pelesiran
  • Punago Rimbun
  • Tentang Marewai

© 2023 Marewai

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In